BL Lokal | Awalnya Tantangan...

By uniichaann

2.6M 210K 9.9K

" Jadi pacar gue? " " Gak, maksudnya gue gak bakal nolak tapi...... " Lo engga bakal pernah lepas dari gue, y... More

1 - Mabuk
2 - Jogging
3 - Murid baru? Nyebelin!
4 - UKS
5 - Awal Sebuah Tantangan
6 - Tantangan Yang Sebenarnya
7 - Milik Reyvan!
8 - One day with Reyvan
9 - Pantai
10 - Ngambek
Butuh pendapat
11 - Tagihan Tantangan
12 - You're mine
13 - Nginep 🔞
cast
14 - Demam
15 - Sakit gigi
16- Huru-Hara Periksa Gigi
17. Reyvan marah
18 - Rahasia berdua
19 - First time 🔞
20 - Cemburu
21 - Manja & Posesif
23 - Rencana licik Gian
24 - Kedatangan Gian
25 - Couple baru
26 - Mampus Gian
27 - Nenen
28 - Gian meet Mervin
29 - Penerimaan
30 - Bertemu orang baru
31- Kaburnya gagal malah.....
32 - Sepupu ngeselin
33 - Kenzo? [NC21 ]
34 - Pesta
35 - Fujo menggila
36 - Si baperan
37 - Badai Datang
38 - Marah
39 - Lebih Kecewa
40 - Kemarahan Kenzo
41 - Akhir (1)
42 - Akhir (2)
43 - Merusuh di rumah Mervin
44 - Eksekusi
45 - Kebohongan
46 - Sakitnya barengan
47 - Segera bertemu
48 - Meet Again
49 - Menuju ending
50 - Akhir yang panas (END)
BONUS CHAPTER (Wedding Day)
BONUS CHAPTER (EdgarxBagas)
BONUS CHAPTER(HavinxReno)
BONUS CHAPTER(Threesome)
BONUS CHAPTER (VanoxGavin)
BONUS CHAPTER (GamaxArka)
for all readers

22 - Langkah Awal

38.6K 3.1K 122
By uniichaann


Setelah berbicara singkat dengan Kayla, Reyvan langsung meninggalkan gadis itu di sana menuju ke gerbang sekolah. Gadis itu bilang Elvio di sana menemui seseorang.

Kayla, adek kelas itu sudah mendapatkan jawabannya tentang hubungan antara Reyvan dan Elvio. Membuat gadis itu bersorak senang di dalam hati.

Saat Reyvan sampai di gerbang, dia tidak menemukan Elvio.

" Mungkin dia ke kelas ". Reyvan berbalik menuju kelasnya. Karena bel istirahat sebentar lagi berbunyi.

Reyvan melangkah lebar agar segera sampai di kelas dan bertemu pacarnya. Ia penasaran siapa yang dia temui di gerbang sehingga anak itu melanggar perintahnya untuk tetap di belakang sekolah.

Sesampainya di kelas, Reyvan melihat Elvio sedang bergibah dengan teman sekelasnya. Sesekali anak itu tertawa membuat Reyvan tersenyum tipis.

" Elvio "

Yang di panggil menoleh, anak itu berdiri dan mendekati Reyvan. " Lo kemana aja? Lo lama jadi gue tinggal deh ".

Reyvan mengelus kepala Elvio. " Seharusnya aku yang bertanya. Kamu dari mana? "

Reyvan mengernyit bingung melihat Elvio yang tampak gusar mendengar pertanyaan darinya. Apa yang anak itu sembunyikan? Pikirnya.

" Kenapa? ".

" E-ehh maaf, gue ke kelas kok ". Ucapnya sedikit gelagapan.

Reyvan memegang tangan Elvio, menatap lekat-lekat wajah Elvio yang memang terlihat sekali tengah berbohong. Kayla tadi juga bilang bahwa Elvio menemui seseorang di gerbang sekolah.

