Sembilan bulan kemudian...
"Hawa kamu yang kuat ya, berdoa ya"gumam Mama Nabila.
Hari ini adalah hari dimana Hawa melahirkan titipan Allah. Adam selalu setia di samping Hawa 1 bulan belakangan ini.
"Makasih mama"
"Anak bunda, jangan lupa berdoa ya"gumam Bunda Aisyah lalu mencium kening Hawa.
Dan ini saatnya. Hawa masuk ke ruangan bersalin didampingi Adam.
Proses bersalin sedang berlangsung. Beberapa orang didepan ruangan itu terus memanjatkan doa.
"Sayang, aku terharu Hawa udah mau punya anak"ucap Caca sambil menangis.
"Jangan nangis sayang, kita berdoa aja buat Hawa"gumam Kafi.
"Aku jadi takut sayang"
"Jangan dong, Kafi Caca junior insyaallah sehat terus sampe dia terlahir di dunia"
Kafi dan Caca sudah menikah 7 bulan yang lalu saat Hawa hamil 2 bulan. Dan mereka resmi mempunyai anak 5 bulan yang lalu.
Sudah 2 jam berlalu. Adam keluar dari ruangan bersalin sambil meneteskan air mata. Semua orang menanyakan bagaimana kabarnya.
"Gimana Adam?"tanya Ayah Prawira.
"Hawa dan bayinya selamat alhamdullilah, dia mirip banget sama Hawa"
"Alhamdullilah"
"Siapa namanya?"tanya Kafi.
"Nuca Muhammad"
🧕🏻🕋🙏🏻
"Sayang, kamu ngapain?"tanya Adam sambil membawa dua cangkir kopi.
"Liat nuca, mas"jawab Hawa.
Adam melihat Nuca yang dihiasi Hawa.
"Yaampun sayang, kasian anak kita"
"Tapi ini lucu ayah"
Adam tersenyum mendengarnya. Tak menyangka kini dirinya menjadi seorang Ayah. Adam mendekat ke arah telinga Nuca.
"Nuca, nanti saat kamu besar, kamu harus menjadi anak yang sholeh, anak yang baik, kuat, dan selalu berbakti sama orang tua"bisik Adam.
"Jangan lupa juga cari cewe yang cantik kayak bunda kamu"lanjut Adam.
Walaupun Adam berbisik-bisik, tapi ucapannya dapat didengar oleh Hawa. Hawa sangat bahagia dengan takdirnya.
🧕🏻🕋🙏🏻
Hawa dan Caca sedang berada di salah satu cafe di Jakarta. Mereka melepas rindu setelah 3 bulan tidak bertemu.
"Jadi anak pertama lo gimana?"tanya Hawa sambil meneguk minumannya.
"Anak gue cowo Wa"jawab Caca.
"Wah anak kita satu angkatan dong"
"Iya, gimana rasanya Wa?"
"Rasanya apa?"
"Ngelahirin"
"Ya, sakit sih tapi gue ngerasa apa yang dirasain bunda gue waktu ngelahirin gue, dan gue juga seneng Adam ada disamping gue"
"Enak banget ya, Adam tuh sweet banget, boro-boro Kafi, gak peka"
"Hahahaha"
"Gue boleh gendong Nuca?"
"Boleh, nih"
Caca menggendong Nuca. Ia tersenyum melihat wajah Nuca yang sangat mirip dengan Hawa.
"Mirip banget sama lo Wa"
"Hahaha, gen gue tuh"
"Lo kan cantik, gue yakin Nuca pas gede jadi anak yang ganteng"
"Bisa aja lo"
Mereka berbagi cerita satu sama lain. Bercanda dan tertawa. Mengukir sebuah kenangan yang mungkin akan bersejarah di tempat ini.
🧕🏻🕋🙏🏻
Satu setengah tahun kemudian.....
"Nuca aduh jangan lari-lari nak"ucap Hawa sambil memegangi Nuca.
"HEHEHEHE"tawa Nuca.
Ting...Tong!
Suara bel terdengar menandakan ada tamu.
"Iya sebentar"ucap Hawa lalu berjalan ke arah pintu. Pintu pun terbuka dan menampilkan keluarga kecil Wirasetyo.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Hai Hawa"
"Caca Kafi, eh ada Raja, ayo masuk"
Kafi dan Caca pun masuk kedalam rumah Adam dan Hawa.
"Mau minum apa?"tanya Hawa.
