In The Past [END]

By respiwa

621K 48K 1.1K

[Ending] Sebuah ruang hampa yang kini mulai berwarna, secarik oren jingga menjadi awal dari dunia baru yang d... More

Prolog
Past 1
Past 2
Past 3
Past 4
Past 5
Past 6
Past 7
Past 8
Past 9
Past 10
Past 11
Past 12
Past 13
Past 14
Past 15
Past 16
Past 17
Past 18
Past 19
Past 20
Past 21
Past 22
Past 23
Past 24
Past 25
Past 26
Past 27
Past 28
Past 29
Past 30
Past 31
Past 32
Past 33
Past 34
Past 35
Past 36
Past 37
Past 38
Past 39
Past 41
Past 42
Past 43
Past 44
Past 45 [END]
Epilog
Extra Past 1✨
Extra Past 2✨
Thankyou Bestie ❤

Past 40

7.9K 613 22
By respiwa

"Kak El harus tetep hati-hati pokoknya."

Zafriel memeluk tubuh tegap Elgar di bandara. Dibelakang keduanya ada Arkan dan Aksa yang sibuk saling melempar senyum, juga ada Avram yang berdiri biasa saja tapi hatinya dongkol.

"Please bro! Gue masih jomblo."

"Tenang saja Baby. Kalau Elgar macam-macam di sana, akan langsung Abang hajar."

"Cih... iri banget jomblo!"

"Kurang ajar!"

Zafriel tersenyum maklum. Sudah terbiasa dengan kelakuan keduanya yang memang jarang akur selain akur untuk menyerang orang nanti.

Iyha Elgar akan ikut Avram ke Amerika karena mereka akan segera melakukan penyerangan terhadap surez. Pria itu kabur setelah insiden penabrakan nya gagal waktu itu.

Elgar juga tak akan melaporkan orang itu ke polisi karena hukumnya tidaklah berat sama sekali. Dan hukuman negara ini juga sudah ternoda,dimana kamu punya uang disitulah kamu bebas melakukan apa saja. Sialan memang.

Makanya Ia punya cara sendiri untuk menghukum orang-orang keparat macam surez.

Zafriel tahu tentang penyerangan itu? Tidak. Si manis sedang dibohongi oleh keluarganya.

Kata Papa Aksa, Elgar mewakili sekolah untuk pertukaran pelajar di Amerika karena Elgar itu siswa yang berprestasi. Katanya sih tidak lama, paling lama ya dua bulan.

Zafriel sebenernya curiga apakah Elgar akan pergi ke 'perang' yang selama ini membuatnya penasaran.

Elgar belum mau menunjukkan sisi kejamnya pada si manis untuk saat ini. Ia hanya bisa melakukan kebohongan kecil ini agar Zafrielnya tak khawatir.

"Udah bro. Pesawatnya nungguin tuh." Avram semakin sensi lama-lama kalo liat orang bucin.

"Pesawatnya Daddy. Bebas dong."

"Aduh please! Dasar Elgar bucin Dayza."

"Lah kok iri!"

Zafriel mencubit lengan berotot milik suaminya yang walau hanya terasa seperti usapan bagi Elgar.

"Sana Kak. Udah jam berapa nih coba? Kakak ngaret mau sejam cuma buat peluk aku doang."

"Iya sayang. Kakak pergi ya, jangan nakal. Nurut apa kata Papa."

Zafriel mengangguk mengerti sambil tersenyum gemas. Hingga Elgar akhirnya melumat bibir kecil yang akan dia tinggalkan untuk beberapa saat itu.

Lama-lama Avram geram melihat tingkah adiknya itu. Bucin nya udah overdosis!

Tanpa repot-repot memanggil nama adiknya, Avram langsung sama menarik tudung hoodi yang sekarang dipakai Elgar.

Terus menariknya hingga ciuman itu terlepas. Lebih tepatnya, Avram menyeret tubuh Elgar yang lama-lama akan membuatnya naik darah.

"Daddy, Papa and Baby. Kita pergi dulu ya~"

Zafriel sudah tertawa terpingkal-pingkal karena melihat apa yang dilakukan Avram pada suaminya.

Hingga saat melihat pesawat pribadi milik Daddy nya sudah lepas landas membuatnya merasakan perasaan hampa yang kini dengan berani menyelinap masuk.

"Aku harap Kakak selalu baik-baik saja. Sampai nanti, until we me again."

"Ayo Nak. Kita harus cepet-cepet ke kantor polisi."

Zafriel menganggukkan kepalanya mengerti dan langsung ikut mertuanya untuk pergi ke kantor polisi.

Nyonya besar Darmawangsa akhirnya dijebloskan ke penjara oleh Arkan setelah acara pemakaman Maria selesai.

Dan hari ini Zafriel disuruh ke kantor polisi itu untuk memberikan keterangan sebagai korban.

Dalam keterangan penangkapan Nyonya Larasati hanya tertera bahwa Nyonya Larasati bekerjasama dengan seseorang untuk melakukan aksi pembunuhan berencana.

Namun partner kerjanya kini dinyatakan kabur dan masih salah pencarian oleh pihak kepolisian.

Dan disinilah hanya Nyonya Larasati yang tersisa untuk menjalani hukumannya. Meski hukumannya diringankan mengingat ia adalah lansia.

Tak lama berada dalam perjalan mereka sampai di rutan X. Namun suasana sepertinya sedang tegang.

Ada mobil ambulance di sana bahkan kini rombongan awak media menyerbu Zafriel yang baru saja turun dari mobil milik Arkan.

