Etha sudah jatuh cinta dengan rodo semenjak ia masih terlalu kecil untuk mengenal cinta. bahkan sebelum ulang tahunnya yang yang ke 10. ada rasa yang tak mampu ia terjemahkan, rasa bahagia, sedikit malu-malu. Ya, Etha jatuh cinta! perasaan yang akhirnya mampu ia mengerti setelah ia semakin dewasa. Etha dan Rodo masih tinggal di kota yang sama, desa yang sama menaiki angkutan dengan jurusan yang sama. bahkan masih rutin bertemu setiap hari Minggu dalam satu gedung gereja atau pertemuan kebetulan di persimpangan saat menunggu angkot yang membuat dadanya bergejolak atau kebetulan lain yang lebih indah. mereka terjebak dalam angkutan yang sama atau dipaksa oleh keadaan mereka harus duduk bersebelahan. Sesungguhnya ini adalah tentang aku yang terlalu bodoh jatuh cinta selama belasan tahun. yang hanya mampu mengirimkan isyarat selembut udara yang tak mampu ia baca atau memang tidak peka dengan kode yang kukirimkan. aku menulis ini bersama rasa sakit yang benar-benar kamu pahami.All Rights Reserved