Follow Instagram :
@deirayuliani_
@andinarya_official
Arya menggeram kesal, mereka memang jadi berangkat ke pantai tapi dengan melihat pakaian dan riasan yang Andin kenakan membuat nya ingin membatalkan pergi.
"Apa lagi sih yang salah?" Gerutu Andin yang sekarang masih duduk di sofa depan tv.
"Mending gak usah ke pantai deh! Kita dirumah aja."
Sekarang jadi Andin yang kesal. Ia hanya memakai dress selutut dengan ikat pinggang hitam di hiasi pernak-pernik yang melingkar di pinggang nya. Tapi melihat respon Arya seakan ia sedang memakai bikini ke pantai. Dasar Arya lebay!
"Tanya ayah kamu coba sekarang, gimana penampilan kamu kalo aku bawa kamu ke pantai." Andin berdiri dari duduk nya dan menanyakan penampilan kepada ayah nya.
Ayah nya hanya terkekeh pelan melihat Arya yang pusing dengan pakaian Andin. Memang sih hanya pakai dress selutut tapi itu tanpa lengan, belum lagi sekarang Andin menggulung rambut nya ke atas dan menampakkan leher jenjang nya dan lengan mulus nya.
"Apa kata ayah?" tanya Arya saat melihat Andin kembali dari dapur.
"Disuruh bawa cardigan." ucap Andin lalu naik ke atas tangga menuju kamar nya.
Tak lama Andin turun dengan cardigan putih yang sudah melekat pada tubuh nya.
"Ayah gak nyuruh kamu ganti baju?" tanya Arya yang masih setia duduk di sofa.
"Aku udah biasa pake pakaian kayak gini ke pantai, kamu nya aja yang posesif. Ayo berangkat." ucap Andin seraya menarik tangan Arya agar bangun dari sofa.
"Tau gitu aku gak ngajak kamu ke pantai." gerutu Arya pelan. Lalu tiba-tiba Arya merasakan cubitan kencang di pinggang nya.
"Jangan macem-macem ya disana, awas aja jauh-jauh dari aku." ucap Arya seraya memasang Seatbelt kepada Andin.
Andin melepas cardigan nya untuk menutupi paha nya, karna saat ia duduk dress yang ia pakai agak terangkat sedikit.
"Masih berapa banyak dress pendek yang kamu punya di lemari?!" tanya Arya kesal.
"Gak pendek Ar, ini pas selutut tapi kalau aku duduk ya suka naik." jelas Andin sambil membuka tas nya mencari ponsel nya.
"Awas aja ya kalo kamu pake pakaian kayak gini pas gak ada aku!"
"Iya iya." ucap Andin sambil sibuk memainkan Instagram.
Suara bunyi khas telepon masuk dari ponsel Andin dan membuat Arya mengalihkan pandangan nya ke Andin.
"Kenapa?"
"Lo mau kemana? Kok gak ngajak?"
Andin terkekeh pelan saat mendengar protes dari Tasya. Memang saat Andin sedang memainkan Instagram ia sedang membuat instastory.
"Gue mau ke pantai, lo mau ikut?"
"Sama siapa? Arya?"
"Siapa lagi? Emang gue punya cowok lain." ucapan terakhir Andin mendapat tepukan keras di paha nya.
"Ishh sakitt." ucap Andin sambil menatap Arya kesal seraya mengusap paha nya.
"Siapa?" tanya Arya kepada Andin.
"Tasya." Arya hanya mengangguk pelan.
"Lo mau ikut gak?"
"Gak jadi deh, gue kira lo lagi sama sepupu lo, mangkanya gue mau ikut hehe."
"Yee dasar lo! Tapi kayak nya seru juga kalo rame-rame sama kalian."
"Yaudah kalo lo mau pergi sama sepupu lo ajak gue."
"Iya bawel."
Andin langsung mematikan sambungan telepon nya. Lalu ia memasukkan ponsel nya kedalam tas.
"Tadi ngapain bahas cowok lain?"
Astaga! Arya masih membahas itu. Batin Andin
"Tasya nanya aku ke pantai sama siapa, ya aku jawab sama kamu. Emang nya aku punya cowok lain."
Arya hanya mengangguk mendengarkan penjelasan Andin.
"Mana HP kamu?" tanya Andin sambil mengadahkan tangan nya.
Arya memberikan ponsel nya kepada Andin dan langsung di terima oleh Andin. Andin terdiam sejenak saat melihat tanggal di ponsel nya, sekarang tanggal 26 september dan ulang tahun Arya tanggal 29 september. Masih ada dua hari untuk menyiapkan kejutan untuk Arya.
Perlu kalian ketahui Andin bahkan baru ingat dua hari lagi ulang tahun Arya saat ia melihat tanggal di ponsel Arya. Andin bahkan belum menyiapkan kado dan kejutan untuk Arya. Seperti nya selepas pulang dari pantai Andin butuh bantuan teman-teman nya untuk merencanakan kejutan Arya.
