Aku Tidak Ingin Menikah

By Xaavientrose

85.8K 9.7K 584

"Ayah! bukan aku yang melakukan nya!" Wei Wuxian "Wei Wuxian aku tau kau begitu terobsesi dengan, tetapi aku... More

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
0.0
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
42

33

1.4K 174 17
By Xaavientrose

"ahk... Aaahh.... ughk...."

Xie Lian meremas kuat sprai

"waahh.. ini luar biasa.. apa kau merasakan nya juga."

Dengan gerakan lambat, Hua Cheng menggerakan pinggul nya.

"Ughk... aaahh..."

"Lubang mu.. menghisap milik ku dengan sangat baik. Seakan ia tidak akan membiarkan nya pergi.." Hua Cheng

"Ahak!.. aaahh..."

"Luar biasa... Xie Lian.. luar biasa..."

"Aaah... Hah... Aaahh!"

Hua Cheng menambah tempo gerakan pinggulnya. Membuat Xie Lian terhentak mengikuti irama gerakan nya.

"Aah... Ah... Kau... terlalu cepat... Hua Cheng... Aaah!"

"Ini masih permulaan... Bersabar lah.. ughk..."

Hua Cheng mempercepat tempo gerakan nya. Membuat Xie Lian semakin menjerit nikmat.

"Ah.. ah... hah... perlahan... lebih lembut... Hua Cheng...!"

"Aaah! T-tunggu.... aah!... Sejauh mana kau akan masuk.. aaaahh!"

Xie Lian menggelengkan kepalanya, saat Hua Cheng kembali mendorong penisnya semakin dalam dan dalam kedalam tubuh nya.

"Aku belum memasukan semuanya.. juga..."

Hua Cheng dengan keras menekan penisnya semakin masuk kedalam diri Xie Lian.

"HAHK! kau!!!.... aaah..."

"Keluarkan!.. ughk... Keluarkan!" Xie Lian memukul mukul lengan dan pundak Hua Cheng

"Hah... Tidak mau..." Hua Cheng menyeringai kejam.
"Bagaimana bisa kau meminta ku untuk mengeluarkan nya saat sudah seperti ini." Hua Cheng menghentak kuat penis nya kedalam diri Xie Lian.

"HNGHK....!"

"aaahh!... hah.. ah... ah ... terlalu dalam.. aaah! Hua Cheng...." Xie Lian menatap Hua Cheng dengan mata sayu nya.

"Nikmat bukan.. aah.. saat titik ini, terus di tekan seperti ini." Hua Cheng semakin menambahkan kecepatan hentakan pinggul nya.

"Aaaahh!... Ahh.. ahh... Datang..  aahh.. aku datang...."

Xie Lian mencenkram kuat lengan Hua Cheng sampai melukai lengan nya.

"Bersama, Xie Lian... Ughk..."

"Ah... ah.... Mmhhn... Aaaaah!"

Untuk kedua kalinya, Xie Lian mendapatkan pelepasan nya. Tubuh Xie Lian bergetar hebat saat panas dari cairan Hua Cheng memasuki tubuh nya.

"Aaaahh... Luar biasa..." Hua Cheng mengelus lembut lubang anal Xie Lian. Cairan miliknya tampak merembes keluar.

"Ah.. hah.. hah..." Nafas Xie Lian tampak masih sangat memburu. Cairan bening miliknya kembali mengotori dada dan sebagian sprai yang ia tiduri.

"Bagaimana.. luar biasa bukan..." Hua Cheng dengan lembut menggerakan pinggulnya.

"Mmhhn..." Xie Lian menatapnya.

Hua Cheng mengelus tipis perut Xie Lian.

"Apa kau bisa merasakan nya?" Hua Cheng

"Saat penis ku memasuki mu sampai kebatas ini." Hua Cheng mengelus perut Xie Lian. Dimana Penis nya tampak mencapai titik terdalam tubuh Xie Lian.

"Ughk... Mmhhn..."

"Mengapa milik mu masih terasa keras di dalam sana?" Xie Lian

"Karna ia belum puas." Hua Cheng kembali menggerakan pinggulnya dengan tempo cepat.

