Happy Reading.
•
•
•
mysterious guy.
_________________
Kini jam pelajaran olahraga, seluruh siswa kelas 11 sudah berkumpul di lapangan. Mereka sedang melakukan pemanasan sambil menunggu guru yang sedang dipanggil oleh ketua kelas.
"Pak Horas izin jadi kalian bebas mau olahraga atau mau istirahat, tapi jadi ribut." ucap ketua kelas yang baru saja datang ke lapangan, siswa laki-laki memilih bermain basket sedangkan siswa perempuan ada yang bermain volly dan ada yang gibah.
Jee lebih memilih untuk istirahat di tribun penonton, gadis itu paling benci dengan pelajaran penjaskes.
"Gak mau gabung main volly Jee?" tanya seorang siswa perempuan yang duduk di sebelah Jee.
Jee menggeleng. "Gua mager, mending ngaso daripada capek-capek main volly. Kalau lu sendiri Jes?"
"Sama, gua juga mager."
Hening menyelimuti mereka berdua, Jee sedang sibuk dengan botol minumnya sedangkan Jesslyn sibuk menonton siswa lelaki bermain basket.
"Eh gua liat-liat kok lu sering deketin si Zean? Lu tau dia 'kan?" tanya Jesslyn memecah keheningan.
Jee mengangguk. "Ya, kenapa kalau gua deket sama Zean?"
"Ya .... gua penasaran aja, kenapa lu deketin cowok kayak Zean. Padahal siswa seantero sekolah pada jauhin dia karena you know lah kejadian yang dia buat."
"Yes, I know, but you already know the direct explanation from him?" Jesslyn terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan yang Jee lontarkan, "the news that spreads in this school is not directly from him, right?" lanjut Jee.
Jesslyn diam tidak menjawab perkataan Jee, gadis itu seperti mati kutu saat mendengar perkataan Jee. Benar adanya ia tahu hal itu dari orang-orang bukan langsung dari Zean.
"Bener 'kan?" Jesslyn mengangguk. "Nah, gua itu anaknya kepo jadi gua pengen tau langsung dari dia, gua juga gak percaya gosip. Maka dari itu gua coba deketin dia, gua mau jadi temen dia walaupun dia cuek ke gua. Lagian kata Ayah gua perjuangan gak pernah menghianati hasil, kita tunggu aja gimana kedepannya. Semoga gua berhasil."
"Lu deketin dia cuma mau tau itu doang? Atau ada hal lain?"
"Plus gua cinta pandangan pertama sama dia ehek, jadi sekalian lah PDKT." Jesslyn menggeleng saat mendengar pengakuan dari teman sekelasnya.
mysterious guy.
_________________
Waktu istirahat tiba, Jee menyimpan kotak bekal sekaligus kotak snack buatannya di meja Zean dengan sticky note yang menempel di atas kotak bekal buatannya.
"Jangan lupa makan, gua gak bisa nemenin soalnya gua di seret si Jesslyn ke kantin. Bye gondrong semoga Zean suka." Jee langsung berlari keluar kelas dengan totebag ditangannya.
Hazel dan Jesslyn melambaikan tangannya saat melihat Jee memasuki area kantin.
"Mana bekel sama snack gua yang gua minta kemarin?" tanya Hazel to the point, gadis itu hari ini tidak membawa uang jajan karena menantikan bekal buatan temannya.
"We kok gua kgk dibuatin?" tanya Jesslyn.
"Kemarin lu gak ada di kelas, btw lu bisa akrab sama si Jee sejak kapan?" tanya Hazel penasaran sembari memakan bekal yang dibuat oleh Jee.
"Sejak Pak Horas izin." jawab Jee yang diangguki oleh Jesslyn.
"Jee, lu jangan makan dulu bekelnya gua mau mesen bakso Mang Jajang dulu." Jee mengangguk lalu Jesslyn ngibrit ke arah gerobak bakso Mang Jajang.
Mereka bertiga berbincang sembari menyantap makanannya masing-masing.
Jesslyn bersendawa setelah selesai meminum kuah baksonya. "Eh nanti gua boleh main gak ke rumah lu?" tanya Jesslyn pada Jee.
Hazel memutar bola matanya jengah. "Heh, udah sendawa sembarangan bukannya minta maaf malah nanya boleh main ke rumah orang atau kgk. Sinting emang lu, covernya aja feminim tapi dalemnya edan. Bener kata orang gak boleh nilai dari covernya." omel Hazel, Jesslyn yang diomeli hanya menjulurkan lidahnya lalu meminum teh botol sosro miliknya.
"Btw gua juga mau dong main ke rumah lu, kali aja lu punya Abang atau Adek laki-laki jadi gua bisa ngeceng." Jesslyn langsung menoyor Hazel, ternyata Hazel sama saja.
Jee sedari tadi hanya menonton adu bacot antara kedua temannya itu tanpa berniat menengahi mereka berdua, ya karena Jee adalah penikmat keributan.
"Gimana? Boleh 'kan?" tanya mereka berdua bersamaan.
Jee mengangguk. "Heem, nanti Sabtu kalian boleh main. Tapi kalian harus kuat iman ya kalau di rumah gua." Hazel dan Jesslyn mengangguk.
"Ok gua ke kelas duluan mau mantau singa jantan." Jee berlalu dari kantin menuju kelasnya untuk memantau Zean.
Saat memasuki kelas Jee melihat Zean yang masih sibuk menggambar, Jee menghampiri lelaki berambut gondrong itu.
"Udah makan?" Zean sibuk menggambar, lelaki itu tidak menjawab pertanyaan yang Jee lontarkan.
"Makan dong, kalau gak gua suapin lagi kayak kemarin nih." tidak mendapatkan jawaban dari Zean Jee berdecak. "Yaudah kalau gak mau makan sekarang tapi nanti makan yaaa."
mysterious guy.
