Chéri [JenoxRenjun] ✔

By injeolmiiiiiiiiii

272K 19.3K 5.2K

They think they know us -jeno&renjun Short story, sometimes GS⚠ ©injeolmiiiiiiiiii, 2019 More

Destiny
Eyes
Hidden Desires
Reason
Lucky Dare
Winter Cuddle
Better Without Me
Jeno's Wishes Are Fulfilled
Lucky For You Jeno!
Our
Damn Shirt!
Congratulations, R💚JSMR!
Failed Plan
Sweet Boyfriend
I'm Your Home
Unexpected
Distracted
Exposed
First Sight
Haha, You're Wrong!
Symbiosis Mutualism
Miss You Anytime
Christmas Date
Instant Karma
Mood Swings
Honey(shit)moon?
Friend-Hate Relationship
Friend-Hate Relationship (2)
I'm Sorry, Renjun
Not Okay
Sleep Tight
Friendshit
Friendshit (2)
Lost
Good Day for Jeno and Renjun
Official?
read me
Pain
Cranky
You're Ours - NoRenMin
I'm Fine
My Huang
open me
Without Your Love, I Would Die
Happiest
Because of Soju
Fed Up
This Final Date Night
Revenge - NoRenMin
Fool
Te Amo
Catch
Anything For You
Huang Renjun
Caring Him
Friends With Benefits
Christmas Eve
What?!
Never Stop Loving You
help
new story
promote
new
new story!
PROMOTE

Get Well Soon

6.5K 405 76
By injeolmiiiiiiiiii

jeno.lee
at Seoul Hospital

1.239.344 like
jeno.lee Get well very soon, Schatz❤️ @renjunie
324.998 comments

fullsun.echan semoga Renjun cepet sadar ya Jen. Gue kangen dia hiks.
nanajaemin Renjun :(((( nana rindu.
tiway.yong Ren... Gue ganyangka sampe kayak gini kejadiannya. Ntar gue mau kesitu Jen.
kunqian Jen, lo stay dirumah sakit terus apa gimana?
tenlee Renjunkuuuuu hyung doakan yang terbaik buat keadaan kamu
jeno.lee makasih ya semua doanya. Iya kun Hyung. Gue disini terus. Gantian jaga sama Mama Renjun.
jaehyunjung gue sama anak-anak ntar sore kesitu Jen.
jeno.lee iya jae hyung

🌞🌞🌞

Sudah 3 hari ini Renjun dirawat di rumah sakit Seoul. Dia mengalami kecelakaan motor. Kaki kiri Renjun patah. Jeno sebagai kekasihnya dengan setia menunggu kesadaran Renjun pulih. Renjun memang dibius total oleh dokter semenjak kemarin. Karena Renjun terus-terusan sesak nafas. Itu terjadi karena beberapa tulang rusuk Renjun patah yang menyebabkan paru-parunya tertekan. Dan juga sempat kritis. Jeno yang terlalu khawatir mau tak mau harus selalu mendampingi Renjun agar tau perkembangan kondisi kekasihnya itu. Ngomong-ngomong Renjun sudah dipindahkan di kamar rawat setelah 2 hari di rawat di ICU.

"Sayang, nyenyak sekali ya tidurnya sampai nggak bangun-bangun hm?"

Tidak ada sahutan yang diterima Jeno. Tetapi dia tetap berbicara.

"Aku mandi dulu ya sayang, dari kemarin belum sempat mandi karena kamu kritis lagi." Jeno mencium dahi Renjun sebelum beranjak ke kamar mandi.


Setelah 15 menit Jeno mandi, dia kembali duduk disamping ranjang Renjun. Digenggam nya tangan mungil yang berhiaskan infus dan beberapa bengkak keunguan karena kemarin pembuluh darah Renjun sempat tidak terdeteksi yang akhirnya di tusuki jarum dimana-mana dan jadilah bengkak tersebut.

"Pasti sakit, aku janji akan membuat tanganmu indah lagi Ren asalkan kamu bangun." Jeno berkata sambil mengelus bekas tusukan jarum yang bengkak tersebut.

Jari-jari yang digenggam Jeno perlahan bergerak. Gerakannya sangat lemah. Disusul mata yang perlahan-lahan terbuka. Jeno langsung memencet tombol yang ada di diatas ranjang guna memanggil dokter.

Renjun yang sudah sadar langsung meringis merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Entah itu di tangan, di dada ataupun di kakinya.