"Apa?! Aaaah!... Tunggu..! Aaahh!"

Tidak memperdulikan ucapan Xie Lian, Hua Cheng menggerakan pinggulnya dengan kecepatan yang ia inginkan. Ia juga mencoba bermacam posisi, dan tidak membiarkan Xie Lian istirahat walau sesaat.

"Aaaah!!!!"

"Hah... Hah... Kau... Bajingan...." Xie Lian tampak sangat berantakan dengan lelehan cairan di mana mana. Dada dan lehernya tampak di penuhi oleh bercak merah keunguan hasil karna Hua Cheng.

"Kau menikmati ulah bajingan ini." Hua Cheng menarik keluar penis nya dengan lembut. Lelehan cairan miliknya segera merembes keluar.

Ia tampak puas dengan apa yang ia lakukan dan mengelus lembut perut datar Xie Lian.

"Walau kau memperkosa diriku setiap malamnya, tidak akan ada bayi di dalam sana." Xie Lian.

"Memperkosa? Kau dan aku melakukan nya dengan sadar." Hua Cheng
"Ya! Awalnya! Sebelum akhirnya kau melakukan apa yang kau mau!" Xie Lian menunjuk Hua Cheng dengan kesal.

"Jadi kau menyesalinya?" Hua Cheng
"Ek?!... Tidak." Xie Lian memalingkan wajahnya. Hua Cheng tersenyum tipis.

"Kau menyukai nya?" Hua Cheng
"Tidak!" Wajah Xie Lian merona hebat.
"Tidak? Desahan mu sangat keras Xie Lian." Hua Cheng
"Diam kau bajingan!" Dengan kesal, Xie Lian melempar bantal kearah nya.
"Ack...!" Gerakan tiba tiba itu mengundang nyeri hebat di sekitar pinggang nya.

"Jangan bergerak seperti itu." Hua memeluknya. Ia tampak meraih lonceng dan membunyikannya.
"Karna siapa?!" Xie Lian.
"Baik baik, karna aku. Ayo bersihkan diri mu." Hua Cheng menggendong nya ala pengantin dan memasuki kamar mandi.

Tak lama kemudian, pelayan datang untuk membereskan kekacauan yang mereka perbuat. Pelayan pelayan wanita itu tampak saling melirik saat membersihkan dan mengganti sprai juga selimut. Bahkan, wajah mereka tampak merona saat melihat pakaian Xie Lian terkoyak.

Setelah selesai membersihkan diri, Hua Cheng dan Xie Lian tampak berbaring bersama di ranjang. Xie Lian tampak memakai pakaian tidur yang telah di siapkan oleh para pelayan.

Xie Lian, tampak lebih mendekat dan mengubur dirinya dalam pelukan Hua Cheng. Hua Cheng melihatnya dengan alis menukik heran.

"Kedinginan?" Hua Cheng
"Sedikit." Xie Lian.
"Mau menambah selimut?" Hua Cheng, Xie Lian menggeleng.
"Bukan kah kau bisa membuat ku hangat." Xie Lian.

"Kau ingin melakukan nya lagi? Ack!" Hua Cheng segera mengaduh saat Xie Lian menggigit dadanya yang tersingkap dari pakaian tidurnya.

"Semesum apa diri mu?!" Xie Lian.
"Baik baik, ayo tidur." Hua Cheng memeluk Xie Lian lebih erat. Ia juga mengecup pucuk kepala Xie Lian beberapa kali. Rasa lelah dan kantuk, membuat Xie Lian perlahan tertidur.

. .

Di waktu yang bersamaan, di tempat lain nya. MengYao tampak sedikit melakukan peregangan leher. Ia baru saja selesai menyusun dokumen yang harus di selesaikan Minggu ini.

"Ku fikir untuk besok akan sedikit lebih luang. Tetapi, ku rasa itu tidak bisa." Ia menghelang nafas saat melihat tumpukan dokumen lain nya.

"Baiklah, mari istirahat untuk hari ini." MengYao bangun dari duduknya, saat ia akan membuka pintu keluar. Ia terkejut orang lain lebih dulu membuka pintu itu.

