If it is You

By sayanggggkuuuuhhh

144K 18.3K 3.2K

"Jika kamu hancur sebesar diriku Akankah kamu tahu? Semua rasa sakit yang memenuhi diriku Ke titik di mana ha... More

Awalan
Pancake coklat
Double date
Pria Asing
Kantongan Hitam
Rantang Kusam
Keras kepala
Suapan pertama
Ditinggal :(
Maaf
Tinta merah
Kebingungan El dan Er
DIH
Wish udah
Perempuan lain
Mundur Perlahan
Salah paham (?)
Hadiah Untuk Paul
Bryan Auriga Abimayu
Buka aja
Nyosor mulu kaya Soang
Lensa baru
Kak Romy, Maaf
Nurut sama suami
Maaf, Sal.
Mengunjungi Restorant
Demamnya Romy
Cicilan
Malu sekaligus bersemu.
Diculik ?
Refal AKA Bryan
Salah ku apa?
Masih sama
Hamil
Meiska - Keras kepala
Pemeriksaan pertama tanpa Ayah
Menyerah :(
If it is You
POV Romy (1)
POV Romy (2)
Belum ada satu bulan
Aca dan Kala
Pelukan setelah empat tahun
Terima kasih istri
Sepeda baru
Tahun baru
Bukannya udah pernah lihat semua?
Romy punya anak lain?
Bersamaan sakit
Kedatangan Mama Rosa
Info aja!!
Kala punya adik...

Sahh!!!

2.6K 276 19
By sayanggggkuuuuhhh

"Saya terima nikah dan kawinnya Elisa Salsa Abimayu binti Darmawan Abimayu dengan maskawin seperangkat alat shalat dibayar tunai karena Allah"

Janji suci yang baru saja diucapkan Romy disaksikan oleh orang tua, para saksi dan juga disaksikan oleh Allah dan malaikatnya.

Ucapan Sakral yang berhasil menggetarkan Arsy Allah sebab beratnya perjanjian yang dibuat Romy dengan Allah,  dan malaikat menjadi saksi pindahnya tanggung jawab orang tua Salsa ke Romy.

Akad nikah sederhana baru saja dilaksanakan, sangat sederhana bahkan, sebab hanya ada keluarga Salsa, keluarga Romy juga dua orang saksi yaitu sepupu dari papa Raka dan sahabat Ayah Abi yang rumahnya tak jauh dari rumah yang ditempati akad saat ini.

Kedua keluarga sudah sepakat bahwa resepsi juga pengesahan perkawinan secara negara akan dilaksanakan dua bulan lagi, tepat di hari ulang tahun Salsa. pun Romy yang meminta agar pernikahan mereka di rahasiakan dulu sampai di hari resepsi juga diterima oleh semuanya.

Salsa menerima tangan yang sudah diulurkan Romy di depannya, gadis itu mencium dengan khidmat punggung tangan pria yang baru saja menjadi suaminya.

Romy merasakan suatu hal yang baru dia rasakan sekarang, jika dikatakan dia bahagia pun rasanya kurang tepat, saat ini dia hanya merasa tak percaya bahwa di umurnya yang baru menginjak 22 tahun ini di sudah menjadi suami dari perempuan yang tak pernah di sangka sebelumnya

Setelah Salsa selesai mencium tangan Romy, mama Rosa menyuruh Romy untuk mencium kening istrinya, hal itu berhasil membuat pria itu gugup setengah mati.

Katakanlah dia cupu, sebab bibirnya belum pernah mencium seorang perempuan kecuali ibunya sendiri, dan hari ini dia harus melakukan itu.

"Ayo Rom, cium kening Salsa" pinta mama Rosa lagi

Sedang paul yang berada di samping mamanya menahan tawanya, dia saat ini sangat ingin mengejek abang serta sahabatanya yang sudah terlihat salah tingkah disana.

Bagaikan adengan Slowmotion, Romy mendekatkan bibirnya ke kening Salsa, setelah sampai dia menahan beberapa detik disana, entah karena apa hatinya menghangat melakukan itu.

Lalu Salsa? Jangan di tanya lagi, jiwa kecegilannya kembali lagi setelah beberapa hari di tahan untuk ditunjukkan.

perempuan itu bahkan mengedipkan satu matanya ketika Romy baru saja menjauhkan dirinya setelah mengecup keningnya.

"kambuh lagi nih anak" batin Romy

Ayah abi terlihat haru ketika baru saja melepas anak bungsu perempuannya yang saat ini sudah berstatus sebagai istri dari pria muda yang berada di hadapannya.

