BRATA

By Strawwmilkyyy_en

4.2M 448K 58.7K

"๐–๐ข๐ญ๐ก ๐ฒ๐จ๐ฎ ๐Ÿ๐จ๐ซ๐ž๐ฏ๐ž๐ซ? ๐ˆ๐ญ ๐ข๐ฌ ๐ข๐ฆ๐ฉ๐จ๐ฌ๐ฌ๐ข๐›๐ฅ๐ž." โ€ขโ€ขโ€ขโ€ขโ€ข Mereka bertemu kembali dengan perasan... More

P R O L O G
1 - Ellie
2 - Who?
3 - The Boy's
4 - Berita kebebasan
5 - Markas
6 - Topi
7 - Pembagian Raport
8 - Hilangnya Kebahagiaan
9 - Brata
10 - Jealous(?)
11 - Pacar?
12 - Liburan CAST
13 - Bali
14 - Meet You
15 - Back to Home
16 - Kecupan
17 - Brata Cemburu
18 - I'm by your side, Ellie
19 - B'day
20 - Hbd, Honey
21 - Flashback
22 - Flashback (2)
23 - With You
24 - Angry
25 - Queen of Zelvaros
26 - Obsessed
27 - I WANNA CUDDLE
28 - ALENZIO
29 - KEBAKARAN
30 - MEMBULLY ATAU DIBULLY?
31 - MY BABY BOY SICK
32 - GIVE ME A KISS, HONEY
33 - OFFICIALLY DATING
34 - STADIUM 2
35 - HE'S JEALOUS SO CUTE
36 - FIRST AND LAST(?)
37 - I HATE YOU
38 - BREAK UP(?)
39 - GARIS LURUS
40 - MINDFUL
41 - OFFICIAL BREAK
OPEN ROLEPLAYER DAN ADMIN
42 - HONESTY REVEALED
43 - BRATA REVENGE
44 - BACKSTREET (?)
45 - LAS VEGAS
46 - BRATA AND TRAUMA
47 - TE AMO
48 - BALANCED
49 - BECAUSE I LOVE HIM
50 - SHE CHANGES
52 - SHOCKING FACTS
53 - MISS YOU TOO
VOTE COVER NOVEL BRATAโค๏ธโ€๐Ÿ”ฅ
54 - I WANT TO DIE FOR YOU
55 - GREAT REVENGE
56 - MORE HURT
BRATA SEASON 2

51 - SEBUAH PETUNJUK

29.9K 3.8K 286
By Strawwmilkyyy_en

hai, aku update cepet nih! Yuk ramein vote sama komen biar update lagii🙆🌷

****

Suasana malam di rumah Ellie cukup ramai meskipun hanya mengadakan acara makan malam bersama Alfred, Daren, Eca, bi Atun dan pak Anto.

Banyak hal yang mereka bicarakan dengan asik. Bahkan tak henti-hentinya pak Anto dan Alfred bercanda di sela-sela kunyahan mereka membuat yang lain tertawa walaupun terkesan sedikit garing.

Memang ada saja lawakan orang Jawa terhadap bule seperti yang pak Anto lakukan terhadap Alfred. Pak Anto sengaja berbicara menggunakan logat jawa yang dibalas Alfred dengan bahasa Inggrisnya meskipun keduanya sama-sama tak tahu arti dari masing-masing bahasa tersebut.

Setelah acara makan malam selesai, Ellie memilih untuk segera kembali ke kamarnya. Bukan tanpa alasan ia meninggalkan obrolan mereka yang masih ada di meja makan, tapi karena ada sesuatu yang harus benar-benar segera ia cari di dalam kamar.

Menutup pintu kamar dengan rapat, bahkan sampai menguncinya. Ellie kini berdiri di tengah-tengah lantai kamar sembari mengingat-ingat di mana ia menyimpan sebuah kotak berukiran megalodon milik ayahnya dulu.

Jarinya pun menjentik saat teringat bahwa benda itu pernah ia simpan di bawah kasur. Lantas Ellie berjongkok, melongokkan kapalanya ke bawah kasur dan mendapati apa yang ia cari.

Diambilnya kotak berukuran lumayan besar itu dengan dua tangan. Lalu ia pun berjalan menuju meja belajar, tak sabar untuk membuka kotak peti tersebut.

"Gue lupa kuncinya di mana," gumam Ellie menghela nafas kesal. Kebiasaannya yang gampang lupa menyimpan sesuatu memang sulit dihilangkan.

Ellie kembali diam memukul-mukul kecil kepalanya supaya bisa kembali ingat. Hingga tak berapa lama, ia pun bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menuju lemarinya berada.

"Ketemu, kan. Emang dasar remaja jompo," dumel Ellie sedikit berjinjit mengambil kotak kecil berisi kunci di lemari bagian paling atas.

Ia kembali mengambil posisi duduk di kursi meja belajar. Ditiupnya lebih dulu kotak berukiran Megalodon tadi yang sedikit berdebu. Lalu ia pun menatap lekat ukiran indah kotak itu.

"Let's see what's inside," gumam Ellie menarik nafas panjang dan mulai mengeluarkan kunci emas dari kotaknya dan bersiap memasukkan kunci itu ke lubang gembok yang mengunci kotak berukiran megalodon.

Hal pertama yang Ellie lihat saat kotak itu terbuka adalah sebuah jaket lusuh penuh dengan sobekan di berbagai sisi. Ellie mengerutkan alisnya dalam melihat itu, kenapa isinya malah jaket?

Saat tangannya mengambil jaket tersebut, tenyata ada sesuatu yang tadi belum terlihat oleh mata. Lantas Ellie pun meletakkan jaket tadi ke atas meja. Dan beralih pada beberapa benda di antaranya adalah sebuah belati yang dibungkus kain bewarna merah tua. Serta dua buah gulungan kertas yang terlihat usang.

Las Vegas, 2005

Banyak kejadian buruk yang tak pernah aku harapkan selama ini.

Kegelapan, dendam, pertumpahan darah, bahkan kematian pasti akan selalu hadir menghantui.

Aku kehilangan dua manusia yang bahkan belum sempat terlahir di dunia.

Mereka anak-anakku.

Aku mencintai mereka, tapi aku tak bisa memeluknya atau bahkan menciumnya layaknya kasih sayang ayah terhadap sang anak.

Semua ini kesalahanku. Benar-benar kesalahanku.

Aku pernah berfikir, bahwa aku pasti tak akan bisa mendapatkan anak dari istriku lagi. Namun, ternyata aku salah.

Istriku berhasil melahirkan sosok bayi mungil ke dunia. Sosok anak yang tak akan pernah aku biarkan terluka sedikitpun karena aku benar-benar takut untuk kembali kehilangan.

Ellie. Itu namanya. Aku akan pastikan hidupnya penuh dengan perlindungan dan kasih sayang.

Ellie tersenyum lembut setelah membaca sebuah surat yang tadi diikat oleh pita merah tua yang ditulis oleh ayahnya. Hatinya terenyuh, ayahnya begitu menyayanginya hingga tak mau jika dirinya terluka sedikitpun.

Kini tangannya membuka sebuah gulungan surat lagi dengan tali bewarna hitam. Surat itu belum terlalu lusuh, masih seperti kertas baru yang terjaga dengan baik. Berbeda dengan surat yang baru saja ia baca.

Italy, 2015

Aku berhasil membunuh musuhku yang membuat hidup anakku terancam.

Saat itu aku bodoh dan benar-benar lalai. Aku tidak bisa menyelamatkan Ellie sehingga membuatnya kehilangan ingatan.

Tapi, aku yakin setelah ini dia tidak akan merasa terancam lagi. Tidak ada yang bisa mengusiknya dan melukainya lagi.

Karena Raymond sudah mati. Musuhku, benar-benar mati. Akibat kemarahanku.

Tapi, aku yakin dendam kami masih belum berakhir karena Raymond memiliki anak yang bisa kapan saja membunuhku, akibat telah membunuh ayahnya.