Elvio yang di tatap seperti itu jadi takut sendiri. Dia akui dia memang sedang berbohong, dia takut untuk mengatakan yang sejujurnya. Jika dia jujur pasti Reyvan akan marah kepadanya.

" Ikut aku ". Reyvan segera membawa anak itu keluar dari kelas tanpa mendengar persetujuan anak itu.

" Woi El! Reyvan!! Mau kemana kalian? Bel bentar lagi bunyi!! ". Teriakan Dio menggelegar di dalam kelas.

" Bentar doang!!! ". Dio menggelengkan kepalanya.

Mereka berdua sekarang sedang berada di sebuah gudang olahraga yang sudah tidak terpakai. Elvio bergidik ngeri, selama dia bersekolah di sini dia tidak pernah menginjakkan kakinya ke tempat ini. Menurutnya sangat menyeramkan, takut ada hantu.

Padahal setannya mah juga malah bakal takut sama Elvio, secara kan sifatnya mirip lah 11 12 sama setan.

" Rey, kita keluar aja yuk. Aku takut di sini "

Reyvan mendudukkan paksa Elvio di kursi yang sedikit usang. Tatapan yang biasanya lembut ketika di depannya, kini menajam menusuk mata Elvio.

Elvio semakin takut ketika di tatap begitu, sebelumnya Elvio lebih takut setan tapi sekarang tatapan tajam Reyvan membuatnya lebih takut. Elvio hendak bangun namun bahunya di tahan sehingga tidak bisa kemana-mana.

" Jelasin "

" Jelasin apa Rey? Aku ngga ngelakuin kesalahan "

Reyvan menaikkan satu alisnya. " Oiya? "

Elvio menelan ludahnya kasar dan mengangguk meski terlihat ragu. Pundaknya terasa nyeri karena tangan Reyvan meremasnya kuat.

" Aku tanya, siapa yang kamu temui di gerbang sekolah hm? "

Elvio semakin panik, wajahnya sekarang pucat pasi.

" Aku ngga nemuin s-siapapun kok. K-kenapa tiba-tiba tanya gitu? ". Elvio merutuki mulutnya yang malah terbata-bata menjawab pertanyaan Reyvan.

Reyvan menyeringai tipis. " Kamu tidak pandai berbohong baby Vi "

Mereka akhirnya berdiam sampai beberapa menit. Lalu terdengar helaan nafas kasar dari Reyvan, Elvio menatap Reyvan dengan takut.

" Tolong, bicara yang jujur. Aku hanya khawatir denganmu ". Kali ini nadanya kembali melembut, tidak seperti tadi yang terdengar tegas dan penuh penekanan.

Elvio memainkan jarinya di paha, sedikit ragu untuk mengatakannya. Reyvan berjongkok, mengambil kedua tangan Elvio dan menggenggamnya.

Tatapan penuh kasih sayang yang Reyvan pancarkan membuat jantung Elvio berdebar.

" Gue ngga bisa di giniin!! Jantung gue bisa copot kalo kaya gini!!! Reyvanjing emang! "

" Kayla yang mengatakan kalo kamu bertemu seseorang di gerbang "

" Kayla? "

" Ya, katakan yang sejujurnya siapa yang kamu temui "

Elvio menghela nafasnya pelan. Lalu menatap Reyvan tepat di mata elang pemuda itu. Ia harus menahan mati-matian rasa gugupnya karena eyes contact dengan Reyvan walaupun sudah sering sih.

" Tapi janji jangan marah ya ". Elvio memperlihatnya jari kelingkingnya yang keliatan mungil.

Reyvan terkekeh gemas dengan tingkah pacar kecilnya ini, ia menautkan jari kelingkingnya dengan jari Elvio. " Janji "

Elvio menghembuskan nafasnya terakhir.g:v

" Sebenernya itu, emmm...."

Reyvan mengerutkan keninganya, ia tidak suka jika di gantung begitu. Membuatnya semakin penasaran saja.

" Katakan "

" I-iya sebenernya aku bertemu Gian "

Genggaman Reyvan pada tangan Elvio mengerat ketika mendengar nama Gian. Elvio bertemu Gian. Sial!

Elvio jadi gugup sendiri karena melihat pancaran amarah pada mata Reyvan. Rahangnya pun kelihatan mengeras.

" R-rey jangan marah ". Cicitnya sedikit takut.

Reyvan menghela nafasnya kasar melihat Elvio yang ketakutan melihatnya. Ia melembutkan tatapannya, mengelus pelan kepala Elvio sampai membuat anak itu nyaman.

" Lanjutkan "

Elvio mengangguk.

" Tadi waktu Rey pergi, ada chat yang masuk ke hp aku. Ternyata itu nomor hp nya Gian, dia bilang pengin ketemuan di gerbang sekolah. Terus aku kesana deh ninggalin Rey. Maafin aku ". Elvio kelihatan murung setelah menceritakan itu.

Sekarang Elvio jadi ukeable banget avvv.

Reyvan lagi-lagi menghela nafas kasar. Ia menatap Elvio yang menunduk, ia mengangkat kepala Elvio dan menatapnya. Bibir anak itu melengkung kebawah, air matanya sudah menggenang di pelupuk mata. Berkedip satu kali maka muatan itu langsung tumpah deras.

Pemuda itu mengigit pipi dalamnya menahan gemas. Ia mengangkat badan Elvio, sekarang Reyvan duduk di kursi yang semula di duduki Elvio sambil memangku anak itu.

Menepuk-nepuk punggung kecil pacarnya yang sekarang sedang menangis sesegukan. Padahal Reyvan tidak memarahi, ia hanya ingin penjelasan saja tapi anak itu malah menangis.

Sejenak mereka melupakan sedang berada di gedung olahraga yang tidak terpakai. Mereka hanya peduli situasi yang sekarang, menikmati keromantisan walaupun salah tempat. Walaupun Elvio menangis karena takut kena marah:)

" Hikss..jangan marahin El hikss..maafin "

Reyvan tersenyum, mengelus punggung anak itu dengan sayang. Mengecupi pucuk kepala Elvio.

" Siapa yang marah? Aku hanya minta penjelasan saja "

" Sama aja hikss "

" Cup cup sudah jangan nangis, oke aku minta maaf ya "

Elvio menyedot ingusnya, bukannya jijik Reyvan malah gemas. Ya namanya juga ayangnya, apapun yang di lakukan Elvio membuatnya gemas.

" Rey ngga salah, ngga usah minta maaf "

Reyvan menahan tangan Elvio yang mau mengucek matanya, ia mengelus pelan matanya. Mengusap pipi Elvio yang masih ada bekas air mata anak itu.

Memberi kecupan ringan di kedua pipi gembulnya. Sesekali di gigit gemas tak tahan dengan pipi Elvio yang lembut,gembul,putih bersih. Ajsjsalsjsjslal pokoknya ngga tahan buat ngegigit.

" Ish jangan gigit, sakit ". Ucap Elvio dengan bibirnya yang mencebik kesal.

" Haha maaf, menggemaskan "

Elvio mendengus kesal, ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Reyvan.

" Jadi..apa yang dia katakan? "

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Elvio, anak itu berpikir sebantar lalu menatap Reyvan.

" Dia bilang mau pindah sekolah ke sini. Terus katanya satu kelas sama kita "

Reyvan mengerutkan keningnya. " Pindah sekolah? "

" Iya, dia bilangnya gitu "

Reyvan tersenyum penuh arti. Tentu saja dia sadar apa maksud Gian pindah sekolah yang dia tempati dan juga sekelas dengannya.

Cowo itu sudah mulai menjalankan rencana busuknya. Ya tidak salah lagi, ada niat terselubung itulah kenapa Gian pindah sekolah.

