Sebuah mobil berhenti di depan kediaman Adijaya menampilkan sosok pria tampan yang keluar dari mobil itu.
"Sebenarnya aku sangat malas untuk menginjakkan kaki ku dirumah seseorang yang telah membunuh ibu ku." Jika bukan karena Ayahnya yang memaksanya datang untuk menggantikan ayahnya yang sedang ada urusan diluar negeri ia sangat malas untuk datang kepesta pamannya itu ia sangat malas dan benci bertemu dengan putra tunggal keluarga ini yang merupakan sepupunya.
Dulu dia sangat dekat dengan sepupunya itu sampai ia berumur sepuluh tahun ia harus menerima kenyataan bahwa ibunya meninggal karena menyelamatkan sepupunya itu lah sebabnya ia sangat membenci sepupunya itu.
Sampai saat ini ia selalu membenci sepupunya itu. Andai saja ibunya tidak menyelamatkan sepupunya dari kecelakaan waktu itu andai saja ibunya membiarkan sepupunya itu tertabrak oleh truk sialan itu pasti ibunya akan tetap hidup sekarang. Oleh karena itu ia selalu menganggap sepupunyalah yang telah membuat ibunya pergi. Walaupun sejuta kali ayahnya sendiri selalu memberikan pengertian kepadanya jika kematian ibunya bukan salah sepupunya. Bahkan sudah tidak bisa dihitung berapa kali Sagara dan juga keluarganya meminta maaf kepada dirinya tapi ia terlanjur membenci sepupunya itu. Bahkan ia bertekad akan merebut apapun yang menjadi kebahagiaan sepupunya.
Setelah beberapa ia kalut dengan pikirannya yang belum bisa memaafkan sepupunya itu. Ia pun masuk kedalam kediaman Adijaya. Ia berjalan dengan wajah yang datar dan aura yang dingin yang tidak sama sekali mengurangi pesonanya itu. Lihat saja para wanita yang ada dipesta ini selalu mencuri pandang pada dirinya bahkan banyak juga yang terang-terangan menatap kagum kearahnya.
🍂🍂🍂
Disisi lain ada sepasang kekasih yang sedari tadi berceloteh mesra. Mereka saat ini sedang menikmati kue serta minuman yang telah disediakan.
" Kak Gara aku mau ke toilet dulu ya."
" Mau aku antar."
" Gak usah kak." Ucap Aluna beranjak pergi meninggalkan Sagara.
Saat diperjalanan akan ke toilet tubuhnya tak sengaja bertubrukan dengan tubuh seorang pria yang membuat dirinya terdorong jatuh ke lantai.
" Maafkan saya, saya tidak melihat anda tadi." Ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri. Aluna pun mendongakkan wajahnya yang ia lihat adalah sesosok pria tampan yang sedang mengulurkan tangannya. Tapi sebentar kenapa muka pria tampan ini tidak asing baginya, apa ia pernah bertemu pria ini sebelumnya. Bukan hanya Aluna yang merasa tidak asing dengan wajah pria itu, sama halnya dengan pria tersebut yang merasa tidak asing dengan wajah Aluna. Alunapun menerima uluran tangan pria tersebut.
" Apakah kita pernah bertemu sebelumnya nona?" Ucap pria tersebut. Ternyata bukan dirinya yang merasa tidak asing dengan wajah pria ini. Ah iya baru ingat pria ini adalah salah satu pengunjung restoran tempat ia bekerja, pria ini yang terkena makanan yang tidak sengaja ia tumpahkan. Mengingat itu membuat dirinya tidak enak dengan pria ini.
" Iya tuan sebelumnya kita pernah bertemu, bebera hari yang lalu aku tak sengaja menumpahkan makanan di restoran tempat saya bekerja yang membuat baju anda menjadi kotor. Sekali lagi saya minta maaf atas kecerobohan saya hari itu."
" Jadi kamu adalah pelayan restoran yang tidak sengaja menumpahkan makanan kepada ku." Ia baru sadar jika gadis ini adalah pelayan restoran yang tempo hari membuatnya kesal karena membuat bajunya kotor dan ia menjadi tidak mood untuk makan. Tapi kenapa gadis pelayan ini berada di pesta ini dan jika ia lihat gaun gadis ini sepertinya mahal dan sepatu serta perhiasan yang ia pakai juga sepertinya mahal dari mana ia bisa mendapatkan semua itu pikirnya.
" Mmm tuan sekali lagi saya minta maaf atas kecerobahan saya tempo hari. saya duluan ya soalnya saya tidak tahan untuk pergi ke toilet." Ucap Aluna yang langsung pergi menuju toilet karena ia sudah tidak tahan ingin buang air kecil.
"Cantik" gumam pria itu tak sadar yang juga membuatnya tak sadar sedikit menyunggingkan senyumnya.
" Apa yang telah aku ucapkan tadi, ingat ia hanya gadis pelayan masih banyak diluar sana gadis yang lebih sepadan dengan ku." Ucapnya yang tak habis pikir bisa-bisa ia mengatakan cantik pada seorang gadis lebih parahnya gadis itu hanya pelayan restoran.
Tiba-tiba seseorang datang menghampirinya
"Savian"
" Gue kira lo gak bakal dateng."
" Gue terpaksa dateng."
" Vian gue minta maaf, kalo waktu bisa diulang gue gak bakal biarin tante yuna nolongin gue. Lebih baik gue aja yang mati waktu itu." Ya orang yang menghampiri Savian adalah Sagara.