Kalimat di dalam surat itu berakhir hanya sampai di situ saja yang membuat Ellie langsung mengerutkan alisnya bingung. Kata Abintara, ada sebuah petunjuk yang ayahnya simpan di dalam kotak peti megalodon itu. Tapi mengapa yang ia dapati hanya surat seperti ini. Tidak ada petunjuk sama sekali.

Ellie menggeledah lebih dalam lagi kotak yang ada di hadapannya. Tapi kosong, semuanya sudah ia keluarkan di atas meja termasuk belati yang digulung kain merah tadi.

Ia menghela nafas kasar dan menyandarkan bahunya di kursi meja belajar. Disugarnya ke belakang rambutnya yang tergerai itu. Ia pun memilih untuk diam beberapa saat, memikirkan di mana letak petunjuk yang Abintara maksud.

Atensinya mengarah pada jaket yang pertama kali ia lihat saat membuka kotak. Dengan kedua tangannya, Ellie kini membentangkan jaket itu untuk melihat motif jahitan yang terjahit di bagian belakang.

TREVATOR 1992 - Fight for freedom

Jika dilihat-lihat, sepertinya jaket yang ia pegang ini adalah jaket ayahnya ketika masih menjadi ketua sekaligus pendiri geng motor TREVATOR sebelum berubah menjadi ZELVAROS.

Tuk!

Sontak kepala Ellie menunduk ketika menyadari ada sesuatu yang terjatuh dari saku jaket ke lantai. Lantas ia membungkuk untuk mengambil sebuah gumpalan kertas yang sepertinya sengaja diremas agar tak berbentuk.

Merasa penasaran dengan isi kertas itu, Ellie pun membuka gumpalannya, ada sedikit kalimat yang tertulis di sana. Yang bertuliskan dengan tinta merah.

Indonesia, 2021

Dia ada. Di sekitarmu. Pernah menjadi orang yang papa percayai. Dan menjabat sebagai ketua TREVICK'S yang tersembunyi.

"Ketua Trevick's tersembunyi?"

"Bukan Alenzio?" gumam Ellie sembari berfikir. Selama ini, TREVICK'S berada di dalam kendali Alenzio yang menjabat sebagai ketua. Lalu, yang dimaksud ayahnya itu Alenzio atau memang TREVICK'S memiliki ketua yang tak pernah terlihat oleh publik. Yang artinya tak ada orang yang tau kecuali anggota geng itu sendiri.

Jika memang ada ketua tersembunyi. Ini artinya Ellie harus berurusan dengan geng TREVICK'S cepat atau lambat.

****

Malam selanjutnya, seperti yang sudah Ellie janjikan pada Alfred Minggu lalu. Kini gadis itu tengah berada di dalam mobil dengan balutan dress hitam yang melekat di tubuhnya. Auranya begitu terpancar karena jarang sekali Ellie menggunakan dress yang punggungnya terekspos. Apalagi rambut gadis itu tergerai indah. Dan kaki yang terbaluti high heels yang warnanya senada dengan dress.

"Hanya pesta perusahaan biasa, kan?" tanya Ellie pada Alfred yang mengemudi mobil.

Alfred dengan balutan kemeja putih dan jas hitam itu mengangguk. "Ya. Mungkin hanya satu jam. Setelah itu kita akan pulang."

Ellie manggut-manggut. Dua Minggu yang lalu Alfred memberikannya undangan pesta perayaan ulang tahun perusahaan Jacob's Group yang ke tujuh. Ellie sebagai penerus dari perusaan ayahnya pun mau tak mau harus menghadiri pesta itu untuk sekedar menghargai.

Ellie tak yakin akan sebosan apa dia di sana. Pasalnya semua tamu pasti kebanyakan orang-orang dewasa seperti Alfred dan ayahnya. Tidak ada orang sepantarannya yang bisa ia ajak untuk mengobrol.

Mobil berbelok pada sebuah rumah mewah yang memiliki kesan bak istana kerajaan di cerita dongeng. Bahkan keadaan di luar pun nampak ramai orang keluar masuk rumah tersebut.

Alfred segera turun dari mobil dan berlari kecil mengitari badan mobil untuk membukakan Ellie pintu. Ellie yang mendapati perlakuan seperti itu hanya tersenyum dan tak lupa mengucapkan terima kasih.

