REAGAN • POSSESSIVE BADBOY

By lalaolaaa_

2.1M 81.8K 6K

"Tadi siapa?" "Denger, lo itu cuma milik gue, paham?" Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng... More

Prolog
Reagan Kanziro Adler
Anya Levionna
Murid Baru
Mostwanted
FATAL
Mengobati Luka
Deja Vu
Pulang Bareng
Medan Magnet
Mr.Adler
Ancaman Mona
Gagal Menjauh
Sebuah Rencana
Leader's smile
Bad memories
Costum Party
The Incident
Reagan's Anger
Disaster Poster
Apology
Different Families
Delinquent
The Feared Boy
Scared
Nightmare
Da Hug
I'm Yours
Decision
Jealous
Reagan's Girlfriend
A Cat
Weak Side
Hate Speech
Overthinking
Night Club
Hangover
A Fact
Be Kind
Dad's Old Friend
Gangster Peace
Our First
Naughty Boyfriend
Trauma
Lost control
Hickey
Little Problem

People Disturbance

37.2K 1.4K 287
By lalaolaaa_

"Siapa bilang, orang lama selalu menang? Itu hanya untuk orang bodoh yang ingin mengulang rasa sakit yang kesekian kalinya."

- Reagan Kanziro Adler -



[Bagian 30]

****

Anya terbangun merasakan sebelah tangannya kebas. Dia mengernyit halus ketika sadar tidur dalam posisi yang tidak nyaman, di tambah dengan lampu kamar yang menyala terang; hal yang jarang terjadi karena biasanya dia selalu mematikan lampu sebelum tidur. Kemudian cewek itu menepuk jidat pelan, ketika ingat terakhir kali sedang menonton di ruang tengah.

Jangan bilang Anya ketiduran lagi, saat bersama Reagan?!

Dia menghela napas lewat mulut, lalu beranjak untuk membersihkvan tubuhnya di kamar mandi. Meskipun hari ini libur, mandi pagi selalu jadi prioritas bagi Anya.

Hanya beberapa puluh menit, Anya telah siap keluar dari kamar dengan sweater putih dan hotpants berwarna hitam. Tapi kemudian dia di kejutkan saat melihat Reagan dan Kherio tertidur di ruang tengah dengan posisi yang tidak beraturan. Stick PS berserakan di karpet dengan beberapa kotak camilan yang masih terbuka.

Anya menggeleng pelan dengan senyuman geli, padahal tadinya mereka seperti musuh bebuyutan. Tapi lihatlah sekarang. Cewek itu sampai harus membereskan stick PS yang telah mereka mainkan.

Greb!

Anya menoleh terkejut saat tangannya di tarik pelan dari belakang. "Morning, baby." suara serak Reagan terdengar lebih berat dari biasanya.

Hanya membalas dengan senyuman, meskipun jantungnya berdebar gila. Anya duduk di samping cowok yang masih berbaring itu. "Mommy gak bakalan marah lo tidur disini?" tanya Anya mencoba tenang, namun tidak berani menatap masih cowok itu secara terang-terangan.

Reagan menggelengkan kepala, kemudian berpindah meletakkan kepalanya di atas paha Anya. Matanya kembali terpejam.

Anya menahan napasnya sesaat. Ini tidak adil. Bagaimana bisa cowok itu tetap tampan bahkan saat tertidur? Anya tidak bisa menahan tangannya untuk tidak mengelus rambut lebat Reagan.

"Tadi malem tidur jam berapa?"

"Jam tiga," jawab Reagan terdengar tidak meyakinkan.

"Seriusan?! Kenapa main game sampai malem banget sih?" timpal Anya, semakin menyelusupkan jemarinya ke rambut cowok itu. Uhh, Anya pertama kali menyentuh rambut cowok yang sehalus ini. Dirinya jadi insecure.

Reagan hanya bergumam, melingkarkan tangannya di pinggang Anya tanpa berniat menjauhkan diri sedikitpun.

Anya berdeham gugup, apalagi saat Reagan mulai bertingkah aneh mendusel wajah ke perutnya. Itu membuat perutnya geli, seperti ada ribuan kupu-kupu disana.

