Halo bestie! Do you miss me?
Bismillah 200 Followers = Rajin Up!
Makanya follow akun ku ya! zhafirahswdjj
Sebelum baca Chapter 005, baca Chapter 004 dulu.
Jangan lupa Vote Chapter 004 dan Chapter 005 !
Happy Reading!
________________________________________
Episode 5
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
"Oh, di mana ini?" Athanasia bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Ia melihat sekeliling untuk menemukan dirinya berada di tengah beberapa wilayah yang tidak diketahui.
"..."
'Aku kesasar, lagi.'
"Apa maksudmu dengan 'lagi'ā?" tanya Diana hati-hati.
Lily (WMMAP) menggelengkan kepalanya dan menghela nafas.
"Kadang-kadang, sang Putri tersesat di Istana ketika dia masih muda. Sehingga sebagian besar dari kita yang bekerja di sana harus mengadakan pesta pencarian." jelas Lily (WMMAP).
Athens yang diam-diam mendengarkan, langsung berbatin,
'Jadi sifat pecicilan Claudia itu memang berasal dari Ibu.' batin nya sambil mengangguk paham.
Athanasia melihat sebuah bangunan besar dari sudut matanya.
"!"
'Di sana!' pikirnya sambil berlari menuju gedung.
"...Hah? Apa ini?" sang Putri menghentikan langkahnya begitu dia sudah cukup dekat dengan Istana itu.
'Bukan Istana Ruby.'
'Padahal lagi memetik bunga sebenarnya aku jalan sampai ke mana?'
Mata Kedua Felix (WMMAP / LP) melebar, "Bukannya itu Istana Garnet, Yang Mulia?" tanya mereka berdua bersamaan.
Claude (LP) hanya diam saja, mengabaikan Felix (LP). Sementara Claude (WMMAP mengangkat bahunya acuh tak acuh.
"Siapa yang mengira dia akan berakhir disana." balas Claude (WMMAP).
"Apa tak ada yang pakai?" Athanasia bertanya-tanya dengan keras. Dia memutuskan untuk menjelajah sebentar.
'Tapi bersih, sepertinya ada yang mengurus.' Dia menyelinap ke dalam Istana, lalu mengintip sebentar.
'Sepertinya tidak ada orang ... Kosong melompong.'
'Apa yang akan terjadi jika saya menempatkan beberapa penjaga di sana?' Claude (WMMAP) bertanya pada dirinya sendiri dalam benaknya.
Mata Athanasia tiba-tiba berbinar.
"Oh?!" serunya.
'Kalau ini Istana gak dipakai berarti aku boleh pakai dong?'
'Pas sekali aku sedang bingung mau menyembunyikan modal kaburku. Di mana Istana Ruby terbatas.'
Ijekiel (WMMAP) tersenyum lemah.
'Wow, begitu sang Putri menyiapkan sesuatu, dia pasti tidak akan berhenti.' pikirnya sambil mengusap surai putihnya dengan jarinya.
Lucas (LP) mendengus geli saat mendengar pikiran Putri kecil itu.
'Bukannya ini takdir? Tinggal berhati-hati saat dibersihkan ...'
'Sudah kuputuskan! Ini akan kujadikan tempat bersembunyiku!'
Sebagian besar dari mereka yang berada di ruangan, terkekeh saat melihat antusiasme sang Putri kecil itu.
Layar menunjukkan sebuah gambar.
'Setelah dipikir-pikir tubuhku bagaimana kabarnya, ya?' tanya Athanasia.
'Oh? Apa dia khawatir tentang apa yang terjadi pada tubuh Kehidupan Keduanya sebelum dia terlahir kembali?' Penyihir MH Gen-1 (LP) bertanya-tanya.
'Apa aku salah minum obat tidur lalu mati?'
'Ibu mati karena terlalu banyak menelan obat tidur sehingga dia overdosis dan berakhir mati.' pikir Clarence.
'Di tengah-tengah musim dingin gak pakai penghangat, mungkin aku mati kedinginan ...'
"Membeku sampai mati terdengar mengerikan." ujar Lily (LP).
Dia sangat sedih karena ternyata Putri yang diasuh juga berakhir mati di Kehidupan Keduanya.