"Sepertinya semua tamu undangan sudah datang," ucap Alfred menuntun Ellie yang berjalan menggunakan high heels.

Ellie mengangguk setuju. "Di luar saja ramai, apalagi di dalam."

Mereka berdua akhirnya masuk ke dalam rumah Jacob dan berhasil menyita sebagian perhatian orang kerena keduanya berjalan seperti pasangan kekasih yang begitu serasi meskipun keduanya memiliki jarak umur yang jauh.

"Kau terlihat lebih muda malam ini," bisik Ellie kepada Alfred setelah melihat bagaimana cara pandangan orang-orang melihat pria di sebelahnya ini.

Alfred terkekeh. "Aku memang masih muda," ujarnya percaya diri.

Ellie mendengkus. Tatapannya kini terpusat pada dua manusia yang sepertinya adalah pemilik pesta karena auranya yang lebih terlihat bahagia. Alfred membawa Ellie menghampiri kedua orang itu sehingga berhasil membuat pasangan tersebut langsung terkejut akibat tak percaya jika anak dari seorang Geotama mau menghadiri acara ulang tahun perusahaannya.

"OMG, I didn't think you would come here."

Wanita paruh baya dengan polesan make up yang tak begitu menor langsung saja menyambut Ellie dengan senyum sumringahnya. Ia menatap Ellie dari atas sampai ke bawah, menatap penuh binar gadis cantik yang terlahir sebagai anak sahabatnya ini.

"Hai, Nyonya Gladys. Senang bertemu denganmu," sapa Ellie tersenyum.

Gladys, wanita paruh baya itu langsung bercipika-cikipi dengan Ellie, tak lupa mencium kening gadis itu sebagai bentuk rasa rindunya. Terakhir kali ia bertemu dengan Ellie adalah ketika Ellie menginjak umur sepuluh tahun. Entah gadis di depannya ini masih ingat atau tidak.

"Bagaimana kabarmu?" tanya nyonya Gladys memegang bahu Ellie.

"Selalu baik," jawab Ellie lembut. Lalu atensi gadis itu teralihkan pada pria paruh baya yang ada di sebelah nyonya Gladys.

"Hai, Mr Jacob. Senang bertemu denganmu. And, happy birthday to his company which is seven years old. Aku berharap perusahaanmu akan terus berkembang." Ellie menjabat tangan pria bernama Jacob dengan akrab bagai teman antar perusahaan, membuat Jacob tersenyum dan terkekeh.

"Terima kasih, Nona Geotama. Senang bertemu denganmu kembali." Jacob menggusak kepala Ellie dengan sayang. "Kau sudah besar. Aku harap hari-harimu selalu bahagia."

Ellie terkekeh dan mengangguk. "Thank you."

"Bagaimana? Sesuai janji, bukan? Aku berhasil membawa Ellie datang kemari," celetuk Alfred yang sedari tadi mengamati interaksi antara Ellie dengan nyonya Gladys dan tuan Jacob.

Tuan Jacob menepuk pundak Alfred sebanyak dua kali. "Ya, aku berterima kasih padamu, Alfred."

"Mungkin jika Ellie tidak datang kemari, hanya kau atau mungkin Roger yang akan datang mewakili Geotama JP group."

Ellie terdiam mendengar nama Roger disebut. Ah, ia lupa. Ayah Alenzio itu masih menjabat sebagai CEO di perusahaan ayahnya. Jangan tanyakan kenapa pria tamak harta itu bisa menjabat di posisi tertinggi di perusahaan Geotama JP group. Itu semua berawal dari sebuah paksaan yang berakhir terjadinya perseteruan antar keluarga. Yang membuat Geotama mau tak mau memberikan jabatan tersebut pada Roger. Baginya tak akan menjadi masalah selagi pria itu masih bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

"Apa paman Roger juga ada di sini?" tanya Ellie.

"Nope, dia bilang sedang ada urusan penting yang harus diurus."

Ellie manggut-manggut. Lalu pesta pun berjalan dengan lancar dan meriah. Tamu undangan tak pernah berhenti bertambah yang menandakan bahwa banyak sekali rekan bisnis dari tuan Jacob.