"L-Lepasin dulu, gue mau ke dapur."

Tapi pelukan cowok itu malah semakin mengerat.

"Reagan lepas-"

"UHUKK! ... UHUK!! EKHM!!"

Refleks Anya mendorong kepala Reagan sampai cowok itu kembali tidur di atas bantal tipis. Sial, dia lupa abangnya juga ada disini.

"Pagi-pagi udah pada Uwu, minimal hargain gue yang baru putus dong! Emang Asu ya anak-anak jaman sekarang." Kherio misuh-misuh ketika bangkit dari tidurnya, dan langsung meneguk segelas air di atas meja.

Wajah Anya sudah memerah karena malu. Dia berdeham salah tingkah. "G-Gue masak dulu kalo gitu, lo pulangnya habis sarapan aja ya," ujar Anya pada Reagan, kemudian segera bangkit menuju dapur.

"Eeeh, lo mau kemana?" Kherio menahan Reagan yang ingin bangkit mengikuti Anya. "Enak aja lo mau mesra-mesraan lagi kan, sama adek gue?! Mandi sana," titahnya membuat Reagan mendengkus kesal, namun mengikuti ketika Kherio menariknya.

****

Setiap 2 detik sekali, mata Anya melirik-lirik orang di sampingnya dengan was-was. Tepatnya mengawasi.  Reagan keras kepala, setelah mandi, cowok dengan kaos oblong hitam itu bilang ingin membantunya memasak. Jadi Anya membiarkan Reagan memotong sayuran. Pasalnya cara cowok itu memotong membuat Anya geregetan sekali.

"Pake tangan kanan coba potongnya." saran Anya yang langsung di turuti Reagan.

Tapi, baru satu menit, cowok itu kembali memotong dengan tangan kiri. "Pake tangan kanan, Reagan." melihat cowok itu memotong dengan tangan kiri benar-benar membuat Anya tidak nyaman melihatnya dan terlihat berbahaya, tangan Reagan bisa saja terpotong karena posisinya kurang tepat.

Akhirnya cowok itu terdiam sejenak. "Gue kidal." ujarnya santai, dan itu membuat Anya terkejut.

"Seriusan?" Anya melihat tangan Reagan.  "Kenapa lo nggak pernah bilang?"

Reagan kembali memotong, tetap dengan tangan kirinya. "Lo nggak pernah nanya."

Benar juga sih, Anya menatap cara Reagan memotong, kali ini dengan perasaan kagum. Dia tidak menyangka Reagan ternyata kidal. Pasalnya orang kidal atau kiri dari lahir itu terbilang langka. Dan menurut penelitian mereka cenderung menggunakan otak kiri, bahkan sekali-kalinya Anya hanya pernah bertemu satu orang kidal saat dia SMP, dan sekarang merasa sangat luar biasa mengetahui ternyata pacarnya termasuk golongan orang langka itu. Anya tiba-tiba ingin tau banyak hal tentang Reagan.

"Sshh." Reagan tiba-tiba meringis kecil, menarik tangannya sendiri secepat kilat ke sisi tubuhnya.

"Eh kenapa?" Anya ikut panik meskipun tak sempat melihat dengan jelas. "Sini liat, kena pisau kan?"

"Gapapa." Reagan menyembunyikan sebelah tangannya di belakang ketika Anya menariknya.

"Liat dulu, kenapa di sembunyiin sih,  Reagan?!"

Reagan mencekal dua tangan Anya dengan satu tangan agar cewek itu tidak mencoba meraih sebelah tangannya yang terluka. "No, Levionna. Your phobia will relapse if you see it."

Ucapan itu membuat Anya sontak terdiam, dia menghela napas kesal. Lagi-lagi karena phobianya, Anya menunduk dan menyingkir dari hadapan Reagan, mencari kotak P3K di lemari gantung. Untuk kesekian kali, Anya di buat tidak berdaya oleh phobia sialan ini, dia merasa sangat kesal.

"Lukanya dalem nggak?" tanya Anya menghampiri Reagan yang sedang mencuci tangannya di wastafel, tentu cowok itu berusaha memunggunginya agar tidak terlihat.