"Nak Romy tolong jaga Salsa, bimbing dia menjadi istri yang baik dan sholeha, anak perempuan ayah cukup keras kepala tapi percayalah anak perempuan ayah sangat tulus, tolong terima dia nak, ayah berharap pernikahan kalian akan dipenuhi kebahagiaan " Ayah abi sudah tak mempu menahan tangisnya, melepas anak perempuan sungguh tidak mudah.

"Istrimu itu  perempuan yang selalu ingin terlihat kuat tapi sering menangis dalam kesendiriannya, jadi ayah mohon tolong jangan sakiti hatinya" lanjutnya lagi

Dia mengingat bagaimana Salsa kecil yang dengan mulut cerewetnya bertanya tentang hal apapun yang dia lihat, tingkah kocaknya yang tiba-tiba bernyanyi di tengah keheningan rumah sederhananya dan juga sifat jailnya pada Nadila, ibunya bahkan pada ayah Abi sendiri, dan hari ini Ayah Abi harus rela melepas putrinya melanjutkan hidup dengan lelaki pilihannya.

"Tapi nak, jika nanti kamu sudah tidak sanggup membimbingnya, nasehatmu tak lagi mampu mengubahnya dan kamu menyerah. Tolong pulangkan dia baik-baik pada ayah, kalaupun itu memberatkan mu, biarkan ayah yang menjemputnya" Ayah Abi memeluk menantu pertamanya itu, walaupun berat melepaskan putrinya tapi dia yakin Romy bisa menjaga Salsa dengan baik

Setelah semua yang berada disana memberi petuah pada kedua mempelai, mereka kemudian  memakan hidangan yang tersedia. Kedua keluarga tampak berbahagia termasuk Salsa yang sedari tadi tak melepaskan pandangannya pada Romy walaupun laki-laki yang di tatap hanya memamerkan ekspresi datarnya sembari menatap layar handphone miliknya

"Nggak usah ditatap terus gitu kali, nggak bakalan hilang laki lo" itu ucapan dari Paul yang baru saja duduk di sebelah Salsa.

"Apasih ganggu pengantin baru aja" balas Salsa

Romy hanya melirik Paul sekilas lalu kembali menatap layar handphone miliknya.

"Anjay bet dah, kawin juga lo cewek gila, mana beneran nikah sama bang Romy lagi, nggak sia-sia lo selalu mikirin mau pake baju adat apa kalau nikah, yah walaupun sekaran nikahnya cuman pake gaun putih gini Ang Ang Ang" lanjut Paul disertai dengan tawa menjengkelkan menurut Salsa

Sekali lagi Salsa kembali kesal dengan Paul yang terus saja menggodanya "Ck, brisik"

Merasa terabaikan Paul mengambil segelas es buah di meja yang berada di depannya, tapi bukannya berhenti mengejek Salsa, Paul kembali melanjutkan aksinya, bedanya kali ini ditemani es buah yang penuh dimulutnya.

"Sombong yah lo Salsaaa, lo nggak ingat gimana lo nangis kaya orang gila pas di pantai"

Salsa tak menghiraukan, tangannya lebih memilih mengambil tangan Romy lalu dia genggam, si pemilik tanganpun tak menolak bahkan mungkin dia tak sadar jika tangannya sudah ada digenggaman sang istri saking fokusnya pada layar hanpdhone di depannya.

"Lo bisa gini nggak?" tanya Salsa pada Paul, sembari memamerkan genggaman tangannya yang tertaut dengan tangan Romy.

Tak hanya sampai situ, gadis berkacamata itupun mengecup punggung tangan Romy tepat didepan wajah Paul, tak lupa wajah jumawanya dia keluarkan.

Es buah yang baru saja masuk di mulut paul, terpaksa dikeluarkan kembali  tak sengaja oleh lelaki itu, saking mualnya dia melihat aksi salsa saat ini.

"Paul ih, kotor kan baju gue" protes salsa, sebab es buah bekasan mulut paul mengenai gaun putih milik Salsa.

Karena mendengar omelan Salsa, semua mata kini tertuju pada Salsa dan paul.