Setelah hampir satu jam pesta berlangsung. Kini acara terakhir yaitu sesi berdansa. Membuat Ellie kebingung akibat berfikir bahwa ulang tahun perusahaan kenapa bisa ada sesi berdansa seperti ini? Entah mungkin karena baru pertama kali ini dirinya menghadiri acara pesta perusahaan.

Ellie yang sudah bergabung di antara banyaknya orang-orang yang berpasangan pun dihampiri Alfred yang membawa dua buah topeng dansa.

"Pakailah," ucap Alfred memberikan satu buah topeng indah yang hanya menutupi bagian mata kepada Ellie. Topeng tersebut bewarna hitam dengan hiasan berukiran emas yang senada dengan dress Ellie.

Ellie menerimanya dan memakainya dengan benar. Nyatanya topeng tersebut tak mampu menutupi kecantikannya yang malah membuat aura gadis itu bertambah berkali-kali lipat. Alfred tertegun sesaat lalu menggeleng. Ia ikut memakai topeng bewarna sama dengan milik Ellie tetapi dengan bentuk yang berbeda.

"Aku berdansa dengan siapa?" tanya Ellie bingung.

"Denganku. Siapa lagi?" ujar Alfred.

Ellie terdiam. Justru pikirannya malah melayang memikirkan Brata. Apakah ia harus berdansa dengan Alfred? Sedangkan jika Brata melihatnya, mungkin laki-laki itu akan marah besar akibat cemburu.

"Hanya berdansa, tidak lebih. Aku yakin tuan Brata pasti tidak akan marah," celetuk Alfred seperti bisa membaca pikiran Ellie.

Ellie menghembuskan nafasnya berat. Kini musik dansa sudah mulai diputar membuat pasangan orang-orang di sekitarnya mulai menggerakkan tubuhnya.

"Okay. Tapi jangan menyentuhku berlebihan."

Alfred terkekeh. "Jangan khawatir. Aku tau batasan." Sebelah tangan Alfred mulai merangkul pinggang ramping Ellie. Lalu sebelah tangannya lagi menggenggam tangan gadis itu. Tangan Ellie pun ikut menyentuh bahu sebelah kiri Alfred.

Kaki mereka berdua mulai bergerak sesuai irama musik dansa. Mengikuti gerakan orang-orang di sekitarnya. Suasana pesta pun menjadi lebih terkesan romantis. Bahkan sang pemilik pesta ikut berdansa dengan istrinya di tengah-tengah banyaknya pasangan.

Mata Ellie tak bisa fokus pada Alfred yang sedari tadi menatapnya seperti benar-benar menghayati gerakan dansa mereka berdua. Ellie yang tak sengaja menatap ke belakang punggung Alfred pun memincingkan matanya melihat sosok laki-laki menggunakan topeng full face yang sedari tadi menatapnya terus-terusan.

Laki-laki itu sendirian. Terlihat begitu misterius akibat tatapannya tak pernah beralih dari Ellie. Lalu tak lama kemudian, mata Ellie mulai menajam ketika laki-laki tersebut mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celana bahan hitamnya.

"Alfred. Aku minta sekarang kau membungkuk," bisik Ellie menginterupsi Alfred.

Alfred mengerutkan alisnya bingung. "Kenapa? Apa aku terlalu tinggi?"

Ellie menggeleng. "Membungkuk. Sekarang!"

Tanpa bertanya lagi meskipun masih bingung, Alfred langsung membungkuk diikuti oleh Ellie. Bersamaan dengan itu, sebuah peluru keluar dari pistol sosok misterius tadi.

DOR!

Melesat!

Seketika orang-orang yang berdansa tadi langsung menghentikan gerakannya mendengar suara tembakan yang begitu menggema. Mereka menoleh ke arah Ellie, tepatnya ke arah tembok yang terkena sasaran tembakan tadi.

Suasana kini perlahan riuh. Semua orang langsung menatap ke sana kemari mencari orang yang telah berani meluncurkan peluru di tengah-tengah acara pesta.