"Teh anget aja Wa, sayang kamu mau apa?"tanya Caca.
"Cappuccino aja Wa"jawab Kafi.
"Oke bentar ya"
Adam yang baru keluar ruang kerjanya mendengar suara Kafi dan Caca. Adam menuruni tangga dan melihat ada Kafi, Caca, dan anaknya.
"Eh ada kalian"
"ADAM!!!!"teriak Kafi lalu mendapat pukulan keras di tangannya.
"Aw! Sakit sayang"
"Kamu ini, inget rumah orang"
"Ayah ini ciapa?"tanya Nuca.
"Ini om tante sama temen kamu Nuca, ini namanya Om Kafi, ini Tante Caca, kalau ini temen kamu namanya Raja"jelas Adam.
"Temen Nuca?"tanya Nuca.
"Iya, kenalan gih"jawab Adam.
"Hai, nama aku Nuca"
"Aku Raja"
"Aku punya mainan, kamu mau main?"
"Mau"
Lalu Nuca dan Raja jalan menuju tempat bermain milik Nuca.
"Apa kabar?"tanya Adam.
"Baik alhamdullilah"jawab Kafi.
"Ini minumannya"ucap Hawa lalu menaruh 4 gelas di meja.
"Sayang, udah aku bilangin jangan capek-capek"seru Adam.
"Iya mas, ini cuman bikin minum doang kok"gumam Hawa.
"Emang ya suami lo protektif banget"seru Kafi.
"Ya wajar lah, dia lagi hamil anak kedua, gue takut dia capek"jelas Adam.
Kafi dan Caca yang mendengar itu tersedak minuman yang sedang mereka minum.
"Hamil lagi?"tanya Caca.
"Iya hehe"jawab Hawa malu-malu.
"KOK GA BILANG?"
"Baru 1 bulan"
"Alhawa Azkiya, lo bilang dong kalau hamil"
"Gue masih ga percaya lo hamil cepet banget"
"Hahaha, gue juga gak percaya, tapi akhir-akhir ini gue telat dateng bulan, jadi ke dokter, dan kata dokter gue udah hamil 1 bulan"
Adam tersenyum melihat Hawa. Hawa begitu sempurna untuk menjadi seorang istri maupun jadi bunda.
🧕🏻🕋🙏🏻
"Nuca, tidur yuk nak"ajak Hawa.
"Ndak mau"rengek Nuca.
"Udah malem sayang"
"Ndak mau bunda"
"Nanti bunda kasih hadiah kalau Nuca tidur"
"Cerius bunda?"
"Serius dong"
"Yaudah Nuca mau tidur"
Hawa menggendong Nuca menuju ke kamarnya.
(kamar nuca)
"Tidur ya nak"
"Iya bunda"
"Berdoa dulu sebelum tidur"
Hawa memandu Nuca untuk berdoa.
"Nuca tidur ya bun"
"Iya nuca"
Nuca mulai memejamkan matanya. Hawa mengelus rambut tipis nuca dan menciumi keningnya.
Hawa keluar dari kamar Nuca dan berjalan menuju kamarnya sambil mengelus perutnya.
Perut itu masih rata tapi Hawa selalu mendoakannya, seperti harapan Hawa dan ayat-ayat Al-Quran.
Hawa memasuki kamarnya dan mendapati Adam yang memandangi laptopnya.
"Masih kerja mas?"
"Iya nih, ada kerjaan yang harus aku selesaiin hari ini"
Hawa mendekat ke arah Adam dan menciumi pipi Adam. Adam menghentikan kegiatannya dan tersenyum pada Hawa.
"Mas Adam udah sholat?"
"Udah"
"Yaudah Hawa tidur duluan gapapa kan?"
"Gapapa dong, kamu harus tidur cukup sayang"
Hawa tersenyum lalu memejamkan matanya. Tak lupa doa tidur selalu ia baca.
Adam melihat kearah Hawa yang sudah terlelap. Ia mengelus perut Hawa dan mendekat ke perutnya.
"Sehat terus ya nak, makasih udah hadir di kehidupan ayah, bunda, dan Kak Nuca, nanti kalau kamu udah terlahir ke dunia harus jadi anak yang sholeha ya, baik sama ayah bunda dan Kak Nuca"bisik Adam sambil mengelus perut Hawa.
🧕🏻🕋🙏🏻
MAAF YA BAB SELANJUTNYA BAKALAN LONCAT WAKTU
MAKASIH UDAH BACA BAB INI