Setelah mengibas tangannya pelan, Reagan menoleh ke belakang. "Cuma luka kecil," jawab Reagan, menatap kotak yang sedang Anya buka di meja makan. "Dua plester cukup, biar gue pasang sendiri." ucap cowok itu.

Terdengar Anya menghela napas, dua plester untuk luka kecil? Anya tidak terlalu yakin itu kecil, tapi dia tetap menyerahkan betadine dan plester yang Reagan minta. "Sorry, gue gak bisa ngobatin lo." ujar Anya menunduk dalam, tangannya sibuk menutup lagi kotak itu. "Seandainya gue nggak punya phobia, mungkin gue bisa ngobatin luka lo. Gue juga mungkin gak bakal nyusahin—”

"Sssttt, hey."

Reagan menarik bahu Anya mendekat. "You're wrong. Semua yang ada di diri lo, semuanya ada alasan terbaik meskipun lo pikir itu merugikan." tangan Reagan mengelus puncak kepala Anya. "Don't ever feel bad about yourself. Cause no one can hate you even if it's yourself. Baby." bisik Reagan di akhir kalimat membuat Anya merona lagi tanpa tau diri.

"Lo ternyata cocok jadi penasihat." Anya tidak bercanda, tapi Reagan terlihat tertawa pelan. Cewek itu meraih tangan Reagan yang tadi terluka. Mengelus ujung jari telunjuk dan jari tengah Reagan yang sudah di plester.

"Masih sakit?"

Reagan menggeleng.

Anya cemberut. "Lo duduk disini aja, Jangan kemana-mana. Biar gue yang masak sendiri, sebentar lagi juga mateng." peringatnya sembari melanjutkan pekerjaan yang tadi Reagan kerjakan. Meskipun lama-lama dia jadi sedikit gerogi karena tau Reagan melihatnya dari belakang.

"Lo masak apa? Wanginya sampe ke kamar gue, jadi laper nih." untungnya Kherio datang mencairkan suasana.

"Sayur sup," Anya menyimpan mangkuk sup besar di meja, setelah semuanya siap di sajikan. "Gue cuma bisa bikin sayur ini doang, sama tumis kangkung, soalnya paling gampang."

"Enak gak nih? Kalo gak enak gue balikin lagi ke tukang sayur." ujar Kherio membuat Reagan mendelik tajam, padahal Kherio lah yang pertama langsung mengalaskan nasi ke piringnya sendiri.

Tanpa menghiraukan abangnya, Anya melirik pada Reagan yang sedang menyendokan sayur ke piringnya terlebih dahulu. Cowok itu mencicipi sayurnya, kemudian terdiam.

"Enak." komentar Reagan sambil memasukan satu suapan lagi ke mulutnya.

Anya tersenyum tipis. Tadinya dia pikir makanan seperti ini tidak cowok bagi Reagan yang hidupnya serba mewah. Makanannya juga pasti mewah kan? Tapi karena sayur adalah makanan yang sehat, Anya tidak ragu menyiapkannya. "Kalo lo makan sayurnya dulu nanti kenyang duluan, nasinya ketinggalan." ucap cewek itu mengalaskan dua centong nasi ke piring Reagan.

"Udah cukup?" tanya Anya bersiap menyendokan nasi.

Reagan mengangguk, "Thank you, baby." dia mengelus puncak kepala Anya, yang sepertinya adalah kebiasaan kecil yang tanpa cowok itu sadari selalu membuat Anya berdebar.

"Udah, cepet makan." ketus Anya yang sudah memerah malu.

"Gapapa dah gapapa ... mesra-mesraan aja terus, gapapa. Gue disini cuma ngontrak!" dumel Kherio kesal. Bisa-bisanya dia berada di tengah dua remaja yang sedang kasmaran, jiwanya jadi merasa sangat iri dan dengki. Sudah dibilang, dirinya baru saja putus dengan sang mantan dan dia harus berada di situasi ini?

Gapapa ya tuhan kalo adiknya bahagia, tapi tolong jodohkan dirinya dengan Ariana Grande. batin Kherio memanjatkan do'a.