"Yah, habisnya lo pake pamer segala kaya jamet" balas paul membalas diri, tangannya pun ikut membantu salsa membersihkan sisa makan yang berada di gaun Salsa

Tapi hanya beberapa detik sebab  tada tangan Romy yang mendorong dengan kasar tangan Paul untuk dijauhkan dari Salsa "Biar abang aja"

Romy mengambil tisu dan dengan telaten membersihkan kotoran yang masih tertinggal di gaun Salsa, sedangkan sang pemilik gaun hanya tersenyum salah tingkah di dengan tindakan Romy sekarang

Tak hanya Salsa, semua keluarga yang melihat adegan yang disuguhkan romy juga ikut tersenyum, seraya hati mereka berdoa agar kebahagiaan selalu menyelimuti pasangan baru itu.

"Lain kali hati-hati ul" peringat Romy pada sang adik

"Iya bang, maafian aku" balas Paul merasa bersalah, bukan pada salsa tapi pada abangnya dan juga prang-orang yang berada disana.

Apalagi disana ada Nadila yang menatapnya "Bisa turun harga diri gue di depan calon istri" batin Paul

Tapi hal selanjutnya membuat Paul kaget seketika melihat tangan Nadila dihadapannya mengulurkan beberapa lembar tisu "Ini  bersihkan tumpahan es di celana kamu juga"

Karena tadi terlalu fokus pada Salsa, Paul tak sadar bahwa celananya pun ikut terkena semburan es dari mulutnya "Eh iya, terima kasih Nad"

Terlihat akward dan memang itu kenyataannya, Paul dan Nadila baru sempat bertemu kembali setelah kesalahpahaman tempo hari diluruskan Romy. Bukannya Paul tak mau memulai, cuman dia merasa sangat malu untuk kembali mendekati Nadila lagi setelah menuduh Nadila sedang terjalin hubungan dengan Romy

"Padahal yah pak Abi, saya sudah mau menjodohkan Paul sama Salsa aja karena kemarin pak Abi nelfon katanya Salsa menolak dijodohkan sama Romy, makanya saya fikir sepertinya kalau sama Paul, Salsa nggak akan nolak" ucap Pak Raka memulai obrolan kembali, setelah terjeda karena insiden Paul dan Salsa tadi

Ayah Abi tertawa, bukannya tak mau mempunyai menantu seperti Paul tapi Ayah Abi sangat tau bagaimana anaknya dan sahabatnya itu "Mereka mah kalau nikah kayaknya perabotan kaca pecah semua pak, karena setiap hari bertengkar"

Ibu Nita dan Mama Rosa yang sebelumnya hanya menyimak, akhirnya ikut tertawa mendengar ucapan ayah Abi.

"Benar itu besan, Paul sama Salsa kalau ketemu sudah kaya Tom and jerry, bertengkar terus. Tapi anehnya mereka bisa bertahan sahabatan sampai sekarang" ujar Mama Rosa yang juga cukup tau bagaimana Salsa dan Paul.

"Yah kan biasanya gitu mah, benci jadi cinta kaya di film-film gitu, seru kayaknya rumah tangga kaya gitu, mereka kan sefrekuensi buktinya udah berteman lama tapi nggak bosan-bosan" ucap Ayah Abi kembali

Para orang tua pun tertawa lagi, Nadila mendengar itu hanya menundukan kepalanya sementara Paul dan Salsa seolah melirik memamerkan kejijikan masing-masing.

Namun di sebelah Salsa, Romy duduk memperhatikan obrolan para orang tuanya, merasa tak terima dengan obrolan itu, Romy mengambil tangan Salsa kemudian dia genggam kembali setelah terlepas sebelumnya "Ngapain pake bahas Paul sama Salsa sih pah, hari ini kan yang nikah abang sama Salsa"

Salsa kembali dibuat salah tingkah mendengar ucapan yang terdengar dengan nada kecemburuan di telinga Salsa "Pengen banget aku cium kak Romy sekarang hihihi" ucapnya yang tentu saja hanya di hatinya, karena jika dikeluarkan di mulutnya bisa-bisa dia akan di ceramahi lagi oleh sang ibu

Mendengar protes dari anaknya, Pak Raka bukannya marah ataupun tersinggung, justru malah tersenyum penuh arti begitupun dengan Ayah Abi.

"Tau nih papah, lagian yah pah Paul nggak bakalan mau sama Salsa, ngapain nikah sama cewek gila yang kalau nangis ingusnya kemana-mana, malah nggak bisa masak lagi" Paul mendukung protes Romy, diapun tak terima jika harus di jodohkan dengan Salsa.

Salsa yang sedari tadi hanya tersenyum salah tingkah seketika ekspresinya berubah mendengar musuhnya melakukan serangan.