" Ya emang seharusnya lo yang mati waktu itu."
" Gue mohon apa yang harus gue lakuin supaya lo bisa maafin gue Savian."
" Sampai kapanpun gue gak bakal bisa maafin lo. Karna lo gue kehilangan orang yang gue sayang dan lo harus ngerasain apa yang gue rasain."
" Maksud lo."
" Lo punya pacar kan? Gue bakal cari tau siapa pacar lo itu. Dan gue bakal rebut pacar lo itu."
" Kurang ajar lo" ucap Sagara yang langsung memberikan satu pukulan kewajah tampan Savian.
" Gue gak bakal biarin lo ngerebut dia dari gue. Gue gak bakal biarin lo nemuin dia." Ucap Sagara yang kembali melayang kan pukulan ke wajah Savian. Semoga saja Savian tidak bisa menemui kekasihnya yang berada disini juga.
" Gue bakal cari tau siapa dia." Ucap Savian yang sekarang bangkit dan membalas pukulan Sagara.
" Kak Gara!" Suara seseorang yang mengalihkan perhatian kedua pria itu kepada dirinya.
"Luna" gumam Sagara kecil tapi masih didengar oleh Savian yang sedang tersenyum licik.
" Oh jadi ini orang nya." Ucap Savian mendekat pada Aluna yang masih bingung dengan apa yang tengah terjadi.
" Jangan coba-coba lu sentuh dia."
" Kak sebenernya ada apa." ucap Aluna bingung.
" Ayo Lun kita pergi dari sini dan kamu jangan sekali-kali mau dekat-dekat sama dia." Ucap Sagara yang menarik Aluna pergi dan Aluna yang patuh mengikuti Sagara ia bingung ada apa sebenarnya Sagara dengan Pria yang pernah ia buat kotor bajunya karena ulah cerobohnya.
" Ternyata selera lo serendah itu ya mengencani seorang gadis pelayan restoran. Tapi tetap saja gue bakal rebut gadis itu dari lo dan gue bakal buat lo hancur Sagara." Ucap Savian dengan senyuman licik terpatri pada paras tampannya.
🍂🍂🍂
Tibalah keluarga Atmaja di kediaman Adijaya
" Akhirnya kau sampai juga. Aku kira kau tidak akan datang." Ucap tuan Adijaya dengan istrinya yang berada disampingnya.
" Tidak mungkin aku tidak akan datang ke acara sahabatku sendiri."
" Perkenalkan ini anak pertama ku Juandra dan ini istrinya serta anaknya." Ucap Pradipta sambil menunjuk Juandra serta istri dan anak dari anak pertamanya.
" Selamat malam tuan dan nyonya Adijaya" ucap Juandra dan juga istrinya.
" Wah putri kecil mu sangat cantik dan menggemaskan." Ucap nyonya Adijaya yang gemas dengan Sheyra.
" Terimakasih grandma" ucap Sheyra dengan wajah menggemaskannya.
" Dan ini putri bungsuku Jesselyn." Ucap Pradipta menunjuk Jesselyn.
" Selamat malam tuan dan nyonya Adijaya." Ucap Jesselyn sambil menyalami kedua orangtua pria yang ia sukai.
" Putri bungsumu sangat cantik sekali."
" Tentu saja. Dimana putra mu."
" Ah kita juga belum bertemu dengan nya disini katanya ia akan membawa kekasihnya untuk bertemu dengan kita."
" Apa kekasihnya" ucap Jesselyn.
" Ya katanya kekasihnya itu sangat cantik. Tapi entahlah aku pun belum mengetahui nya."
" Sebenarnya aku ingin menjodohkan putri ku dengan putra mu."
" Maaf tapi putra ku sudah memiliki seorang kekasih aku tidak mungkin memaksanya untuk menikahi gadis lain pasti dia akan menolaknya. Karena aku tahu ia sangat mencintai kekasihnya itu." Ucap Nyonya Adijaya yang tidak menerima jika putranya akan dijodohkan. Ia tahu betul bagaimana putranya mencintai serta menyayangi kekasihnya itu. Putra nya selalu menceritakan bagaimana ia sangat mencintai kekasihnya jadi tidak mungkin ia harus memaksa putranya untuk menikahi gadis lain.
" Maaf sebelumnya tapi saya juga tidak bisa memaksa putra saya untuk menikah dengan putri anda, dia berhak memilih sendiri yang akan menjadi pasangan hidupnya." Ucap Tuan Adijaya meminta maaf agar sahabatnya itu mengerti bahwa dirinya tidak mau memaksakan putranya untuk menikahi putri sahabatnya.
" Kau tahukan perusahaan ku sangat berpengaruh untuk perusahaanmu. Kamu mau saya mencabut kerjasama dengan perusahaanmu itu, dan membuat perusahaan mu hancur." Ucap Pradipta yang terkesan mengancam.
" Baiklah akan aku usahakan." Ucap Tuan Adijaya karena bagaimanapun ia tidak mau perusahaan yang telah ia rintis dari lama itu hancur begitu saja lagi pula jika putranya itu bisa bersama dengan putri sahabatnya itu perusahaannya akan semakin kuat dan juga besar.
" Tentu saja kau harus melakukannya." Ucap Pradipta yang membuat Jesselyn senang mendengarnya. Sebentar lagi apa yang ia inginkan dari lama akan menjadi miliknya.
TO BE CONTINUED
JANGAN LUPA VOTE YA
SEE YOU NEXT CHAPTER