****

"Reagan? Lo udah pulang?"

Reagan mengernyit. Ia menoleh ke samping, menatap datar seseorang yang sudah sangat lama tidak dia lihat— bahkan sekarang menjadi orang yang sangat tidak ingin dia lihat.

Cewek itu tersenyum maklum melihat Reagan menatapnya tidak ramah. "Gue Vior, jangan bilang lo nggak inget gue? Masa kita harus kenalan lagi, sih?" ujarnya dengan nada bercanda. "Gue baru pulang dari Amerika dua hari lalu, kangen banget sama lo jadi gue—”

"Nyokap gue mana?" Reagan sengaja memotong ucapan cewek itu.

"Tante katanya ada urusan sebentar. Oh iya, lo mau minum apa? Sini gue buatin. Pasti capek banget kan baru pulang gini?" ujar Vior berusaha lembut.

Tapi Reagan melengos menaiki tangga menuju kamarnya, tanpa mengatakan apapun. Malas sekali jika berlama-lama dengan orang itu. Tapi terdengar langkah mengikutinya di belakang.

Saat sampai di lantai atas, dia memeluk Reagan dari belakang. "Reagan please, jangan cuekin gue. Gue sayang banget sama lo." Reagan mengepalkan tangannya kencang.

"Minggir."

"Nggak mau. Bukannya lo dulu suka ya di peluk sama gue kaya gini?" ujar Vior semakin menempelkan tubuhnya pada punggung Reagan, dan itu membuat Reagan semakin muak.

"Jangan sentuh gue."

"Tapi bukannya dulu lo-"

Cowok itu mulai muak, dia mengentak tangan Vior sampai pelukan cewek itu terlepas paksa. Kemudian menatap datar dengan siratan tajam.

"Gue bukan orang yang dulu lo kenal," ucap Reagan siratannya semakin dingin. Tidak ingin membuang waktu untuk hal yang sia-sia. "Jangan pernah muncul di depan gue lagi."

Vior menggelengkan kepalanya, memohon.  "Kalo karena kejadian waktu itu, I'm so sorry. Gue gak bakal ngelakuin itu lagi." ujarnya mulai berlinang air mata. "Tapi gue mohon, jangan berubah Reagan, gue mau kita kaya dulu lagi. Gue sayang sama lo."

Ck.

Alis tebal Reagan menyirit heran, seolah ucapan cewek itu membuatnya tidak habis pikir. "Harusnya lo sadar, dimana batasan lo." sebelum melanjutkan langkahnya, Reagan terdiam sejenak. "I have a girlfriend. So, stop your fucking feelings,"

Setelah telak ditinggalkan. Vior menangis tersedu, berharap Reagan luluh mendengar suara tangisannya, tapi cowok itu tidak kunjung keluar. Vior menghentakkan kakinya kesal, dia tidak terima di cueki oleh Reagan.

Siapa jalang yang berani merebut cowok itu darinya?

Vior akan membalasnya suatu saat nanti.

****

To be continued...

Kidal = Kiri dari lahir adalah.. 👇🏻👇🏻

Jadi emang bisa di bilang orang yang kidal ini langka guys 🙌🏻 dan Reagan termasuk ke dalam orang-orang itu.

Kalian punya temen kidal juga nggak??

Anyway, thanks for reading.

Kalo tembus 200 komen aku langsung up, loh 🤫🤫🤫

See you next chap😼

Salam Dingin 💙

Continue Reading

You'll Also Like

52.1K 1.4K 60
Gimana rasanya dipossesifin cowok? Seru? Ngeselin, atau romantis? Tapi, kalo yang possesifin itu abang sepupu gimana rasanya tuh? Mau baper, tapi d...
233K 5.4K 15
Cvr by ©pinterest °FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA° ⚠️WARNING [17 ] ⚠️ Terdapat banyak kata-kata kasar, adegan kekerasan, dan skinship Harap bijak dalam...
436K 1.4K 13
Tiba-tiba adikku masuk ke kamarku saat aku sedang menonton film dew*s*... Dia memintaku membantunya m*sturb*si?
2.8M 130K 50
•Obsession Series• Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi ...