Perfect Wife. (End In Pdf.)

By YIZH4NIC

213K 16.1K 1.1K

Wang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan unt... More

1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
pengumuman.

5

6.5K 754 27
By YIZH4NIC

Happy reading

***

Pagi di kediaman keluarga Mo.

Beberapa menu hidangan untuk sarapan telah tertata rapi di atas meja. Tuan dan Nyonya Mo kini tengah menuruni tangga menuju ke meja makan, dimana di sana Mo Xuanyu sudah duduk menunggu mereka.

Ketiga memulai sarapan dengan tenang, namun sesekali nyonya Mo akan melayangkan pandangannya pada kursi kosong yg ada di sebelah Mo Xuanyu. Itu adalah kursi yg biasanya Xiao Zhan duduki saat berada di meja makan, meski pemuda itu sangat jarang sarapan bersama dengan mereka tapi jika ada kesempatan Xiao Zhan pasti akan duduk di sana.

Perasaan Nyonya Mo pun terasa tak menentu, meski ia baru sebentar mengenal pemuda itu, tapi Xiao Zhan adalah putra kandungnya, putra yg ia lahirkan dari rahimnya sendiri, dan sebagai seorang ibu ia tentu merasa tidak nyaman saat melihat kursi itu kembali kosong karena pemuda itu memutuskan pergi meninggalkan tempat ini. Nyonya Mo hanya bisa mendesah pasrah saat memikirkannya.

Mo Xuanyu menangkap gelagat aneh dari wanita di depannya, dan ia tidak bisa untuk tidak mengeratkan pegangannya pada sendok di tangannya saat melihat ekspresi nyonya Mo yg terlihat jelas sedang memikirkan putra kandungnya.

Mo Xuanyu merasa kesal. Selama ini ia sudah berusaha keras untuk lebih baik dalam segala hal untuk melampaui Xiao Zhan. Semua itu ia lakukan hanya agar ada dirinya seorang di mata kedua orang tua ini. Dan itu memang berhasil, tapi ia tahu seberapa keras ia melakukannya, tetap saja ia bukanlah putra kandung dari mereka, jadi keberadaannya disini sangatlah rawan, Xiao Zhan bisa kapan saja membuatnya terusir. Tapi, kemarin pemuda itu sudah pergi dan memutuskan hubungan kekeluargaan dengan keluarga Mo, bukankah seharusnya ia bisa merasa aman pada saat ini.

"Ayah, apa kau sudah melaporka kepergiannya saudara Zhan pada polisi? Saudara Zhan itu terlalu naif, aku yakin ia sebenarnya tidak ingin benar-benar pergi dari rumah ini, pasti pria itu yg sudah menghasutnya hingga ia berani berpikir seperti itu." Mo Xuanyu perlu mengatakan ini agar ia terlihat peduli dengan pemuda itu.

"Semalam aku sudah menghubungi polisi. Mereka akan segera menanganinya dan membawa anak itu kembali. Pria yg bersama anak itu sungguh sombong. Lihat saja bagaimana nanti saat polisi menjebloskannya ke dalam penjara. Apa ia masih bisa terus menyombongkan dirinya seperti itu?" Tuan Mo tidak bisa untuk tidak mengejeknya saat mengingat wajah pria menyebalkan itu.

"Semoga saudara Zhan segera bisa kembali ke rumah ini. Aku sangat menyayanginya, meski aku tahu ia tidak pernah menyukaiku." Mo Xuanyu memasang wajah terluka saat ini.

"Suatu saat ia pasti akan bisa menerimamu. Ia hanya butuh waktu." Nyonya Mo menenangkannya.

Ketiganya kembali melanjutkan sarapan dan tidak lagi membahas hal tersebut.

"Ada apa?" Tuan Mo menanyai pelayan yg tiba-tiba datang seolah ingin memberitahu sesuatu.

"Pihak kepolisian datang ingin bertemu dengan Anda."

"Suruh mereka menunggu di ruang tamu." Tuan Mo tidak merasa aneh saat mendengar ini, lagipula ia baru saja melaporkan seseorang pada mereka, dan mereka pasti datang menemuinya untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai Xiao Zhan.

