00.53 || MYG [END]

By auliasilviyani123

28.7K 2.4K 941

Bagaimana jadinya jika di benci oleh keluarga sendiri termasuk ayah kita sendiri? Ini kisah seorang Min Yoong... More

Cast
Prolog
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
EPILOG

32 [END]

1.2K 55 64
By auliasilviyani123

"Hargai dan sayangi selagi ada. Kenanglah selagi sudah pergi dan hanya tinggal debu saja yang tersisa"

- MYG -

Malam ini tiba dimana hari pelepasan semua alat alat di tubuh yoongi. Semua hanya bisa menatap kosong ruangan yang tertutup itu dan menangis tanpa suara.

Jungkook menangis histeris karena telah di tinggal oleh sahabat kecilnya sendiri. Sementara taehyung anak itu hanya bisa diam membisu tanpa suara, menatap kosong ruangan tertutup itu.

Seokjin terdiam. Tidak ada wajah sedih dan tidak ada wajah senang. Wajah anak itu terlihat polos dan seperti orang yang tidak mengerti apa apa. Sohee terus berada di samping seokjin agar anak itu tidak kambuh lagi.

"Imo di dalam yoongie nya seokjin nee?" Sohee mengangguk menahan tangisnya.

"Nee sayang di dalam adalah adiknya seokjin. Mereka sedang melepas semua alat alat di tubuh adiknya seokjin" seokjin memiringkan kepalanya.

"Alat apa?" Sohee tersenyum tulus.

"Alat bantu nafas dan semacamnya itu akan di lepas dan melepas kepergian yoongie nya seokjin" Sohee mengelus Surai seokjin lembut.

"Kalau di lepas yoongie nya seokjin mati dong! Jangan di lepas! Hiks andwe!!" Ketika semuanya langsung melirik seokjin.

Jong-suk yang tengah melamun memikirkan si bungsu langsung berlari ke arah seokjin yang tiba tiba berteriak.

"Hey boy dengarkan appa jangan seperti ini nee? Jangan seperti ini appa disini sayang" Jong-suk berusaha membisikkan beberapa kata penenang untuk seokjin.

"Tapi mereka mau membunuh yoongi nya seokjin appa! Jangan! Seokjin tidak mau adik seokjin pergi appa!! Lepaskan!!" Seokjin terus memberontak dalam pelukan Jong-suk.

Seluruh yang disana hanya bisa menatap sendu seokjin. Termasuk teman sekolah yoongi hyunjin, Felix dan Kyungsoo. Mereka hadir disana untuk Melihat teman yang selama ini ia bully dan di ejek.

"Samchon! Tolongin seokjin! Tolong bantu adik seokjin! Mereka mau membunuh adik seokjin samchon!! Ayo lawan mereka hajar mereka agar tidak melukai adik nya seokjin!!" Sohee menangis melihat seokjin yang terus.

Asahi hadir disana untungnya ia siap dengan peralatan yang ada di tasnya. Asahi mengeluarkan sebuah suntikan dan obat bius. Sedangkan seokjin masih berusaha memberontak agar lepas dari pelukan Jong-suk.

"Nak dengarkan appa sayang. Appa disini biarkan adikmu tenang" seokjin menggeleng keras.

"ANDWE! Appa! Yoongie! Adikku appa dia tidak pergi! Jangan pergi!!" Seokjin terus memberontak.

Sedangkan yang lain sudah menangis melihat seokjin yang tampak tak rela sang dongsaeng pergi. Seokjin menginjak kaki Jong-suk membuat Jong-suk meringis dan melepas pelukannya. Ini kesempatan untuk seokjin berlari masuk ke ruangan. Seokjin berlari memasuki ruangan itu dengan paksa.

BRAK!

Seokjin berhasil masuk. Namun tubuhnya mematung saat melihat adiknya yang sudah ditutupi kain putih. Jimin menatap sendu seokjin, begitupula dengan hyonjo, Baekhyun dan Chanyeol. Seokjin berlahan perlahan mendekat ke arah yoongi. Dibukanya kain itu dan di tatap nya wajah pucat sang adik.

"Andwe hiks. KALIAN MEMBUNUH ADIKKU!" Seokjin hanya diam tidak bergeming.