"Lo fikir gue mau sama cowok Behelan kaya lo, mana kalau tidur ngoroknya kaya unjuk rasa lagi, cihh" Balas Salsa, dia menatap Paul dengan tatapan merendahkannya, persis bagaimana Paul tadi menatapnya.

Tapi dari ucapan Salsa tadi, ada Nadila yang merasa heran bagaimana Salsa tau bunyi ngorok dari Paul "Kok kamu tau bunyi ngorok dari Paul Er?"

"Kamu jangan salah paham Nad" ucap Paul tersenyum manis memamerkan behelnya

Salsa menjelaskan pada Nadila, juga bermaksud agar orang lain tak salah paham dengan ucapannya barusan "Yah karena kalau lagi kelas dia sering tidur El? Terus dia ngorok makanya sering ketahuan dosen, dasar tukang pelor"

"Kaya lo nggak aja, lo nggak ingat pernah tidur pas ujian" balas Paul kembali

"Yah itu kar-

...."Sal" tergur Romy

"Sebentar kak" ucap Salsa menatap Romy memberi peringatan untuk membiarkannya menyelesaikan perdebatannya dengan Paul.

Salsa kembali menatap Paul sengit, hari ini dia tidak boleh terkalahkan "Itu karena gue udah jawab semua soalnya, jadi gu-

"Bisa nggak sih nggak usah bahas Paul terus, hari ini aku yang jadi suamimu bukan Paul" Romy  memotong ucapan Salsa, bahkan dia sedikit berteriak untuk menghentikan perdebatan istri dan adiknya itu.

Suasananya menjadi hening setelah ucapan Romy barusan, bahkan para orang tua tak lagi mengatakan sesuatu, juga Salsa dan Paul yang seketika diam bak di marahi seoran majikan.

Tapi ada yang berbeda, jika Paul tertunduk karena ketakutan, Salsa tertunduk karena menyembunyikan senyumannya, merasa Romy cemburu lagi.

Salsa mengingat kejadian semalam yang membuat dia yakin menerima pernikahan ini

Saatnya flashback

Salsa dibuat gelisah setelah membaca pesan Romy yang mengatakan akan kerumahnya karena dia yang tak kunjung membalas pesan laki-laki itu.

Bukannya Salsa tak mau, kendati bukan pertanyaan tapi rasanya Salsa masih ada hak menjawab iya atau tidak perihal isi chat pertama Romy, dan sekarang dia belum menemukan jawaban itu.

Banyak pertimbangan juga ketakutan Salsa, juga perihal ucapan Ayah Abi tadi semakin membuat Salsa diambang dilema yang mendalam, gadis itu tak henti-hentinya memanjatkan doa meminta petunjuk pada sang maha kuasa.

Sekitar dua puluh menit, Salsa dikejutkan dengan dering panggilan dari handphonenya, apalagi tertera nama Romy disana.

Bagaimana mungkin Romy menelfonnya di jam seperti ini, kekhawatiran Salsa muncul saat dia mengingat chat terkahir Romy tadi yang mengatakan akan kerumahnya jika Salsa tak membalas pesannya. Tapi apa mungkin Romy senekat itu?

Dengan perasaan gugup, Salsa mengangkat telfon dari Romy

"Assalamualaikum kak"

"Walaikumsalam, keluar sekarang. Gue di depan rumah lo"  ucap Romy di sambungan telfon

Mendengar itu sukses membuat Salsa kaget juga tak percaya dengan tingkah Romy malam ini, pria itu benar-benar mendatanginya di dini hari.

"Halo Sal, keluar sekarang, gue mau bicara sama lo" Pinta Romy kembali.

"Kakak serius ada di depan?" tanya Salsa masih tak percaya

"Apa perlu gue ketuk pintu? Gue takut ganggu istirahat keluarga lo"

Salsa segera beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju pintu rumahnya, sambungan telfon tak dia matikan, jaga-jaga jika Romy hanya menjahilinya.