" Oh, dia sudah mulai bergerak. Kenapa Mervin tidak mengatakan apapun padaku? Nanti akan ku tanyakan "

" Rey! Jangan ngalamun, kita di gudang bekas ini. Nanti kalo kesambet, aku yang repot "

Reyvan terkekeh. " Mau ke kelas? "

Elvio menggeleng ribut, anak itu malah kembali memeluk Reyvan dengan sangat erat. Meletakkan dagunya di pundak Reyvan.

" Kenapa tidak mau? "

" Mau bolos aja, ayo jalan-jalan "

" Hmm anak nakal. Tukang bolos "

" Biarin. Ayo cepet gendong, lama-lama di sini jadi merinding "

" Iya-iya sayang ". Reyvan berdiri sambil menggendong bayi besarnya.

" Tas nya gimana? ". Tanya Elvio yang sudah menelusupkan wajahnya di leher Reyvan.

" Akan di urus nanti "

" Okei "

Melangkah lebar meninggalkan gudang itu menuju parkiran. Memasukkan Elvio dengan pelan ke dalam mobil, mengitari mobil dan duduk di kursi kemudi.

Tidak lupa Reyvan memakaikan Elvio sabuk pengaman, dan memakai miliknya sendiri.

" Mau kemana? "

" Terserah "

" Ke pantai? "

" Ngga! Nanti marah lagi kaya dulu "

Ah! Ternyata Elvio masih ingat ketika di marahin karena tidak mendengar perkataan Reyvan.

" Lalu? Mau kemana? "

" Ya terserah lah "

Kenapa Elvio malah jadi spek cewe-cewe. Dia kan cowo. Reyvan menghela nafasnya, ia melajukan mobilnya keluar sekolah. Sebelumnya dia sudah minta ijin ke pak satpam.

Bilangnya dia harus nemenin temennya ke rumah sakit. Bohong:v
.
.
.

Di tempat lain, dua orang duduk saling berhadapan. Hanya saja terhalang oleh sebuah meja. Mereka berada di ruang osis karena salah satu dari mereka merupakan anggota osis. Mumpung ruangannya lagi ngga di gunain.

Salah satu orang itu meletakkan sebuah hp di meja. Orang yang duduk berhadapan dengannya mengambil hp itu, menggeser-geser foto yang di tampilkan layar hp.

" Segini doang? Tapi lumayan bagus hasilnya "

" Siapa dulu yang ngambil fotonya, gue gitu ".

" Dih songong lu "

Orang yang rambutnya di kepang itu berdecih. Sudah tau lah ya kalo mereka berdua tuh cewe:)

" Jadi gimana bayaran gue? "

" Ya elah santai napa. Gue bayar kok, tenang aja "

Cewe satunya lagi yang berambut sebahu mengeluarkan segepok uang berwarna merah. Cewe berambut kepang langsung melotot, dan menyerobot uang itu.

" Dih mata duitan "

" Terserah gue dong, btw makasih duitnya "

Cewe kepang itu berdiri dari kursinya, hendak keluar dari ruangan itu namun ia ingat sesuatu.

" Oiya, gue punya informasi "

Cewe rambut sebahu yang lagi asik melihat-lihat foto di hp itu sambil cekikikan ngga jelas melihat ke arahnya.

" Apaan tuh? "

Cewe kepang itu tersenyum penuh arti. Kembali mendudukkan bokongnya di kursi lalu menumpukan kepalanya di kedua tangannya. Menatap cewe di depannya yang keliatan sangat penasaran.

" Ini tentang kak Reyvan dan kak El "

" APAAN TUH?! CEPET KASIH TAU GUE!! ". Ucapnya dengan ngegas, sedikit membuat cewe kepang itu terkejut.

Cewe kepang itu menatap aneh. Segitu senangnya kah dengan informasi tentang Reyvan dan Elvio.

" Selow napa sih, gue tadi ketemu Reyvan di belakang sekolah. Karena lo sering nyuruh gue buat ngefoto mereka jadi gue agak curiga sama hubungan mereka ".