*****
Arya masih asik duduk di pinggir pantai sambil mengawasi Andin yang asik bermain air di pinggir pantai.
"Arya aku mau es kelapa." ucap Andin seraya menunjuk pedagang es kelapa.
"Ayok." Arya mengaitkan jari nya di sela jari-jari Andin, mereka berjalan bersisian sesekali Arya mengawasi tatapan laki-laki yang menatap kaki Andin intens.
Arya geram melihat tatapan laki-laki lain yang menatap kaki jenjang dan leher Andin seperti santapan. Disini tidak ramai tapi masih ada beberapa orang yang masih menikmati angin pantai. Arya tiba-tiba menggendong Andin ala bridal style.
"Arya apaan sih! Turunin. Malu!" ucap Andin kaget, ia bahkan menggerakkan kaki nya agar turun dari gendongan Arya.
"Diem gak?!" ucap Arya kesal sambil menatap tajam Andin.
Andin yang melihat Arya menahan emosi nya menjadi diam. Ada apa dengan Arya? Seperti nya dari tadi Andin terus bersama nya.
Setelah mendapatkan es kelapa, Arya dan Andin duduk kursi yang disiapkan. Arya masih diam di samping Andin dengan tatapan tajam nya.
"Ar kamu kenapa sih? Masa tiba-tiba jadi marah kayak gini." tanya Andin saat melihat Arya yang terlihat geram.
"Abis ini kita pulang." perintah Arya tegas tanpa bantahan.
"Loh? Kata nya mau liat sunset, gimana sih."
"Gak jadi. Kita langsung pulang."
"Arya, kamu kenapa sih?!" ucap Andin kesal.
Arya menatap Andin dengan mata tajam nya, "Kamu yang kenapa? Seneng kalo diliatin gitu sama cowok? Suka?!" Arya menaikan suara nya sedikit kencang, dan membuat beberapa orang menoleh kepada nya.
"Ar, apaan sih! Malu diliatin orang." Andin meletakkan kelapa yang tadi ia minum, lalu tangan nya meraih bahu Arya agar menatap nya.
"Kamu kenapa? Kenapa tiba-tiba jadi gini? Aku gak tau letak kesalahan aku dimana, karena dari tadi aku disamping kamu." ucap Andin lembut dengan tangan mengusap bahu Arya pelan agar lebih tenang.
Arya mengehala nafas lelah, bahu nya yang tegak sedikit ia turun kan. Ia tidak bisa menahan emosi nya saat melihat mata laki-laki keranjang menatap tubuh Andin seperti santapan. Kurang ajar sekali mereka!.
"Aku gak suka mereka natap kamu kayak gitu. Aku juga gak bisa nahan emosi saat mereka malah asik natap tubuh kamu intens." Andin sedikit menegakkan badan nya, ia kaget. Bahkan sedari tadi Andin tidak menyadari nya.
"Dengan kamu pake pakaian kayak gini, mereka bebas berfantasi liar dengan fikiran nya. Dan aku makin emosi di saat mereka natap kaki sama leher kamu itu terang-terangan." lanjut Arya sambil menatap amarah nya.
"Kamu punya aku." Arya menarik tangan Andin yang ada di bahu nya lalu memeluknya.
"Aku gak suka kamu di lecehin kayak gitu." Arya memeluk pinggang Andin erat lalu menyembunyikan wajah nya di lekukan leher Andin.
"Yaudah kamu mau pulang sekarang?" tanya Andin lembut sambil mengusap punggung Arya.
"Kita ke mobil sekarang. Sekalian nunggu sunset seperti yang kamu mau." Andin lantas melepas pelukan nya dan menangkup wajah Arya di tangan nya.
"Makasih sayang." ucap Andin.
"Makasih doang?" tanya Arya sambil menaik turunkan alis nya.
Cup!
Andin mengecup pipi Arya cepat. "Ayok."
Arya tersenyum lebar saat mendapat cium pipi dari Andin. Tidak masalah walaupun cium pipi yang penting mereka semua tau kalau Andin hanya menjadi milik nya.
Grep!
Arya langsung menggendong Andin ke arah mobil dengan ala bridal style.
"Aryaaa turuninn." Suara rengekan Andin membuat Arya hanya tertawa pelan dan menurunkan Andin di depan pintu mobil.
Setelah Andin masuk, arya memutari kap mobil dan duduk di balik kemudi. Lalu ia menekan tombol untuk membuka seluruh atap mobil nya agar ia bisa menikmati sunset bersama.
TBC
Pas udah sepi liat sunset nya gak di mobil lagi.
Haii??
Gimana part ini? Baper gk??
Kira-kira kejutan apa yang akan di kasih Andin untuk ulang tahun Arya?
Jangan lupa vote dan komen yaaa.
Thank you..
See you next part!
Tangsel, 3 Januari 2020.
deiraaa_