" Kak Romy" Tapi apa yang diucapkan Romy beberapa menit yang lalu benar adanya, sekarang dihadapan salsa ada Romy dengan hoodie berwarna hitamnya

Sedangkan Romy dibuat diam ketika baru saja melihat Salsa yang keluar dengan mukenah yang masih setia dia kenakan, tak munafik Romy melihat  Salsa sangat cantik sekarang, wajah polos yang berseri tanpa kacamata seakan menunjukan bahwa Salsa memeiliki inner beauty yang luar biasa. Mulai saat ini Salsa memakai mukena  akan menjadi objek favorit Romy

"Gue masuk yah, nggak enak nanti dilihat tetangga" bukan permintaan yang menunggu persetujuan sebab romy sudah masuk kedalam rumah salsa tanpa di persilahkan oleh Salsa

Salsa duduk di kursi yang berada di depan Romy, walaupun gugup dia harus menanyakan perihal kedatangan  Romy kali ini, takut jika kedua orang tuanya bangun dan akan salah mengartikan situasi ini "Kak Romy ada apa? Aku rasa ada hal penting sampai membuat kak Romy datang dini hari begini"

"Gue mau nikah sama lo besok dan gue serius sal" ucap Romy dengan serius

Walaupun salsa sudah tau bahwa romy akan membahas pernikahan mereka lagi, tapi tetap mendengar itu dari mulut Romy semakin membuatnya gugup.

"Kak Romy, aku udah minta sama ayah untuk relain restaurant itu pada om Raka, kak Romy nggak perlu terpaksa menerima perjodohan kita lagi" jawab salsa, rasanya cukup sesak yang perempuan itu rasakan, jauh dari lubuk hatinya dia sangat ingin menikah dengan laki-laki yang dia cintai, tapi diapun juga tak mau egois bahagia diatas ketidakmauan Romy.

"Kenapa? Bukannya lo suka sama gue?"

"Tapi kak Romy yang nggak suka sama aku, bukannya kak Romy yang bilang sendiri malam itu dan aku nggak mau kalau kak Romy nerima ini karena ter-

....."Gue akan belajar cinta sama lo, gue akan belajar nerima lo dan gue yakin gue bisa" ujar Romy, ucapannya bahkan memotong ucapan Salsa yang belum selesai.

Romy menatap dalam kearah mata cantik milik Salsa, seolah tatapan itu mencoba meyakinkan Salsa bahwa dia harus percaya dan menerima Romy malam ini.

"Sal percaya sama gue kali ini aja, fikirin keluarga lo juga, gue yakin mereka  butuh dengan restorant itu " lanjut Romy.

Yang dikatakan Romy pun sebenarnya sudah di fikirkan Salsa sebelumnya, melihat bagaimana ayahnya banting tulang untuk membiayai keluarganya sampai sekarang membuat Salsa tak tega menolak tawaran Pak Raka, bukankah dia egois jika menolak perjodohan nya dengan Romy dan merelakan restoran kakeknya yang bisa membantu finansial keluarganya.

"Tapi kalau kak Romy tetap nggak bisa cinta sama aku?" Tanya Salsa sekali lagi, sepertinya kepercayaan diri sebelumnya hilang seketika, biar bagaimanapun pria yang dihadapannya sekarang adalah pria yang selalu mendeklarasikan tak akan pernah mencintainya.

"Gue yakin bisa Sal, gue janji"

Dan pukul 03.47 menit dini hari,  Salsa meyakinkan dirinya untuk menerima pernikahannya dengan Romy. Dia akan mengajarkan Romy untuk bisa menerima dan mencintainya, tenang saja karena Salsa akan mencintai Romy dengan ugal-ugalan kembali sehingga Romy tak bisa menolak pesona Salsa sebagai Istri idamannya.

***
Gaess terima kasih yah yang sudah nunggu cerita ini, maaf baru sempat up kembali🙏🙏🙏

Dan maaf juga jika ada yang kecewa dengan alur ceritanya, maaf yah.

Tidak lupa aku juga terima kasih yang sudah baca, vote dan coment2 juga, part ini juga yah 🫶

Continue Reading

You'll Also Like

4.1M 86.9K 78
Diana is an 18 year old girl about to start her senior year until she bumps into a woman at the bookstore who has quite the personality. The woman ta...
365K 8.2K 53
After a summer that changed everything, Lark and Sophie find themselves on opposite sides of a fragile friendship. Torn between loyalty to her boyfri...
2.2K 146 11
რაღაც ნაწილი რეალური ამბიდანაა აღებული. თინეიჯერი/მოზარდი გოგოს ამბავი,რომელიც ცდილობს გაუმკლავდეს პრობლემებს და იპოვოს საკუთარი თავი,როგორც სხვა სკო...
Blocked (SB19) By Den

Mystery / Thriller

2.7K 184 10
Five men locked themselves in an old, creepy and hunted university to create a 24 hours challenge content for their youtube channel. Until they disco...