"Yoongie! Ayo bangun! Hyung sudah pulang! Ayo bangun Saeng Hyung disini! Ayo kita bermain! Yoon ayo kita berlibur dan berenang bersama appa! Ayo Yoon jangan pergi dulu! Yoon ayo bangun! YOONGI!" Seokjin terus mengguncangkan tubuh yoongi namun tidak ada respon.

Jimin melirik jam dinding yang ada di ruangan itu.

"Baekhyun-ah" Baekhyun melirik Jimin.

"Catat lah kematian Min Yoongi" Baekhyun mengangguk dan mengambil papan di nakas yang terdapat kertas lalu menulisnya.

"Jimin! Adikku tidak pergi Jim!"

Ceklek

Pintu terbuka. Itu Asahi dokter ahli Psikolog. Asahi segera berlari ke arah seokjin dan memeluk erat tubuh itu.

"LEPASKAN! LEPASKAN AKU! ADIKKU TIDAK PERGI HYUNG! LEPASKAN AKU!"

Asahi segera menyuntikkan obat bius itu pada lengan seokjin.

"ANDWE! ANDWE!!!" Setelah teriakan terakhir. Tubuh seokjin melemas. Asahi ikut terduduk dan memangku kepala seokjin.

"Tolong bantu aku" Chanyeol mengangguk dan membantu Asahi menggendong seokjin menjauh dari sana.

Jimin berjalan perlahan mendekat ke arah yoongi. Ia mengecup kening yoongi dan mengelus pelan Surai yoongi. Saat Jimin ingin menutup kembali wajah yoongi dengan kain itu tiba tiba pintu terbuka.

Ceklek.

Jong-suk masuk dengan wajah yang sembab. Termasuk taehyung dan Jungkook bahkan hoseok serta namjoon. Ketiga teman sekolah yoongi juga menangis. Ji-Sung memeluk Sohee yang kini tengah menangis.

"Izinkan samchon Jim" Jimin mengangguk dan sedikit bergeser memberi peluang untuknya agar bisa memberikan salam perpisahan terakhir untuk si bungsu.

"Putra appa sudah lelah nee? Apa yoongi sangat ingin bertemu eomma? Yoongi pasti sangat merindukan eomma nee?" Jong-suk mengusap Surai yoongi lembut.

"Jika yoongi bertemu eomma. Sampaikan maaf appa pada eomma nee? Maaf karena appa telah menyakiti matahari appa ini. Appa mianhae Yoon." Jong-suk menunduk.

Seluruh yang disana hanya diam tanpa satu kata pun. "Yoongi bilang yoongi ingin appa peluk ya sayang? Hey boy ayo appa peluk" Jong-suk memeluk erat tubuh dingin itu. Ia menatap wajah pucat yoongi. Tangannya ia gunakan untuk mengelus pelan Surai si bungsu. Dan dikecupnya kening yoongi.

"Beristirahatlah appa sudah mengikhlaskanmu" Jong-suk memeluk kembali yoongi dan mundur kebelakang membuat kan Jimin mengurus jasad putranya.

Jimin menutup kembali wajah yoongi. Seluruh yang disana meraung. Mereka semua menangis histeris. Yoongi yang selama ini mereka abaikan kini telah berpulang ke rumah tuhan. Bahkan hoseok sampai menangis terisak Isak.

Min Yoongi Kematian Tepat Pukul 00.53 Tengah malam lewat.

민윤기





























































Tepat pukul 00.53 tengah malam lewat yoongi di makamkan. Tepat juga pukul 00.52 yoongi menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit . Banyak orang yang menyaksikan pemakaman itu. 67 menyaksikan acara pemakaman ini. Tepat tengah malam lewat dimana pukul 00.53. Min Yoongi menghembuskan nafas terakhirnya.


Seokjin menatap kosong makan yang saat ini ada di hadapannya. Acara pemakaman sudah selesai. Seluruhnya mengucapkan belasungkawa atas perginya putra bungsu Min Jong-suk. Seluruhnya berpamitan pada Jong-suk dan mengucapkan belasungkawa.

Setelah semuanya pulang. Kini hanya tinggal namjoon dan hoseok juga Jungkook yang berada disana bersama keluarga Park serta Jong-suk. Namjoon berjalan pelan dan berjongkok. Namjoon mengusap lembut batu nisan yang ada di hadapannya.

"Selamat jalan uri yoongie. Mianhae kalau Hyung banyak salah. Maafkan seokie juga ya? Dia sangat sedih atas kepergianmu" namjoon menatap adiknya yang disampingnya.

"Selamat jalan Min Yoongi. Kita baru saja kenal beberapa hari tapi kau sudah pergi secepat ini? Mian karena salahku kau jadi seperti ini. Selamat jalan uri sunshine" Hoseok memeluk namjoon.

Mereka berdua berdiri dan membungkuk hormat pada keluarga Park serta Jong-suk dan seokjin.

"Aku pamit pulang. Aku turut berduka cita. Kuharap yoongi tenang disana" namjoon kembali membungkuk hormat.

"Nee Gumawo" Jawab Jimin. Namjoon mengangguk dan melenggang pergi dari sana membawa hoseok dan Jungkook.

"Ayo kook" Jungkook mengangguk.

"Selamat jalan uri yoongie~"

"Yoongie~" Jong-suk melirik putra sulung nya yang menatap makan itu dengan tatapan kosong.

Jong-suk menghampiri seokjin dan membawa anak itu berjongkok menghadap makan yoongi.

"Lihat yoongie nya seokjin sudah tenang sayang" seokjin menatap Jong-suk polos.

"Sudah tidak sakit lagi appa?" Jong-suk mengangguk sambil tersenyum.

"Nee" Jong-suk memeluk dan mengelus pelan Surai seokjin.

"Selamat jalan uri dongsaengie~"












"Apa yang sudah di takdir kan tidak bisa di ubah"

- Min Yoongi -








"Jangan pernah menyianyiakan anakmu selagi ia mau bertahan untuk kita dan hargailah selagi ada"

- Min Jong-suk -

"Sampai kapan ku apapun yang telah diberikan untuk kenangan. Akan ku jaga dengan baik. Jangan pernah menyianyiakan adikmu selagi ia mau bertahan untukmu. Kenanglah selagi ia sudah menjadi debu"

- Min (Kim) Seokjin -







"Sangat menyakitkan jika sahabat dari kecil kita pergi mendahului kita? Aku akan menyimpan kenangan indah itu di hatiku"

- Jeon Jungkook -

"Terkadang memang sangat menyakitkan kehilangan orang yang kita sayang. Tetapi kita juga harus merelakan untuk kebahagiaannya di sana"

- Kim (Jung) Hoseok -



"Memaksakannya untuk bertahan sama saja dengan kita menyiksanya. Maka lepaskanlah selagi ia ingin bahagia tanpa rasa sakit"

- Kim Namjoon -

"Semua itu memang sangat menyakitkan dan jangan sulit di lalui. Orang yang sangat kita sayang pergi begitu cepat. Mungkin dengan melepasnya ia akan bahagia dan tidak merasakan sakit lagi"

- Park Jimin -


"Terkadang aku berfikir takdir tidak adil pada keluarga pamanku. Tetapi aku tau bahwa takdir tak bisa di ubah"

- Park (Kim) Taehyung -

















"Selamat jalan uri Yoongie~"




















Min Yoongi
민윤기

[END]

Halo semua!
Alhamdulillah cerita 00.53 sudah end😭

Author nangis banget ngetiknya:)

Plis lah author sakit ati ngetiknya😭

Terima kasih untuk pembaca setia yang sudah mau menunggu 00.53 update. Dan sekarang 00.53 sudah di part akhir yaitu ending.

Maaf kalo ga nyambung atau gimana. Tapi author makasih banget.

Btw spam komen sama vote ya hargai author:(

Thanks

See you~

Continue Reading

You'll Also Like

5.8K 223 4
Diupdate tgl rab, 3 jun 2020, (Jangan lupa follow akun author untuk menghargainya)(NO PLAGIAT) aku dan dia kami berdua adalah kembar identik tapi per...
200K 7.9K 43
Ini tentang seorang anak laki-laki yang hidup tapi berkali kali di matikan oleh keadaan. Seorang anak yang menangis di setiap malamnya,seorang anak y...
Si Sulung By Lae

Fanfiction

15.1K 1.6K 22
Katanya, bahu anak pertama harus sekuat baja.
117K 8.7K 42
Nani tidak pernah menyangka Sky akan membuatnya merasakan perasaan aneh, yang disebut jatuh cinta oleh orang-orang. Sky adalah bodyguard pribadinya y...