mencarimu lewat ISTIKHARAH me...

By sheelra

151K 8K 659

" Ceritanya bagus tapi gilbarx itu lo bikin gemes gk gentle banget " @bundaqobil " Bagus banget... Di setiap... More

sejarah
istikharah
dhuha 1🌞
🌞🌞duha 2
zaa
🔍mencari🔎
🙏🙏
dhuha³
tirakat 🍂
🙏❤️⭐⭐
pengagum rahasia
istikharah ²
kronologis
😴😴
menunggu(mu) di masjid
🤔🤔
stalk,😧😂
Cinderella bersepeda 🚲😇
Negeri Saba
🗺️🗺️
Nina 💔💔
negeri Saba ²
negeri Saba ³
☝️☝️
pak Gilbar 🙄
konspirasi (pdkt lwt sejarah ² )
silently 💐💐
menggantung
RUMIT💹💹
😊😇😇
sejarah kontemporer
MARHABAN YA RAMADHAN
20 MEI 111 TAHUN LALU 🇮🇩🇮🇩
on this day 1453
ISTIKHARAH ³ (ZAA)🦋🦋
Pancasila 😊😊
♈1️⃣4️⃣4️⃣0️⃣
Throwback🎥
🌚jawaban
GALAU😣😣
TURN AROUND 💿💿
Prank 💍💍
Ngawi ☘️☘️
penjelasan 📜📜
panggilan baru ❤️
speechless🤐🤐
WARNING
ketakutan😫😫
NGAWI part²
anggota keluarga baru ❤️❤️
permintaan🍁
Wisuda🎓 dan Pernikahan 💐
sunrise🌅
EPILOG
BELUM SELESAI!
MLIMDD
Q & A
SAYA PAMIT,☺️☺️

PDKT Lewat Sejarah💗💗

2.5K 198 12
By sheelra


Terima kasih sebesar-besarnya kepada YouTube dan Google untuk chapter ini🙏🙏

🚲🚲🚲

Zahira duduk sendiri di bangku yang terletak tak jauh dari parkiran sepedanya. Ia duduk sembari menunggu kedua temannya, Maria dan Nina yang  katanya akan menyusul setelah membeli makanan dari kantin.

Hari ini tidak seperti biasanya, Zahira membawa bekal dari rumah, karena ibunya datang berkunjung. Jadi ada yang memperhatikannya untuk sarapan dan makan siang. Tidak perlu mahal, cukup tumis daun singkong beserta tempe dan tahu goreng saja sudah nikmat tiada tanding.

Sambil makan siang sedikit-sedikit ia mengerjakan tugas Ujian Akhir Semester di laptop.

"Assalamualaikum," sapa seseorang yang entah dari mana asalnya. Saat Zahira mendongak. "Boleh duduk?" Pintanya.

Zahira hanya mengangguk sekali dan orang itu duduk di depannya.

Zahira buru-buru menutup kotak makan siangnya.

"Salam saya tadi belum dijawab lho." Gilbar mengingatkan sambil tersenyum.

"Oh. Maaf, Pak. Waalaikumsalam." Balas Zahira menunduk. Sekarang Zahira sadar. Terkejut itu terjadi karena ketidaksiapan seseorang menerima sesuatu atau yang tidak pernah diduga kedatangannya. Contoh nyatanya Gilbar. Mau dia datang tidak mengucap salam seperti dulu, atau sudah mengucapkan salam pun Zahira tetap saja kaget, karena tidak menduga dia akan datang.

"Kok, makannya berhenti?" tanya Gilbar.

Zahira tercekat. "Aaa...saya ngga enak, Pak, makan di depan orang yang ngga makan." Kata Zahira.

"Oh. Bentar ya." Kata Gilbar yang tiba-tiba pergi.

Zahira berpikir apakah kata-katanya barusan terkesan mengusir? Ah..Zahira tidak mau memikirkannya.

Setelah Gilbar pergi, Zahira kembali membuka kotak makan siangnya. Ia tidak bisa lama-lama menahan untuk melahap makanan rumah buatan ibunya. Namun ia harus kembali dikejutkan oleh kedatangan Gilbar yang kembali duduk dengan satu mika berisi cilok di dalamnya.

Entahlah siapa yang berjualan cilok di dekat sini, sampai Gilbar bisa datang begitu cepat.

"Lanjutin! saya, kan udah bawa makanan sendiri, udah bisa dong makannya."  Gilbar mengangkat sebelah alisnya.

Zahira tidak lagi punya alasan untuk tidak melanjutkan makan. Mau alasan apa lagi, dia juga tidak mungkin meninggalkan Gilbar tanpa alasan yang jelas. Sekarang untuk menghindari kontak dengan Gilbar, ia pura-pura fokus pada Ms Word yang masih putih bersih, belum ada tulisan sebiji pun.

Ia pura-pura berpikir dan mengetik, padahal yang ia pikirkan justru ada di depannya. Kenapa tiba-tiba menghampirinya hari ini, dan kejadian-kejadian aneh akhir-akhir ini.  Setiap ketikannya asal, tak terbaca selalu ia hapus dan begitu seterusnya.

Gilbar sejak tadi memperhatikan Zahira yang tampak sangat serius menatap layar laptop-nya.