'Aku yang yatim piatu dan selalu sendirian, aku tidak punya penyesalan. Malahan aku sama sekali tidak mau kembali.'
'Secara tidak langsung, Yang Mulia dan Nona Diana adalah orang tua Pertama sekaligus satu-satunya orang tua yang dimiliki Tuan Putri Pertama.' pikir Roger (LP).
'Kalau tidak mempedulikan tentang kematian Athanasia dan bisa berpikir dengan dingin, ā
āDapat makan, gak usah cari uang, pokoknya ada rumah dengan nama(?)ku. Ini surga di dunia.'
'Sudah begitu mungkin karena aku terlahir kembali. Aku mempelajari bahasa disini dengan mudah.' pikir Athanasia sambil menuliskan beberapa coretan di atas kertas.
"LiāLily!" katanya.
"Ohh, Putri kecilku tersayang ..." ujar Lily (WMMAP) dengan penuh kasih sayang.
'Sepertinya di dunia ini mereka tidak memulai pendidikan menulis di usia kecil seperti di usiaku.
Begitu aku menulis sembaranganā'
Athanasia menunjukkan selembar kertas, lalu Para Pelayan dan Lily yang melihat kertas itu langsung terkejut.
"Tuan Putri sangat pintar!" seru semua penghuni Istana Ruby.
'Habis sudah ...' Athanasia menatap para pelayan dengan tatapan lucu.
'Padahal tujuanku adalah hidup biasa-biasa saja tanpa terasa keberadaannya ...'
"Yah, karena dia adalah seorang reinkarnator, tidak heran jika dia jenius. Terlebih lagi dia memiliki ingatan Kehidupan Keduanya." monolog Lucas (LP).
"Tapi, meski Tuan Putri merupakan seorang Reinkarnator, bisa menulis beberapa huruf āyang berbeda dari huruf di dunia Kehidupan Keduanyaā di usia muda seperti Putri tanpa banyak pendidikan itu sendiri sudah luar biasa." sahut Felix (LP).
'Lalu pendidikan dini dimulai.'
"Saya sangat senang bisa berada di sebelah Tuan Putri." ujar Lily pada Putri kecil yang duduk di lantai.
Athanasia tersenyum cerah pada Lily.
"Athy juga cenang besyama Lily!" ujar Athanasia, cadel.
'Manis / menggemaskan.' pikir hampir semua orang di ruangan.
'Di tengah-tengah kesialan, untungnya Istana Ruby terkucil dari dunia luar.'
'Dengan begitu berita tentang aku tidak akan mudah bocor keluar.'
'Dan aku juga tidak akan bertemu dengan Claude di Istana Rana saat berumur 9 tahun!'
'Hoo. Mungkin kamu benar tentang itu, tapi kamu berhasil bertemu dengan ku ketika kamu jauh lebih muda.' pikir Claude (WMMAP) geli.
Atheia diam-diam menertawakan pikiran Ibu kecilnya, 'Sayangnya takdir tidak berpihak pada mu, Bu.'
'Aku akan keluar membawa bibit uangku sebelum berusia 18 tahun! Kalau ada gosip aku bisa susah.'
"Hampir mustahil untuk melarikan diri dariku." gumam Claude (LP). Claude (WMMAP) pun setuju dengan dirinya yang lain.
Dia pun menyeringai saat melihat kekeraskepalaan Putrinya untuk melarikan diri dari Istana dan dirinya sendiri.
Sayangnya pemikiran Kedua Claude (WMMAP / LP) itu salah besar. Karena sang Putri akan berhaā Ups! Spoiler :b
Ijekiel (WMMAP) dan Jennette (WMMAP) saling memandang dengan geli.
"Haruskah kita memberitahu Yang Mulia?" tanya Jennette (WMMAP) berbisik di telinga Ijekiel (WMMAP).
Ijekiel (WMMAP) menggelengkan kepalanya, "Sepertinya tidak perlu. Aku yakin cepat atau lambat layar akan menunjukkan bagian cerita tentang 'itu'."
'Pokoknya aku harus menghindari Claude.'
Kedua Claude (WMMAP / LP) tampak kesal.
'Kalau ada tempat besar dan mewah aku gak akan menampakkan diri.'
"Tuan Putri, mau saya antarkan susu?" tanya Lily pada Athanasia sebelum meninggalkan ruangan.
"Iya! Gak suka yang dingin!" balas Athanasia pada Lily.
"Baik, akan saya panaskan." final Lily.
'Sepertinya Tuan Putri Pertama lebih menyukai susu hangat daripada susu dingin.' pikir Ijekiel (LP).
Begitu Lily meninggalkan kamar, Athanasia langsung berdiri dan bergegas ke tempat tidurnya.
Dia mengeluarkan dua kantung kecil dari bawah tempat tidur.
'Cepat, cepat.' dia mengingatkan pada dirinya sendiri.
"Nah, sekarang.. Apa yang akan dia lakukan?" tanya Lucas (WMMAP) penasaran.
Sang Putri kecil mengikatkan tali kedua kantung kecil tersebut di sekitar kakinya.
'Barang-barang cantikku yang aku sembunyikan diam-diam.' monolog Athanasia.
'Aku pikir selama beberapa lama akan kutaruh di Istana Ruby, tapi ...'
Lily : "Tidak lama lagi kita harus bersih-bersih besar-besaran."
'Selesai!' seru Athanasia sambil berdiri.
'Berat sih ... Tapi tidak ada pilihan. Tinggal beberapa kali bolak-balik seperti ini.'
Lily memelototi layar, "Aku tidak percaya Tuan Putri melakukan itu. Seharusnya aku lebih teliti lagi dan menempatkan satu atau dua pelayan di kamar sang Putri saat itu."
"Ibu sangat hiperaktif seperti Claudia." komentar Claura yang di setujui oleh ke-4 saudaranya yang lain, kecuali Claudia.
"Hmph!" Claudia memalingkan wajahnya, merajuk.
Adegan berubah menjadi Lily mencium kening Athanasia. Sang Putri kecil sudah di tempat tidur karena sudah waktunya tidur siang.
"Mimpi indah ya, Tuan Putri." ujar Lily berbisik.
Lily keluar dan pintu tertutup. Sang Putri menunggu beberapa menit sampai dia merasa bisa bergerak bebas tanpa ada yang melihatnya.
"....."
Dia bangkit dari tempat tidurnya dan membuka pintu dengan tenang.
'Aduh, sakit sekali. Hampir mati aku.' pikir Athanasia.
Dia diam-diam menyelinap di sekitar Istana sampai dia akhirnya berada di luar.
Beberapa orang menatap layar dengan penuh minat. Mereka bertanya-tanya tentang berapa kali sang Putri kecil yang licik nan cerdik itu melakukan hal ini tanpa ada yang tahu.
Sementara Atheia berpikir, 'Jika saja Ibu bisa menggunakan sihir sejak kecil, dia tidak perlu melakukan hal yang merepotkan seperti itu.'
'Karena semua hal bisa dilakukan hanya dengan satu jentikan jari saja.' lanjut Atheia sambil mengingat beberapa kenangan masa kecilnya yang sangat nakal.
Athanasia berlari begitu dia mencapai Taman Istana.
'Bagus, aku sudah keluar tanpa ketahuan!'
Beberapa menit kemudian, dia akhirnya sampai di Istana yang dia temukan belum lama ini.
Dia bernapas masuk dan keluar begitu cepat, 'Aduh, capeknya.' pikirnya sambil terhuyung-huyung di tanah.
'Kalau disembunyikan dalam bangunan bisa ada masalah saat mengeluarkannya ...'
Kedua Claude (WMMAP / LP) dan Trio Kembar Tertua dan Clarence secara bersamaan mengangguk setuju.
'Terlebih lagi itu adalah Istana Garnet yang ditempati oleh Kakek.' pikir Clarence.
Athanasia berjalan menuju pohon tinggi di dekatnya. Begitu dia melepaskan ikatan kantong-kantong yang berat itu, dia menyadari bahwa dia tidak punya alat untuk menggali.
'Oh? Gak ada alat untuk gali tanah!'
"Dia sedikit ceroboh." kritik Penyihir MH Gen-1 (LP) yang disetujui oleh Lucas (LP).
"Itu salahmu karena melupakan hal yang paling penting." komentar Lucas (WMMAP).
Semua orang di ruangan mau tak mau harus setuju dengan komentar Lucas (WMMAP).
Athanasia (LP) malu karena dirinya yang di layar sangat ceroboh karena melupakan hal yang paling mendasar dan penting itu.
"Kecuali.. Jika kamu bisa menggunakan sihir, kamu tidak perlu repot-repot untuk membawa alat penggali dan sebagainya, bu." ujar Athens pada Ibu 'Remaja'-Nya.
'Kalau tanganku kena tanah, pasti ketahuan Lily.'
Kedua Lily (WMMAP / LP) mengangguk. Terlebih lagi Lily (WMMAP) yang sedikit kecewa dan kesal pada Tuan Putri kecil di layar.
'Nggak ada cara lain ...' Athanasia berlari ke Istana Ruby dengan kecepatan penuh.
'Sekarang sembunyikan dulu, besok kembali lagi dan kubur.'
Jennette (WMMAP) menghela napas ketika dia melihat sang Putri kecil yang berlari itu.
"Saya benar-benar iri dengan staminanya. Bahkan di usia yang masih muda, mungkin dia bisa berlari lebih cepat dari saya." ujar Jennette (WMMAP) tersenyum kecil.
'Tapi.. Biasanya anak-anak memang memiliki stamina yang lebih besar daripada orang dewasa. Karena anak-anak memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi.' pendapat Athanasius dalam benaknya.
'Aku harus minta sekop untuk main rumah-rumahan pada Hanna.'
"Sama sekali tidak." tolak Lily (WMMAP) dengan tegas.
Adegan berubah menjadi Athanasia dengan panik kembali ke tempat tidur sebelum Lily memasuki kamar.
Dia tampak tidak baik-baik saja dan sangat kelelahan.
Anastacius mendengus geli, 'Dia memiliki kaki yang pendek, jelas sekali dia akan sangat kelelahan karena berlari seperti itu.'
Claude (WMMAP) merasakan sesuatu.
'Ugh, perasaan menyebalkan apa ini? Kenapa aku tak suka bagaimana pria itu menatap Putriku seperti itu?' pikir Claude (WMMAP).
Claude (LP) sebenarnya juga merasakan hal yang sama seperti Claude (WMMAP), cuma terhalang gengsi aja. Masih denial dia.
Atheia mengerutkan kening, 'Ugh.. Aku benar-benar tak menyukai itu. Sihir teleportasi lebih praktis daripada berlari yang akan membuat dirimu sendiri kelelahan.'
Funfact! Atheia adalah seseorang yang membenci kelelahan atau bergerak banyak.
Motto nya : "Jika ada sihir, untuk apa berusaha sendiri?" āAtheia Luciana.
'Aduh, mati aku.' pikir Athanasia sebelum meletakkan kepalanya di atas bantal empuk.
Tak lama kemudian, Lily masuk ke kamar.
"Tuan Putri, waktunya ba- Loh, Tuan Putri. Kenapa keringatan begini?" tanya Lily.
Dia meletakkan tangannya di dahi Tuan Putri kecil itu, "Sepertinya agak sedikit panas. Apa anda sakiā"
'HAH?!'
"Uuhm, kamar panas. Matahari terik terik panas." bohong Athanasia.
Lily melihat keluar jendela, "Iya, ya.. Apa sudah mau musim panas? Besok akan saya pasangkan gorden ya."
Lily (WMMAP) menghela napas sedikit kasar, lalu tersenyum lemah.
"Hah.. Saya benar-benar khawatir ketika sang Putri terlihat sakit saat itu."
"Athy mau susu. Susu dingin." pinta Athanasia.
"Anda kan sudah minum sebelum tidur siang." Lily mengingatkan Athanasia.
Adegan kemudian berubah ke luar Istana Ruby.
'Setelah itu aku beberapa kali lagi keluar dari Istana Ruby. Agar tidak ketahuan aku pergi beberapa hari sekali.'
"Itu ide yang cerdas." gumam Diana pada dirinya sendiri.
Claudia yang tak sengaja mendengar gumaman Diana pun mengangguk setuju.
'Sebenarnya.. Aku ingin terus hidup seperti ini karena aku sangat puas dengan kehidupanku yang sekarang ...'
Layar menunjukkan sosok gelap punggungg Claude menghadap mereka.
'Tapi di Kerajaan ini kan tinggal bom waktu besar bernama Claude.'
"Itu adalah gambaran yang sangat akurat tentang Yang Mulia." ujar Felix (WMMAP) tanpa sadar.
Mereka di ruangan yang mendengar perkataan Felix (WMMAP), mau tak mau harus setuju dengan apa yang dikatakannya.
'Jadi barang-barang cantik ini ... Bisa dibilang asuransi.' pikir Athanasia saat perhiasan muncul di layar.
'Asuransi untuk D-day yang tidak aku ketahui kapan akan datangnya.'
Adegan berubah menjadi Athanasia berdiri di depan Istana yang sama lagi.
'Seperti biasa tak ada tanda-tanda keberadaan manusia.' pikirnya dalam hati.
'Hari ini bukan arah sini..' Tuan Putri kecil itu berjalan sebentar sampai dia berhenti di depan beberapa patung emas.
"Ah." Claude (WMMAP) menyadari sesuatu. Ia kemudian menghela napas dan meletakkan tangannya di dahinya.
"Apakah ada yang salah?" tanya Diana.
Claude (LP) pun penasaran kenapa dirinya yang lain bertingkah seperti itu.
"Aku baru ingat sesuatu ..." ujar Claude (WMMAP) sambil melihat ke layar, "Di situlah saya pertama kali bertemu dengannya."
"Hoo." beberapa orang diruangan terkesiap kaget. Ketertarikan semua orang di ruangan pun memuncak.
Mereka bertanya-tanya, apa kesan pertama Yang Mulia mereka tentang sang Putri kecil, dan sebaliknya.
Claude (LP) memikirkan sesuatu.
'Tempat pertama kali aku bertemu denganā'Nya' berubah. Bahkan diriku yang lain bertemu dengan 'Dia' saat 'Dia' masih berusia 5 tahun. 4 tahun lebih muda dari 'Dia' yang saya temui untuk pertama kalinya.'
Sementara Athanasia (LP) keringat dingin, dia sangat gugup memikirkan apa yang akan dikatakan 'Ayah'āNya yang lain saat bertemu dengan dirinya yang lain.
Meski Athanasia (LP) sendiri sudah memikirkan dan menduga apa yang akan dikatakan 'Ayah'ānya itu.
Intinya, tidak jauh-jauh dari beberapa kata kasar. Itulah yang dipikirkan Athanasia (LP).
Mata Athanasia berbinar ketika melihat patung emas di depannya.
'Emas asli! Astaga! Padahal yang ada di Istanaku semuanya batu marmer! Kalau sebanyak ini diambil satu pun gak akan ketahuan kan?'
"Emas itu berat." ujar Lucas (LP) dan Clarence berbarengan.
"Dia bahkan bisa hancur jika mencoba mengambilnya." sambung Claude (LP).
"Sepertinya Tuan Putri benar-benar menyukai benda-benda dan semua hal yang berbau (Re : Terdapat) emas, ya?" Kedua Felix (WMMAP / LP) tertawa lemah.
"Sepertinya begitu." setuju Falena mengangguk.
Kedua Lily (WMMAP / LP) dan Lionell pun hanya bisa mengangguk pelan.
'Ini benar emas asli kan?' Athanasia membuka mulutnya dan memutuskan untuk menggigit salah satu bokong patung itu.
"Aang~"
Semua orang diruangan menertawakan adegan itu. Bahkan bibir Kedua Claude (WMMAP / LP) melengkung ke atas.
Sementara Athanasia (LP) sangat malu sampai ia ingin menyembunyikan (Re : Mengubur) dirinya sendiri di dalam tanah.
Sesosok perlahan berjalan mendekati sang Putri dan patung-patung emas itu.
'Ah, saat yang kita semua tunggu.' pikir Ijekiel (LP).
'Aku ingin tahu, apa yang akan dikatakan 'Ayah' pada gadis itu.' batin Jennette (LP) bertanya-tanya. 'Pasti dia mengatakan hal yang kasar, bukan?'
Athanasia (LP) semakin gugup dan berkeringat dingin. Walau begitu, dirinya sendiri pun sangat penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Disisi lain, Claude (LP) juga sangat penasaran.
Sosok itu sekarang ada di belakangnya. Athanasia bahkan tidak menyadari orang tinggi menjulang sampai orang itu angkat bicara.
"Sejak kapan.. Ada serangga seperti ini di Istanaku?"
"?!"
Ruangan menjadi sunyi sebelum Diana memukul kepala Claude (WMMAP).
Athanasius pun bangkit dari tempat duduknya, dan ikut bergabung bersama dengan Neneknya āDianaā lalu memukul kepala Kakeknya āWMMAP!Claudeā yang bodoh itu.
"Untuk apa itu?" Claude (WMMAP) memelototi Diana sebelum dia berbalik untuk melihat AthanasiusāCucunya.
Baik Diana maupun Athanasius terengah-engah tak percaya.
Felix (WMMAP) pun memutuskan untuk menjawab pertanyaan Kaisarnya.
"Yang Mulia, hal pertama yang anda panggil Putri anda sendiri adalah serangga. Siapa yang tidak marah?" Felix (WMMAP) meletakkan tanganmu di pinggul.
Athanasius pun menyahut, "Walau aku sudah mengetahui bagian ini, tapi tetap saja menyebalkan bila ada seseorang yang mengatakan kalau Ibuku adalah 'serangga'.
Bahkan jika yang mengatakan hal itu adalah dirimu sendiri, Kakek.' ujar Athanasius menekan kata 'Kakek' diakhir.
Diana mengangguk tegas. Ia sangat setuju dengan kedua orang itu.
Athanasia (LP) hanya diam, karena dia sudah memikirkan hal tersebut. Jadi tidak kaget lagi.
Sementara Jennette (LP) menyeringai senang, 'Yah, itu adalah hal yang sudah pasti, bukan?' pikirnya.
Anastacius hanya bisa terkekeh melihatnya. Sangat menyenangkan melihat Adiknya menjadi pihak yang dirugikan.
Hal terakhir yang ditampilkan sebelum layar menjadi hitam adalah tatapan ketakutan sang Putri kecil.
Kata 'Bersambung' muncul di layar.
"Itu bab yang menarik." komentar Roger (WMMAP).
Beberapa orang pun mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan Roger (WMMAP).
"Hei, kau!" Lucas (WMMAP) menatap Athena yang sedang berbincang dengan Atheia.
"Mainkan Episode berikutnya. Aku ingin tahu apa yang terjadi selanjutnya." lanjut Lucas (WMMAP) yang di angguki semua orang di ruangan, kecuali Claude (WMMAP) dan Felix (WMMAP).
Athena melirik Lucas sebentar, lalu segera memutar episode berikutnya, tanpa banyak basa-basi.
Layar menyala sekali lagi.
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
To be continued
________________________________________
Yo! Aku kembali~
Maaf! Karena aku ghosting/gantung selama 1 Bulan lebih 2 Hari.
Untuk menebus 1 Bulan lebih ga Up, maka.. Malam ini aku Double Up sekaligus! Yeay~
Apa kalian semua puas, Para Readers-ku tersayang? Fufu~
ā[ 2 / 2 ] ā
Up Next Chapter (Chapter 006) ?
ā¢ Chapter 004 = 130 Vote lebih!
ā¢ Chapter 005 = 135 Vote lebih!
Harus tembus 130 ā 135 Vote, ya!
Chapter 005 harus tembus 225 Komen!
Aku udah capek-capek mikir ngetik, masa ga diVote? Huhu.
Follow akun aku juga! zhafirahswdjj
Ga Follow = Ga Up Next Chapter!
(https://pin.it/14w6qHD)
Jangan lupa vote dan komen ya!
Jangan jadi Siders!
Kalau ada kesalahan tata bahasa, kosakata, serta typo tolong koreksi dan beritahu ya!
Ya, intinya gitu.
Sampai jumpa dinext Chapter~
Bye-bye!
zhafirahswdjj
________________________________________
Jum'at, 28 Januari 2022