brother ; drarry [END]

By drarryloved

155K 9.6K 1.2K

Draco sangat menyayangi adiknya, Harry. entah sejak kapan rasa sayang itu berubah menjadi rasa cinta dan ingi... More

O2. Ciuman pertama
O3. Rutinitas
O4. Berbohong
O5. Overprotektif
O6. Buka
O7. Kau bukan Malfoy.
O8. Udah tau ya?
O9. Gila
1O. Mencari tau
11. Berantakan
12. Apapun
13. Amarah Hermione
14. What should i do?
15. Manja
16. Kecewa
17. Narcissa dan Harry
18. Lagi
19. Pergi
20. Sakit
21. Penyesalan
22. Sadar diri
23. Mengikuti Harry
24. Kembali
25. Karma
26. Ciuman
27. Maaf
28. Rumah sakit
29. Mencari perhatian
30. Khawatir
31. Ungkapan lewat 'mimpi'
32. Bukan mimpi
33. Piglets
34. Rencana
35. Our night
36. Pantai
37. Happen
38. Kepintaran Malfoy
39. Jujur
40. It's killing me
41. We miss you
42. Permintaan
43. Marry me

O1. Awal

12.8K 537 65
By drarryloved

Bahasa non-baku
No magic, No Voldemort.

* * *

"Kak, Ini gimana caranya?" Luna menyodorkan buku latihannya kearah Harry, angka-angka memenuhi halaman dibuku itu, membuat Harry menggaruk tengkuknya.

"Kakak juga udah lupa caranya gimana.." Lirih Harry. Bukan lupa, tapi Harry tidak pernah paham soal matematika. Katakan saja bahwa Harry bodoh, karna itu adalah kenyataan.

Draco yang sedari tadi duduk di sofa beranjak mendekati kedua adiknya,
"Mana yang susah?" Tanya Draco pada Luna.

"Ini kak, Nomor tujuh dan sepuluh." Draco meraih pensil yang ada diatas meja, Lalu ia mulai mencari jawaban dari soal yang Luna sebutkan. Tak perlu menunggu lama, Draco berhasil menjawab kedua soal itu. Otak encer lelaki pirang itu tak bisa diragukan.

Mata Luna berbinar kagum, Luna selalu kagum dengan kecerdasan kakak sulungnya.
"Terimakasih kak!" Luna mengecup pipi Draco sekilas sebelum menyalin jawaban yang telah Draco carikan tadi.

Luna memang terbiasa mencium pipi Draco maupun Harry, Ia adalah anak bungsu, Jadi wajar jika dirinya manja pada kedua kakaknya. Toh, Luna juga masih SMP, Tidak salah kan dia mencium pipi saudara sendiri?

Tangan Draco bergerak untuk merangkul Harry, Draco mendekatkan bibirnya pada telinga Harry.
"Kamu butuh bantuan apa?" Bisik Draco, menghembus nafasnya pada telinga Harry.

Harry menggeleng kaku, Harry agak risih dengan posisi sedekat ini dengan Draco.
"Lepasin kak, Aku mau ke kamar.." Kata Harry berusaha berani.

"Dimana sopan santun mu? Begitu cara ngomong sama kakak?" Draco menaikkan sebelas alisnya, lalu mengendurkan dasi yang mencekik lehernya.

Harry menghela nafas, Nada dingin Draco selalu mampu membuat Harry merinding.
"K-Kak, Tolong lepas... Aku mau ke kamar. Mau mandi." Pinta Harry lagi.

"Kakak yang mandiin, Mau?" Bisik Draco sepelan mungkin, Berusaha agar Luna tak mendengar percakapan mereka.

Harry masih tidak tau mengapa Draco sangat suka menggodanya seperti sekarang. Harry hanya bisa berpositif thinking, mungkin Menggoda adalah salah satu cara Draco menunjukkan kasih sayangnya pada Harry.

Merasa Draco lengah, Harry lansung kabur dari rangkulan Draco. Ia lari terbirit-birit menaiki tangga. Walau mereka saudara, Tapi Harry tetap merasa Draco itu benar-benar menyeramkan.

* * *

"

Mama lihat ada sweater di kamar mu, Besar banget ukurannya. Itu punya siapa, Rry?" Tanya Narcissa ketika makan malam sedang berlangsung. Wanita paruh baya itu menatap anak tengahnya dengan senyuman menggoda.

"Ah- Itu sweater punya temen sekelas ku. Kemarin kan hujan, Jadi dia minjemin itu biar aku gak kedinginan." Balas Harry jujur.

"Temen atau temen?" Lucius ikut menggoda.

"Ihhh papaaa.." Rengek Harry malu. Harry jujur kok, Sweater yang ada di kamarnya milik Blaise, Teman sekelasnya.

"Kak Harry punya pacar ya?" Timpal Luna sambil mencuri daging ayam yang ada di piring Harry.

Draco menelan makanannya dengan kasar, Ia menatap tajam kearah Harry.

"Kamu belum boleh punya pacar." Perkataan Draco mengundang tatapan bertanya-tanya dari Narcissa, Lucius dan Luna.

"Kamu mah selalu protektif sama adikmu. Biarin Harry bebas, Drake. Biarkan adikmu nikmatin masa mudanya." Ujar Narcissa.

Draco menaruh sendoknya diatas piring dengan emosi, rahangnya mengeras.
"Nikmatin masa muda? Emangnya mama mau Harry bablas? Niatku baik, Aku gak mau adik aku salah pergaulan." Tekan Draco.

Jika anak sulung telah berbicara, maka semuanya hanya bisa diam. Apalagi Draco adalah orang yang tidak bisa dibantah.

"Kamu bisa nurut sama kakak, kan, Harry?" Draco kembali beralih pada Harry, Tatapan mengintimidasi ia lemparkan.

Harry mengangguk,
"Aku bisa, Kak." Tidak ada yang bisa Harry lakukan untuk menolak Draco.

Dulu, Harry pernah membantah perkataan Draco, Harry pernah membangkang kakaknya itu. Namun hal tak mengenakkan Harry dapatkan dari Draco pada malam hari. Dan Harry tak akan pernah mau mengulang kesalahan yang sama.

* * *

Continue Reading

You'll Also Like

273K 12.7K 32
Dia Mauriella gadis yang mengejar cinta, tapi sia sia tak hanya cintanya yang dihancurkan namun kehidupannya juga di hancurkan. Tangannya mengarahkan...
460K 38.8K 95
FIKSI
156K 21.8K 35
Karir dan buah hati yang sama-sama penting untuk seorang wanita bernama Shani. Ketika anaknya beranjak dewasa, Shani dihadapkan dengan pilihan sulit...
268K 30.3K 39
"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang sis...