Bodyguard berkelas suruhan Arkan tentu saja menghalangi serbuan dadakan itu. Bahkan kini zafriel mulai bisa bernafas lega setelah berhasil masuk ke dalam salah satu ruangan yanga di kantor polisi itu.

"Saudara Zafriel Andhara?"

Seorang polisi memanggilnya membuatnya terkejut.

"I-iya Pak."

"Tuan Arkan dan Tuan Aksa. Ini sangat mengejutkan. Bahkan kami tidak mengira kalau hal ini akan terjadi."

"Ada apa sebenarnya?" tanya Arkan yang berwajah datar dan dingin.

"Duduk dulu Tuan, kami akan menjelaskannya."

Zafriel mengikuti mertuanya untuk duduk di sofa yang tersedia.

"Nyonya Larasati melakukan aksi bunuh diri. Dia menembak kepalanya saat orang-orang kami sedang membawanya kedalam sel tahanan."

"Tiba-tiba saja di merampas senjata api yang terselip di pinggang salah satu polisi dan langsung menembak dirinya sendiri. Kejadian itu sangat cepat bahkan kami tidak bisa menghentikannya."

"Dan Nyonya Larasati kami nyatakan meninggal di tempat. Dan tubuhnya kamu makamkan di pemakaman napi bagian selatan kota ini."

"Dia mati?"

Aksa pun menjadi geram. Nenek tua itu! Bagus sih kalau mati. Tapikan ia belum dihukum, bahkan kesalahannya pada Zafriel? Ia belum meminta maaf.

Saat itu Aksa kira si Nenek itu akan bertaubat. Nyatanya tidak. Kalau begini kan, buang-buang waktu saja!

Zafriel menggandeng lengan Papa Aksa "Biarin aja Pa. Biar Tuhan aja yang membalas semua perbuatan dia selama ini. Hukuman Tuhan itu pasti adil, Zafriel udah ikhlas kok."

Si manis itu tersenyum hangat "Buat sekarang, selama hidup Zafriel bisa kembali tenang. Zafriel udah bersyukur."

Arkan mengelus kepala menantunya "Daddy tau. Zafriel itu anak yang baik."

"Paket komplit banget menantu Papa ini."



***



"Kamu yakin bisa membawa dia kehadapan saya tanpa membuatnya curiga?"

Villan menatap pria patuh baya yang ada di hadapannya.

"Aku bisa. Tapi aku mohon bantu aku, Paman."

Pria itu meletakkan gelasnya setelah menyesap seteguk wine dari dalam sana. Rencana baru kini tersusun di kepalanya.

"Well, imbalan apa yang kamu mau? Villanueva?"

Villan beringsut terduduk di lantai sambil menuduk, "Aku mohon."

"Aku mohon supaya paman bisa biayain perawatan Mama di rumah sakit sampai dia sembuh. Setelah itu aku tidak akan menggangu kehidupan Paman. Hanya itu Paman, aku sungguh memohon- hiks..."

"Baiklah. Setelah kau membawanya ke hadapanku. Aku akan melakukan yang kau mau. Jadi kita sepakat?"

Villan berdiri dari posisinya dan segera mengangguk cepat.

"Villan akan mulai membawanya besok jika ada kesempatan."

"Bagus. Semakin cepat kau membawanya maka semakin cepat Mama mu akan diobati."

"Baik Paman, kalau begitu Villan permisi."

Setelah urusannya dengan pria paruh baya itu selesai, Villan segera pergi meninggalkan mansion mewah yang baru saja menjadi tempat pertemuannya.

Setelah kepergian Villan, asisten si Tuan pun mendekat.

"Tuan. Apa dia bisa dipercaya?"

Si pria yang dipanggil Tuan itu terkekeh, "Kita lihat saja apakah dia berhasil atau tidak."

Si asisten terlihat begitu meragukan kepercayaan Tuannya pada Villan.

"Tapi kan dia hanya Nona muda yang manja."

"Ouh bukankah sekarang bukan lagi?"

"Benar Tuan."

Asisten itu menuangkan anggur untuk Tuannya.

"Lagipula aku punya rencana baru, jadi ayo bersiap-siap. Kita perlu membuat perayaan kecil agar saat Villan berhasil membawanya kita bisa menyambutnya."

"Tuan kan bisa menyerahkan kepada saya?"

"Oh tidak R! Ini juga urusanku, jadi kau turuti saja apa yang aku suruh."

"Okee, Mr!"


































Thanks for Reading❤

.
.
.
.
.
*


Gue lagi di fase pengen punya pacar tapi mager soalnya ganda putra makin nggak ada obat!

Bandar bxb gini lagi. Yang ada gue jodohin pacar gue ama sohibnya ntar😭








19-05-2022

Continue Reading

You'll Also Like

342K 21.8K 35
Merupakan kisah seorang laki laki dengan asam dan manis dalam menjalani kehidupan. Peringatan! • merupakan cerita boys love, bagi yang homophobic to...
484K 71K 200
Di kehidupan sebelumnya, dia adalah putri terhormat yang ditakdirkan untuk disembah oleh semua orang. Namun, dia akhirnya membakar dirinya sendiri sa...
19.1K 1.2K 12
Deano pemuda desa yang sedang study tour ke kota bersama sekolah malah melihat pembunuhan di depan mata nya. Dan Sejak itu ia mulai sedikit tidak ten...
54.8K 2.5K 33
Radeva yang baru saja lulus memutuskan untuk berlibur dengan teman temannya ke negeri yang identik dengan warna merah dan ciri khas lambang naga namu...