"Kamu ngerjain apa, sih, kok dari tadi serius banget kelihatannya?" Gilbar penasaran.

"Ngerjain tugas buat UAS, Pak." Jawab Zahira.

"Bikin esai?" Terka Gilbar. Zahira hanya mengangguk.

"Coba saya lihat." Tanpa Zahira mengizinkan, Gilbar sudah memutar laptop Zahira 180 derajat ke hadapannya, dan yang ia lihat hanya layar kosong, putih bersih tak ada secuil huruf pun.

"Kok kosong? Perasaan saya lihat kamu ngetik dari tadi." Heran Gilbar.

Habis Zahira sekarang. Ketahuan, kan akhirnya. Memang ya membohongi orang yang lebih tua itu tidak baik.

"Hm,,tadi itu ngetik, hapus, ngetik lagi, hapus lagi. Soalnya idenya macet, Pak." Yap, Zahira jujur separo bohong juga.

"Uhmm...saya ngerti, pernah ngalamin juga." Gilbar. Yang ini separo berbohong juga. Karena saat mengerjakan esai, nilainya terbaik, dan dua temannya yang mendapat nilai B juga hasil dari otak geniusnya.

Gilbar kembali memutar laptop ke pemiliknya.

"Emang tema esai-nya apa?" Tanya Gilbar.

"Candi Borobudur, Pak." Jawab Zahira menahan gugup.

“Boleh saya kasih masukan?”

Zahira ragu mengangguk. Grogi, tapi memang sedang butuh ide.

"Gimana kalau kamu bikin esai-nya tentang Borobudur yang merupakan peninggalan Nabi Sulaiman." Saran Gilbar.

Zahira terjengat, mengulang tajuk tema yang disampaikan Gilbar sambil menyebut agama Borobudur sebagai peninggalan agama lain.

Gilbar mengangguk seraya tersenyum. “Itu udah biasa. Untuk dapat nilai yang lebih bagus, coba cari referensi yang lebih menarik dan berbeda,”

Zahira terlihat antusias dan tertarik saat Gilbar memaparkan beberapa bukti literatur mengenai Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman. Yang paling menarik adalah, literatur itu berasal dari orang Indonesia yang telah melakukan penelitian lebih dari 30 tahun, bernama KH. Fahmi Basya.

Kini, semua penelitian itu telah dibukukan dan diberi judul: BOROBUDUR DAN PENINGGALAN NABI SULAIMAN.


“Dalam buku ini, beliau memaparkan sejumlah bukti bahwa Candi Borobudur merupakan peninggalan Nabi Sulaiman,” Gilbar memperlihatkan gambar kover buku di Google.

“Tapi, apa yang membuat Kyai Haji Fahmi Basya menyimpulkan hal itu, Pak?”

Pertanyaan pertama Zahira. Gilbar mempersiapkan diri, kuliah modus dadakannya resmi dimulai. Mula-mula Gilbar menjelaskan bahwa KH. Fahmi Basya merupakan seorang Matematikawan muslim, beliau berijtihad menggunakan perhitungan matematika, menggabungkan satu ayat dengan ayat yang lain.

“Kamu tahu negeri Saba?”

“Negerinya Ratu Bilqis?” Zahira memastikan, lantas teringat sesuatu. “Bukannya itu di Yaman?”

“Benar, ada yang meyakini itu di Yaman,” Gilbar mengapresiasi. “Negeri Saba diceritakan di beberapa ayat dalam Al Qur’an dan secara khusus menjadi nama surat ke-34. Gimana kalau ciri-ciri negeri Saba itu bisa dilihat pada sejarah Indonesia dan Borobudur hari ini?”

Zahira semakin antusias mendengarkan Gilbar yang mulai menjelaskan berdasar buku dan artikel yang pernah ia baca.


🚲🚲🚲

Kecewa nggak sih,,sekian lama nggak up, sekalinya up kaya gini😣😣😣😣 mohon maaf dan harap maklum, penulisnya juga kurang istikharah 🤣🤣 jadi susah buat dapet petunjuk nulis.
Semoga tetep jadi sahabat pembaca aku ya..tetap ngikutin kisah pak Gilbar dan Zahira, karena kisah cinta mereka akan dimulai disini,,janji deh yang habis ini lebih seru & greget, lucu, nggak nggenah juga😄😄👍👍 just wait yea..
😘😘😘😘Salam sayang sheelra 😜😜

Continue Reading

You'll Also Like

454K 25.9K 37
Alea adalah gadis modern.Namun sebuah kalung peninggalan leluhurnya membawanya menuju ke dunia lain.Dunia yang benar-benar berbeda.
754 279 28
Mengagumi seseorang secara diam diam adalah hal yang sangat menyakitkan dan membahagiakan di satu waktu yang sama. Sakit karena harus mampu menerima...
549K 23.6K 11
Shira tak menyangka, di umurnya yang masuk ke 25 tahun ini, ia akan kembali bertemu dengan Nashif. Sosok laki-laki yang dulu sangat mencintainya. Yan...
70.5K 12.2K 19
Sebuah perjalanan hidup, tentang bagaimana melepas sesuatu yang tak dapat di genggam, dan bagaimana menerima sesuatu yang datang tanpa diharapkan. Na...