Tuan Mo segera menyelesaikan sarapannya kemudian berjalan ke ruang tamu dengan di ikuti nyonya Mo dan Mo Xuanyu di belakangnya.

"Selamat pagi. Apa anda direktur Mo Lingsheng?"

"Benar. Silahkan duduk." Tuan Mo mempersilahkan ketiganya untuk duduk agar bisa berbincang dengan nyaman.

Namun tidak di sangka ketiganya akan menolak keramah tamahannya.

"Kedatangan kami kemari untuk membawa anda ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Seseorang melaporkan penyelewengan dana yg anda lakukan di perusahaan. Mohon kerja samanya." Salah seorang polisi langsung mengeluarkan surat penangkapan pada pria itu.

"Apa yg kalian bicarakan? Penyelewengan dana apa?"

"Tuan Mo anda bisa menjelaskannya nanti di kantor polisi. Anda bisa menunjuk pengacara untuk membantu anda bicara. Dan kami mohon anda mau bekerja sama dengan kami." Polisi itu masih berusaha berkata sopan.

"Kalian keliru. Aku tidak akan ikut dengan kalian!"

"Bawa dia!" Mereka pun terpaksa membawanya secara paksa.

Nyonya Mo pingsan saat melihat suaminya dibawa pergi oleh polisi. Mo Xuanyu juga terkejut tapi ia tidak boleh panik dan harus bisa menenangkan nyonya Mo. Pelayan segera menghubungi dokter untuk memeriksa kondisi nyonya Mo. Mo Xuanyu kini mondar-mandir dengan frustasi di samping nyonya Mo yg tidak sadarkan diri.

Ini tidak benar! Kenapa semuanya jadi begini? Ini pasti ada hubungannya dengan pria yg bersama Xiao Zhan?

Meski tidak begitu jelas Mo Xuanyu masih bisa sedikit mendengar percakapan pria itu saat ia menelpon seseorang. Dan ia yakin jika apa yg terjadi saat ini adalah ulah dari pria itu.

.
.
.

Kemarin, setelah meninggalkan kediaman Mo, Wang Yibo membawanya kembali ke rumah sakit untuk menemui ayahnya. Melihat kondisi ayahnya semakin baik, ia pun berpamitan untuk kembali ke daerah perbatasan. Tuan Wang pun mengerti, ia melepaskan kepergian keduanya dengan ikhlas, dan kini ia bisa merasa lega karena kini putranya sudah menikah dan akan ada yg mengurusinya di sana.

Wang Yibo menyetir seorang diri kesana, perjalanan yg memakan waktu lebih dari tiga jam membuat Xiao Zhan tertidur dalam mobil. Wang Yibo baru membangunkannya saat mereka sudah sampai di sana.

"Keluarlah. Kita sudah sampai." Wang Yibo segera turun dan membuka bagasi untuk menurunkan koper milik pemuda itu. Kemudian ia membuka kunci rumah dan masuk lebih dulu dengan koper tersebut.

Wang Yibo tinggal di bangunan komplek dekat markas militernya. Ini adalah komplek sederhana bagi para perwira yg di sediakan oleh pemerintah. Bangunan tersebut berupa rumah sederhana yg tidak begitu luas. Di dalam rumah hanya ada satu kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Tidak besar tapi cukup nyaman. Dan di samping sisi kiri dan kanannya juga berdiri bangunan yg sama. Sepertinya mereka akan memiliki banyak tetangga

Saat mereka tiba, itu masih sekitar jam empat pagi, dan suasananya masih terlihat sangat sepi.

"Apa kau akan bisa beradaptasi disini? Kau lihat sendiri kan seperti apa tempat ini. Tidak akan ada pelayan yg akan melayanimu, jadi kau harus melakukan semuanya seorang diri."

"Aku bisa. Tuan tidak perlu khawatir." Meski pria ini terlihat jelas ingin mengejeknya, tapi pria inilah yg menjadi penolongnya jadi Xiao Zhan tidak akan marah dengan sikapnya itu.

"Kau bisa melanjutkan lagi tidurmu di kamar. Dan untuk barang-barangmu. Aku hanya memiliki satu lemari. Kau bisa merapikan sisi sebelahnya untuk kau tempati."

"Mn."