Jeno panik melihat wajah kesakitan Renjun, Jeno langsung saja membisikkan kata-kata penenang.

"Shh sayang, aku disini. Kamu harus menahan sakitnya. Kamu kan lelakiku yang paling kuat. Ayo kalahkan rasa sakit nya. Aku disini bersamamu, jangan khawatir." Setelah mengatakan kalimat penenang, dokter datang disertai beberapa suster.

Dokter mengecek keadaan Renjun. Kemudian tersenyum pada Renjun.

"Selamat ya, kamu berhasil melewati masa kritis mu. Semoga lekas sembuh."

Dokter sengaja tidak melepas masker oksigen milik Renjun, takut tiba-tiba sesak nafas lagi. Jeno yang mendengar kalimat dokter akhirnya bernafas lega. Lelakinya sadar!

Renjun tidak bisa apa-apa selain berkedip. Semua badannya sakit. Nafasnya juga kadang tersendat-sendat. Tapi dia berusaha melawan rasa sakitnya. Jeno dan Mama masih membutuhkan Renjun.

Tak lama setelahnya, teman-teman Jeno datang. Haechan yang melihat Renjun sadar refleks memeluk sahabatnya itu. Bukannya wajah senang Renjun yang didapat, tetapi wajah kesakitan yang muncul. Haechan panik. Sungguh dia tidak sengaja!

"R-renjun maafkan aku. Aku tidak sengaja maafkan aku hiks." Haechan menangis dan langsung memeluk Mark, kekasihnya.

"Ren, kedipkan matamu satu kali jika kau memaafkan Haechan dan kedipkan 2 kali jika tidak." Jeno berucap dan Renjun mengedipkan matanya 2 kali. Menjahili sahabat nya memang sangat asyik. Hehe.

"Renjun jangan gitu dong hiks aku kan tidak sengaja hiks. Mark hyuuung Renjun jahat hiks."

Semua yang ada disana tertawa terbahak-bahak. Saling melempar kan candaan. Kadang juga mengolok Jeno yang seperti bang toyib karena jarang pulang kerumahnya semenjak Renjun dirawat inap.

Renjun ingin melepas masker oksigen nya, tetapi tiba-tiba daerah dadanya sangat sakit dan kemudian dia kejang-kejang. Semua yang melihat keadaan Renjun dilanda panik. Jeno pun kalang kabut mencari keberadaan dokter sampai melupakan keberadaan tombol darurat.

"Silahkan menunggu diluar, kami akan menangani pasien." Salah satu suster menggiring teman-teman Jeno keluar. Jeno sudah menghubungi Mama Renjun agar datang ke rumah sakit.

Jeno beserta kawan-kawan nya tidak henti merapalkan doanya untuk keselamatan Renjun.

Didalam kamar rawatnya, Renjun menahan mati-matian rasa sakit yang mendera bagian dadanya. Dirinya sempat akan kehilangan kesadaran. Ditahannya agar tetap sadar tetapi matanya semakin lama semakin memberat. Dan akhirnya Renjun menutup matanya.

Dokter yang melihat denyut nadi Renjun melemah dan akhirnya hilang langsung saja memberikan kejut jantung sampai akhirnya percobaan ke 4 denyut Renjun kembali normal.

"Kau beruntung nak, Tuhan memberkati mu." Dokter Kim tersenyum sambil merapikan baju pasien yang dipakai Renjun. Dipasangkan kembali masker oksigen dan diganti nya infus Renjun karena sudah hampir habis. Bahkan kini tangan kanan beserta kaki kanannya pun terpasang selang infus.

Dokter akhirnya keluar dari tempat Renjun dirawat, dan tersenyum kepada orang-orang yang tengah menunggu pasien.

"Doa kalian dikabulkan, pasien selamat. Tadi memang sempat henti jantung tetapi Puji Tuhan, pasien masih sayang kalian semua. Doakan terus agar pasien lekas membaik, dan hanya satu orang yang boleh membesuknya karena ruangan sudah di sterilkan. Saya permisi."

"Terimakasih dokter."

"Sudah tugas saya, saya duluan."

Mereka semua bernafas lega. Terutama Jeno. Renjun nya begitu kuat. Dia bangga pada kekasih nya. Setelah ini dia harus memberinya hadiah.