"Baginda." Kaget MengYao
"Kau masih di sini?" Raut wajah Lan Xichen tampak tidak senang saat melihat wajah lelah MengYao.

"Saya baru saja akan pulang." MengYao
"Mengapa kau menolak untuk tinggal di salah satu paviliun istana." Lan Xichen melangkah masuk membuat MengYao melangkah mundur.

"Rumah saya baik baik saja." MengYao menghindari kontak mata dengan Lan Xichen
"Mengyao." Lan Xichen memenjarakan MengYao di antara tubuhnya dan meja kerja miliknya.

"Berapa lama lagi aku harus menunggu mu." Lan Xichen
"Baginda, saya tidak mengerti dengan ucapan anda. Saya tidak pernah meminta anda untuk menunggu apa pun." MengYao memberanikan dirinya untuk menatap Lan Xichen

"Benar, akulah yang selalu menjadi satu satu nya orang bodoh yang mengharapkan cinta mu." Raut wajah Lan Xichen membuat MengYao semakin takut.

"Orang rendah ini.. tidak pantas untuk mendapatkan cinta anda, Baginda..." MengYao kembali menunduk.

"Sebagai seorang Kaisar, anda harus selalu mendapatkan yang terbaik dari yang terbaik." MengYao memejamkan matanya.

"Apa kau menyukai cara kasar?" Lan Xichen
"Ataukah, aku ingin aku berlutut di kaki mu." Lan Xichen

"Baginda! Bagaimana bisa anda mengatakan hal seperti itu?!" MengYao
"Tolong.. jangan lakukan apa pun.. saya... Saya tidak bisa menerima cinta anda." MengYao menatapnya dengan tatapan sendu.

"Katakan alasannya." Lan Xichen
"Bukan kah anda sudah mengetahui nya? Bagiamana mungkin anak tidak sah seperti saya.. berada di sisi anda dan.. karna laki laki itu pula.. banyak kerugian yang harus di tanggung oleh semua pihak... Dan... saya bahkan tidak dapat menatap Tuan Muda Wei dengan nyaman..." MengYao menunduk dalam.

"Semua yang saya lakukan saat ini.. hanya untuk membayar apa yang telah ia lakukan..." MengYao

"Mengapa harus diri mu." Lan Xichen
"Mengapa harus diri mu yang menanggung semua beban itu. Apa yang telah ia lakukan, tidak ada kaitan nya dengan mu." Lan Xichen memegang kedua pundak MengYao

"Ada! Karna saya juga anak nya! Karna saya juga... Terlahir dari laki laki mengerikan itu... Karna....." MengYao menutup wajah dengan kedua tangan nya. Ia tampak tidak dapat melanjutkan kata katanya.

"Bukan diri mu, kau tidak ada kaitan nya dengan nya." Lan Xichen memeluk nya
"Semua kejahatan nya.. tidak ada kaitan nya dengan mu." Bisik Lan Xichen dengan lembut.

"Walau tidak ada.. seorang Kaisar yang menikahi anak di luar nikah.. hal baik tidak akan pernah datang kepada anda Yang Mulia... Orang orang akan menertawakan anda." MengYao terisak kecil. Lan Xichen mendekap MengYao lebih erat.

TBC !!!!

Huhu.. kasian yaa MengYao.. 😢😢

Di update, Selasa 4 Juni 2024 9:52 AM

Continue Reading

You'll Also Like

800K 67.7K 36
Aksa seorang mahasiswa biasa yang memasuki tubuh seorang Aksandra Kafeel Akhtar yang merupakan kembaran dari protagonis novel yang ia baca. Tertarik...
1.3M 2.6K 15
REPOST!!! Cerita sebelum nya ke banned. Ini bakal ttp lanjut sebagian aku post full di apk sebelah. Warning!!! This is content not for children! ar...
95.6K 6.2K 19
Greeysia Ghea Loovany, seorang gadis yang di kenal dengan sikap jahatnya yang suka membully dan menganiaya musuhnya juga berkata kasar hingga ia dij...
100K 12.5K 13
100% Fantasy Anna tidak pernah membayangkan akan masuk ke dalam novel yang terakhir ia baca sebelum tidur. Dan sialnya ia masuk ke tubuh Permaisuri y...