Berbeda dengan mereka. Ellie yang tadi menghindari tembakan langsung saja menyingkap dressnya, mengeluarkan pistol yang sengaja ia bawa untuk berjaga-jaga.

Lantas gadis itu berlari cepat meninggalkan pesta, mengejar orang tadi yang sudah kabur setelah gagal meluncurkan tembakan ke arahnya.

Langkahnya membawa Ellie ke jalanan yang begitu sepi membuat Ellie mengedarkan pandangannya secara menyeluruh. Kakinya membawa gadis itu ke tengah-tengah jalanan.

Sial, laki-laki tadi berlari begitu cepat dan meghilang begitu saja.

Ellie yakin, laki-laki itu bersembunyi di sekitar sini.

Cahaya lampu kendaraan membuat Ellie menoleh. Sebuah mobil hitam kini lewat begitu saja membuat Ellie menatap ke arah kaca mobil itu, dan mendapati sosok yang ia cari tadi di dalam mobil tersebut.

Laki-laki bertopeng yang duduk di kursi sebelah kemudi itu tersenyum culas ke arah Ellie.

Dengan jarak yang begitu dekat karena mobil itu melintas di sebelahnya. Ellie dibuat terdiam sesaat ketika matanya melihat netra laki-laki itu yang tak asing diingatannya.

Tangan Ellie perlahan terangkat. Hendak menembakkan peluru pada ban mobil tersebut yang mendadak ngebut agar berhenti. Tapi aksinya harus gagal akibat tiba-tiba serombongan pengendara bermotor lewat di belakangnya. Menggeber-geberkan gas motor membuat Ellie terpaksa harus menyingkir dari jalanan karena jika tidak dirinya akan tertabrak.

Ngebutnya segerombolan pengendara bermotor itu membuat Ellie serasa diterjang angin lalu. Suara jalanan yang tadi berisik kini mulai sunyi ketika kendaraan itu sudah mulai menjauh.

Kening Ellie mengerut. Oh, God. Ia baru sadar jika yang lewat tadi adalah segerombolan anak TREVICK'S. Mereka semua pasti sengaja lewat untuk menggagalkan aksi yang akan Ellie lakukan pada bossnya yang ada di dalam mobil tadi.

Dan Ellie yakin, bahwa orang di dalam mobil tadi adalah dia. Sang ketua TREVICK'S yang tersembunyi.

"Jangan bilang itu lo," lirih Ellie setelah mendapatkan bayangan siapa orang yang memiliki mata yang mirip seperti laki-laki tadi.

*****

- t b c -

tetep ngetik walaupun keadaan lagi demam. Maaf kalo part ini amburadul yaa🤍

Yuk spam komen sebanyak-banyaknya!

Jangan lupa follow Instagram kami:

@strawwmilkyyy_en
@wattpad_straw
@brata_abintara.a
@ellie _angelina.g
@ethan_austin.c
@rigel_alva.r
@ares_alva.r
@rudy_rayder
@berta_cimberly
@silva_jihana
@zelvaros
@zelvaros12

Follow juga akun wattpad aku biar dapet pengumuman info ya : Strawwmilkyyy_en

See uu, guyss!🥰💗

Continue Reading

You'll Also Like

8.4M 515K 69
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACAโš ๏ธ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
1M 5.7K 4
Dear, Readers. Cerita ini sudah direvisi dan mulai hari ini, 08/12/2021 akan resmi pindah di aplikasi Dreame. *** Blurb: Melody menyukai seorang kaka...
25.4M 1.6M 79
[ PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT ] DON'T COPY MY STORY! [ Highest ranks : Beberapa kali #1 di Teen Fiction ] PROSES RE-PUBLISH SAMUDRA, si bad boy paket...
14.1M 775K 63
๐Ÿ’ฃ S U D A H T E R B I T oleh : Glorious Publisher๐Ÿ’ฃ SEBAGIAN CERITA DI HAPUS!! ๐ŸŒŸ NOVEL MBCP SUDAH ADA DI TOKOPEDIA DAN SHOPEE๐Ÿค—โค DILARANG COPAS...