Sudah 2 minggu Renjun dirumah sakit, akhirnya hari ini tiba saatnya Renjun pulang ke rumahnya. Kondisinya sudah membaik. Jeno pun sudah memasang senyum pepsod*nt dengan eyesmile dimana-mana. Renjun yang melihat hanya tersenyum gemas. Lelaki nya memang sangat tampan dan penyayang. Buktinya 2 minggu ini Jeno selalu ada saat Renjun bangun dari tidur nya.

"Sayang, aku kangen banget tauk cuddle sama kamu." Jeno menghampiri Renjun yang sedang memakai kemeja nya. Renjun memang habis mandi.

"Sini aku bantu."

"Jangan macem-macem dulu, ini masih dirumah sakit. Kancingin baju nya aja jangan yang lain." Jeno hanya cemberut. Tetapi tidak apa, besok-besok masih bisa minta kan? ( ͡° ͜ʖ ͡°)

"Iya-iya tapi kalau besok-besok boleh kan?" Jeno memasang puppy eyes andalannya.

"Boleh sayangkuu, jja bantu aku membawa tas ini."

"As you wish baby."

Kebetulan Mama dan Papa Renjun sedang ke China jadi dia meminta Jeno supaya mendampingi Renjun yang akan pulang hari ini. Jeno ya mau-mau saja asal nanti dia dapat sesuatu dari Renjun ehe. Mumpung Renjun dirumah sendiri.

Akhirnya mereka sampai di kediaman Renjun. Jeno sudah membawa semua barang-barang ke kamar Renjun. Dan melihat kekasihnya sedang duduk diatas kasur dengan melamun.

"Sayang jangan melamun!" Renjun tersentak lalu terkekeh.

"Hehe iya Jenoo."

"Ada yang sakit kah? Bagaimana dengan tangan mu? Masih sesak nggak?"

"Enggak sayang, aku tuh udah sembuh ih."

"Berarti bisa main dong?" Jeno bertanya sambil menaik turunkan alis tebalnya.

"Yee itu sih mau kamu. Awas ah aku ingin minum."

"Sayaaang~~~ aku ingin loh~~"

"JENO JANGAN MENGGODAKU!"

"Hehehe iya-iya sayang sini peluk dulu." Renjun berjalan dan langsung memeluk Jeno dengan erat. Jujur selama di rumah sakit, dia sangat ingin pelukan Jeno. Tapi apa daya, dadanya dulu sangat sakit jika terkena tekanan. Akhirnya hari ini dia bisa memeluk Jeno.

"Pokoknya mulai hari ini, kamu kalau kemanapun harus kuantar. Nggak boleh nyetir sendiri dan nggak boleh pergi sendiri. Atau jika aku sedang sibuk, kamu boleh menghubungi Mark hyung untuk mengantarmu. Aku sudah membicarakan ini dengan nya. Jaemin juga sudah setuju. Tidak ada bantahan Huang Renjun, kamu mengerti?"

Renjun hanya mengangguk dipelukan Jeno. Jeno tau, Renjun paling anti merepotkan seseorang. Tetapi menilik dari kejadian 2 minggu lalu Jeno sebisa mungkin menghindari terulangnya kejadian itu. Maka dari itu dia membuat ultimatum yang sedikit membuat Renjun merasa sedih karena akan merepotkan banyak orang. Tapi Jeno tidak peduli. Keselamatan Renjun adalah segalanya.

"Jadi sudah boleh cium kan?"

"Iya."

Yah dan akhirnya Jeno mencumbu Renjun dengan menggunakan cara yang halus, takut menyakiti pujaan hatinya. Jeno selalu berhasil mendapatkan apa yang dia mau. Huh dasar diktator. Tapi Renjun cinta Jeno.
























Aku nulis apa ini? -_-

Bye~~~

Continue Reading

You'll Also Like

1M 52.8K 47
"I"ll do everything for you." -Lian ⚠️ mengandung kata kata kasar. Entah kesialan apa yang membuat Lilian Celista terlempar ke dalam novel yang baru...
780K 72.8K 52
[Fanfiction AU of COBYB] Ibarat masuk isekai ala-ala series anime yang sering ia tonton. Cleaire Cornelian tercengang sendiri ketika ia memasuki duni...
349K 19.2K 34
dreamies jadi bayi? itulah yang terjadi ntah bisa dibilang keberuntungan atau kesialan bagi Hyung line gk pinter buat deskripsi langsung baca aja ...
340K 15.3K 38
Dia Mauriella gadis yang mengejar cinta, tapi sia sia tak hanya cintanya yang dihancurkan namun kehidupannya juga di hancurkan. Tangannya mengarahkan...