"Aku masih ada urusan. Kau tidak takut sendirian, kan?"

"Tidak. Tuan tidak perlu mengkhawatirkanku." Ia kembali meyakinkan. Memangnya ia terlihat serapuh itu?

"Baguslah. Kalo kau lapar kau bisa mengetuk pintu rumah di sebelah kiri. Kau bisa meminta bantuannya untuk mengambil makanan di kafetaria."

Xiao Zhan mengangguk mengerti. Kemudian pria itu pun kembali menaiki mobil dan pergi.

Selepas kepergiannya, barulah Xiao Zhan benar-benar bisa merasa rileks. Sosok Wang Yibo adalah sosok yg mendominasi dan itu membuatnya agak tertekan saat berada di dekat pria itu.

Sampai saat ini ia masih tidak percaya jika dia sudah menikah, dan seseorang yg baru ia nikahi adalah sosok asing yg baru ia temui. Semuanya serba instan dan kilat, dan ia masih butuh waktu untuk bisa menerimanya. Tapi tidak apa-apa, seiring berjalannya waktu ia pasti akan terbiasa dengan ini.

Rumah ini tidak besar, tapi semuanya tertata rapi dan juga bersih. Xiao Zhan langsung menarik kopernya masuk ke dalam kamar. Di dalam kamar hanya ada ranjang berukuran sedang, dan sepertinya itu muat untuk di tempati mereka berdua. Memikirkan keduanya akan tidur bersama membuat Xiao Zhan merasa malu. Ia menepuk pipinya untuk menyingkirkan pemikiran tersebut.

Xiao Zhan membuka kopernya, dan kemudian membuka lemari.

Brughh!!

Xiao Zhan langsung jatuh terduduk setelah barang-barang yg ada di dalam lemari menabrak dirinya tepat setelah ia membuka pintu lemari tersebut.

Semua itu adalah pakaian dan jaket milik pria itu. Sepertinya setelah di cuci semua pakaian musiman itu di masukkan paksa ke dalam lemari tanpa perlu Wang Yibo tata. Alhasil, saat pintunya terbuka semua pakaian itu jatuh mengenai dirinya.

Xiao Zhan lantas memunguti semua pakaianya yg berantakan di lantai. Sepertinya ia memiliki pekerjaan tambahan sebelum membereskan barangnya sendiri.

Xiao Zhan melipat dan menyusun semua pakaian tersebut dengan rapi sesuai jenisnya. Dan setelah ia menyelesaikan semua itu di luar sudah terang. Ia segera menata pakaian miliknya ke bagian yg masih kosong dan pekerjaan menyusun pakaian pun selesai.

Kemudian ia pergi ke dapur. Memikirkan pria itu yg sudah berkendara sendirian dalam waktu yg lama ia pun merasa kasihan, dan saat ini Wang Yibo masih harus pergi mengerjakan urusannya.

Xiao Zhan pun berniat memasakkan sarapan untuk keduanya.

"Sekarang, coba lihat isi kulkasnya dulu." Ia membuka pintu kulkas dan kembali menghela di buat menghela nafas, karena di dalam kulkas hanya berisi air. Xiao Zhan mengerti, pria itu terlalu sibuk dengan profesinya, mana ada waktu untuk mengisi kulkas dan sebagainya.

Ini sudah pagi, dan tetangga di sebelah pasti sudah bangun. Ia pun memberanikan diri untuk mengetuk, mungkin ia bisa meminta bantuan tetangga itu untuk mengantarkannya ke pasar untuk membeli kebutuhan dapur.


Tbc.
Sorry for typo.

Continue Reading

You'll Also Like

43.6K 3.7K 6
seseorang kadang menyembunyikan kesedihan, kecewa, amarah hanya denga sebuah SENYUMAN BxB only M-preg Homophobia harap menjauh
91.9K 10.8K 18
[END] Wei WuXian tidak pernah menyangka akan diutus menjadi dewa penjaga untuk putri kecilnya. Namun tidak ada yang pernah tahu sebenarnya apa yang p...
105K 12.3K 15
Ini kisah tentang Lan Wangji dan sahabat kesayangannya yang memilih untuk mengasingkan diri bersama rahasia mereka selama bertahun-tahun.
829K 41.6K 125
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkome...