"Selama beribu-ribu tahun aku menjalani kehidupan. Baru kali ini aku menangani kasus seperti mu." Ucap Clo, yang sedang sibuk mempersiapkan hal-hal untuk menyelamatkan Clarissa.
Jayden hanya diam tak menanggapi. Ia terlihat sibuk menatap wajah tenang istrinya."Bagaimana rasanya menjalani 6 kali kehidupan?" Tanya Clo, membuat Jayden menatapnya.
Makhluk seperti bangsa iblis seharusnya bisa hidup beratus-ratus tahun lamanya. Tapi tidak dengan Jayden yang hanya dapat hidup maksimal 60 tahun. Dan dia akan bereinkarnasi di tubuh orang lain. Sudah ke 6 kalinya Jayden bereinkarnasi.
Saat dikehidupan pertama, dia merupakan seorang raja iblis. Kehidupan kedua, dia menjadi penguasa menara sihir. Kehidupan ketiga, dia menjadi panglima perang. Kehidupan keempat, dia menjadi seorang putra dari bangsawan yang bergelar duke. Dikehidupan kelima, dia menjadi putra mahkota. Dan dikehidupan saat ini, dia menjadi seorang pangeran.
Namun di semua kehidupan nya, dia tetaplah menjadi raja iblis. Dikarenakan sebagian dari darahnya mengalir darah penguasa iblis.
"Rasanya sangat memuakan menjalani hidup sebagai orang lain." Ucap Jayden, menjawab pertanyaan Clo.
Clo tertawa mendengar penuturan Jayden. "Kau sangat berbeda dari yang lain. Beruntung nya aku pernah mengasuhmu."
Jayden tak menanggapinya. Manik mata kelabunya itu kembali mengamati wajah Clarissa. Entah sudah berapa kali dia mengamati wajah sang istri. Yang jelas dia tak merasa bosan sekalipun.
"Oh ya. Bagaimana kabar paman mu?" Tanya Clo, yang sudah kembali fokus membuat ramuan.
Paman yang dimaksud tentu saja paman Julius. Karena hanya dia satu satu nya paman yang dimiliki Jayden di dunia bawah. "Dia sudah ku bunuh." Tutur Jayden dengan tenang.
Tanpa di lihat Jayden, Clo tersenyum tipis. "Itu bagus. Dia memang brengsek dan pantas untuk mati."
Clo mengocok pelan ramuan yang sudah ia pindahkan ke dalam cangkir. "Nah sudah jadi."
Clo berbalik badan dan mulai mendekat. "Cepat beri sedikit darah mu."
Jayden langsung menggores tangan nya untuk mengambil darah yang diminta Clo. Ia kemudian meneteskan darah nya kedalam mangkuk yang berisi ramuan buatan nenek tua itu.
Dengan paksa, Clo memasukan ramuan buatan nya ke dalam mulut Clarissa. "Dengan ramuan itu. Dia dapat menampung sebagian dari kekuatan mu."
"Dan kekuatan itu hanya dapat mengembalikan hidup nya. Tapi tidak dapat membuatnya memiliki sihir atau semacamnya. Dia hanya akan menjadi manusia biasa, sama seperti sebelumnya. " Jelas Clo, secara rinci.
Clo menoleh kesamping menatap pada Jayden. "Taruh tangan mu tepat diatas dada nya."
Jayden menaruh tangan kanan nya diatas dada sang istri, sesuai perintah Clo. "Kemudian salurkan sebagian kekuatan mu padanya." Ucap Clo yang langsung dilaksanakan Jayden.
Muncul asap gelap menyelimuti tangan Jayden dan mulai masuk ke dalam dada Clarissa. Sembari menunggu, Clo mengambil posisi duduk.
Sudah setengah jam berlalu. Dan rasa kantuk menyerang si nenek tua itu. Ia menutup mulut menggunakan tangan dan menguap pelan. "Astaga.. Kenapa lama sekali?"
Haa!
Tiba tiba saja Clarissa terbangun dan menghirup udara disekitar dengan rakus. Jayden langsung menarik kembali tangan nya saat merasa sang istri sudah hidup kembali.
"Ini dimana?" Tanya Clarissa, menatap Jayden dengan kening yang berkerut.
"Kau sekarang berada di rumah ku, nak." Jawab Clo, tersenyum lembut agar membuat Clarissa merasa nyaman dengan nya.
Clarissa mengalihkan tatapan nya pada Clo. Kening nya semakin berkerut saat merasa asing melihat nenek tua."Anda siapa?"
"Aku ibu asuh dari suami mu. Tadi kau berada diambang kematian dan dia yang membawa mu kemari."
Clarissa melirik sekilas Jayden. Ia sungguh tak percaya ini. Bagaimana bisa seorang iblis telah menyelamatkan nya? Apa dia harus berterimakasih pada pria itu? Tapi Clarissa terlalu malu untuk mengucapkan nya.
Ia menghela nafas pelan. "Em—apa aku sudah boleh pulang menemui Felix?" Tanya nya yang merasa awkward berada diantara orang yang menurut nya masih asing. (termasuk Jayden)
Jayden mengangguk setuju. Kemudian ia menatap ibu asuhnya. "Terimakasih telah membantuku."
"Datanglah kemari jika membutuhkan bantuan ku lagi. " Ucap Clo, tersenyum tulus.
~~
"HUAAA BISAKAH KITA JALAN KAKI SAJA?" Teriak Clarissa memeluk erat Jayden dengan mata yang terpejam kuat.
Saat ini mereka sedang terbang diatas langit malam yang cerah. Jayden berusaha menahan rasa ketakutan yang tertular dari istrinya itu. Resiko memiliki perasaan yang terhubung dengan Clarissa membuatnya sedikit kerepotan.
"AYO TURUN! AKU MERASA SANGAT MUAL SEKALI!"
Jayden hanya diam dan menuruti ucapan Clarissa. Ia juga sedikit merasa mual karenanya. Jayden mendaratkan dirinya dan langsung menurunkan Clarissa dengan lembut.
Sekarang Clarissa dapat menghela nafas lega karena kakinya sudah disatukan kembali dengan bumi. "Jadi kemana arah jalan rumahku?" Tanya Clarissa yang sudah merasa mendingan.
"Kita tak akan kembali ke gubuk itu." Tutur Jayden membuat Clarissa menatapnya bingung.
"Lalu kita akan kemana?"
"Ke kerajaan Envuella." Sahut Jayden, mulai melangkah menuju ke arah selatan.
Perempatan siku siku tampak timbul dikening Clarissa. "Kenapa kita harus pergi ke kerajaan? Memangnya disini ada kerajaan ya?"
Jayden menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap sang istri. "Didunia ini berdiri puluhan kerajaan. Dan kita akan pergi ke kerajaan Envuella. Mulai sekarang kita akan tinggal disana."
Clarissa semakin dibuat bingung. "Kau kan iblis. Kenapa bisa tinggal di Kerajaan manusia?"
Jayden berjalan mendekati Clarissa. "Suamimu ini setengah iblis dan setengah manusia."
Ia berhenti berjalan ketika sudah berada tepat di depan Clarissa. "Dan jika kau ingin tahu kenapa kita bisa tinggal di Kerajaan Envuella. Jawabannya karena aku merupakan pangeran kedua dari Kerajaan itu."
Saat ini Clarissa merasa otak nya ngeblank. Ia benar benar tak tau dengan teori di dunia ini. Semua nya terlihat sangat aneh.
"Bagaimana bis-"
Jayden langsung menarik tangan Clarissa dengan lembut. Ia mengajak sang istri untuk berjalan mengikutinya. "Kita harus bergegas sekarang. Simpan pertanyaan mu untuk nanti."
~~
halo prennnn?
kalian ga rindu author?
kok sepi banget huhu( T ʖ̯ T)