Cewe kepang itu adalah Kayla, ya. Dia yang ngefotoin si Reyvan sama Elvio karena di suruh orang. Lumayan lah ya dapet duit, mana duitnya bejibun, cuma ngefotoin orang aja bisa jadi cepet kaya:)

Kayla orangnya emang ngga sepolos itu, cuma karena penampilannya yang keliatan cupu jadi orang-orang ngira dia polos padahal ya gitu.

Pasti kalian tau lah siapa cewe berambut sebahu itu. Siapa lagi kalo bukan Riska, pergemar setia pasangan ReyEl.

Uni sih mau kalo di suruh foto begituan, cuan banyak cuyy.

" Mereka kan pacaran, udah jelas banget di foto yang lo kirim waktu itu "

Kayla merengut tidak suka mendengar penuturan Riska. Niatnya mau ngasih informasi itu tapi ternyata Riska udah tau duluan.

Ngga jadi deh minta duit tambahan buat informasi itu.

" Ngga seru lo! Ternyata udah tau duluan, nyesel gue nyamperin kakel yang dingin itu buat nanyain hubungan mereka. Percuma deh gue nahan biar ngga gugup waktu nanyainnya, kaki gue ampe gemeteran anjing! "

Riska ketawa. " Mampus "

" Kok lo bisa suka sih sama hubungan cowo sama cowo gitu? "

Riska tersenyum aneh, matanya kembali liatin foto ReyEl di hp nya. Kayla sampe bergidik ngeri ngeliat senyuman Riska.

" Ngapa lo senyum gitu? Gila lo? "

" Yang sopan sama kakel "

" Iya dah kakel. Jawab dah pertanyaan gue tadi. Kok lo suka sama homo? "

Riska tersenyum lebar ke Kayla, dia menunjukkan foto ReyEl saat Elvio lagi di pangku Reyvan.

" Gue bakal kasih tau rasanya kalo suka homo gimana ke lo, gue tau lo suka sama si El kan? "

Kayla mengangguk, emang sejak Elvio nyelamatin dia dari Inay yang tukang ngebully itu. Dia jadi ada rasa sama Elvio, makannya dia sering banget kasih bekal makan siang buat Elvio. Semata-mata cuma pengin lebih dekat dengan kakelnya itu.

" Iya sih gue suka dia, cuma setelah lo nyuruh gue biat ngefotoin mereka dan gue tau hubungan mereka. Jadi rasa sukanya gue berkurang, tapi gue ngga benci dia. Malahan entah kenapa gue malah seneng liat dia sama Reyvan "

" LO FUJO!! "

Kayla berjengit kaget mendengar teriakan membahana Riska.

" Fujo apaan? ". Kayla emang masih tabu dengan hal semacam itu. Jadi ya gitu, istilahnya si Kayla ini fujo yang masih anget.

" Lo fujo Kay, maksudnya lo jadi kek gue. Penyuka hubungan sesama cowo, cuma lo belum ngerti semuanya "

Kayla masih cengo mendengar pejalasan Riska. Dia jadi fujo? Tapi emang dia agak suka dengan hungan ReyEl, ada sesuatu dalam dirinya yang meronta saat melihat mereka.











|TBC|

Keknya banyak typo, bodo amat lah


Continue Reading

You'll Also Like

9M 676K 62
Altopan Lioner, panggil saja dia Altop. Cowok yang terkenal sebagai ketua geng itu, harus menjalani sebuah hubungan percintaan dengan Glova Lovata, g...
24.5M 983K 72
[TELAH TERBIT DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA] The Marvel Series 1 Dia Geovano si ketua geng Marvel Dia Geovano sang penguasa jalanan Dia Geovano si petarun...
SKALA By Hanum

Teen Fiction

11.8M 1.3M 58
Sudah terbit, tersedia di Gramedia dan toko buku online. Part lengkap (proses revisi) _______________ Gimana rasanya menjadi kekasih seorang berandal...
5.2M 449K 74
[ DIHARAPKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA CERITA INI !!! ] "Dari sekian banyak mantan yang gue punya. Alhamdullilah yang jadi istri gue itu...