_________________
Sepulang sekolah seperti biasanya Zean ke makam Jafran lalu pergi ke markas Shell Ax7 (Ax7). Diperjalanan ia terngiang ucapan Jafran saat sedang bersamanya, ternyata ucapan Jafran terbukti sekarang.
"Gua yakin nanti ada cewek yang bakal bawelin lu di sekolah ini." ucap Jafran pada saat itu.
"Bener kata lu." gumam Zean.
Sesampainya di depan markas Zean disambut dengan Rael yang sedang memberi makan kucing liar yang berkeliaran.
"Atlas gua mau minta tolong mumpung lu masih di atas motor, tolong beliin gua whiskas semua varian ya. Soal duit 'kan lu ada black card jadi pake black card lu biar berguna." ucap Rael meminta tolong, lalu Zean menyalakan lagi motornya dan pergi ke petshop terdekat.
Setelah membeli whiskas di petshop Zean mampir ke sebuah kedai pinggir jalan untuk membeli es campur favoritnya.
"Bang es campur 7."
"Sip, duduk dulu Bang." ucap penjual es campur itu lalu membuatkan pesanan Zean.
Saat sedang menunggu pesanannya banyak pasang mata yang melihat ke arahnya terutama pelanggan perempuan yang sedari tadi melihat Zean, Zean yang agak risih dengan tatapan para pelanggan menyibukkan diri dengan bermain ponsel.
Saat sedang bermain ponsel ada seseorang yang menepuk bahunya dan ternyata gadis SMP yang menepuk bahunya.
"Kakaknya sekolah di mana? Udah punya pacar? Kalau belum aku mau kok jadi pacar Kakak." ucap gadis SMP itu pada Zean.
Pas sekali ponsel miliknya berdering, tetapi yang meneleponnya adalah nomor yang tidak dikenal oleh Zean. Masa bodoh dengan nomor yang tidak dikenal, Zean langsung menerima panggilan tersebut.
"Zean gondrong, akhirnya diangkat. Gua mau mastiin kalau Zean udah makan bekel yang gua buat."
"Jangan diem aja, jawab pertanyaan gua ih."
"Belum."
"Kok belum sih? Udah pulang 'kan?"
"Lagi beli es campur."
"Oalah, coba terima video callnya. Gua gak percaya." Zean menerima panggilan video call lalu memperlihatkan sekitar.
"Okok gua percaya."
"Kakak jawab di pertanyaan aku tadi, Kakak udah punya pacar? Atau belum? Terus Kakak sekolah di mana?" ulang gadis SMP itu, Zean yang malas menjawab memencet icon loudspeaker.
"Hai Adik cantik, Kakak gondrong ini itu pacarnya aku. Kalau soal sekolah itu privasi ya cantik, hormati privasi pacar aku ya. Lain kali kalau liat cowok ganteng jangan nanya-nanya kayak gitu ya ... gak sopan namanya."
Gadis SMP itu diam saat mendengar ucapan seseorang dari telepon yang mengaku sebagai pacar dari Zean.
"Ohh maaf Kak, aku gak tau."
"Iyaa, nanti lagi jangan gitu yaaa." Gadis SMP itu mengambil pesanannya yang sudah ada di meja, lalu pergi dari kedai es campur.
Setelah mendengar ucapan dari telepon Zean, kompak ae lu pelanggan perempuan tidak menatap ke arah Zean lagi. Setelah gadis SMP itu pergi Zean mematikan loudspeakernya.
"Tu anak orang nangis gak gua omongin kek gitu?"
"Gak."
"Okok, yaudah nanti kalau udah sampe rumah makan ya bekel buatan gua. Bye Zean gondrong." Zean mengakhiri panggilannya lalu memasukkan ponselnya pada saku celananya.
"Ini Bang es campurnya, totalnya jadi 84 rebu." ucap penjual es campur lalu memberikan kantung plastik berisikan es campur pada Zean.
Zean memberikan uang pecahan 100 ribu pada penjara es campur. "Ambil aja." ucap Zean lalu pergi dari kedai es campur menuju markas.
Zean sampai di depan markas, ia disebut oleh para kucing yang mengelilingi kakinya karena tahu yang dibawa oleh Zean adalah whiskas. Zean memasuki markas dengan diikuti oleh kucing-kucing yang tadi mengelilingi kakinya.
"Lu siluman kucing Tas?" tanya Jorgas yang melihat Zean diikuti oleh beberapa kucing.
"Nih." Zean menyimpan kantung plastik yang berisikan es campur di meja diikuti dua ekor kucing yang melompat ke atas meja.
"Heh anabul ini bukan buat lu, thanks bro, tau aja gua lagi pengen yang seger-seger." ucap Jorgas lalu membawa kantung plastik yang berisi es campur ke dapur diikuti beberapa kucing, sementara Zean duduk di ruang tamu dengan beberapa kucing yang masih setia menunggu.
Rael datang dengan mangkuk es campur ditangannya. "Wow makasih temanku yang sangat baik hati, makasih juga es campurnya."
"Sabar ya anak-anaknya Baba, Baba mau ngisi amunisi dulu. Kalian kok gak kenyang-kenyang 'kan tadi udah Baba kasih makan, oh ya bilang makasih dulu ke Uncle Atlas yang udah beliin makanan kalian."
"Sinting." ucap Zean lalu pergi ke dapur untuk menikmati es campur yang tadi ia beli.
"Ih kok Baba dibilang sinting sama Uncle kalian? Emang Baba sinting ya?" tanya Rael pada kucing-kucing dihadapannya.
Zean duduk di meja makan bersama beberapa temannya yang lain untuk menikmati es campur.
"Tas, gua mau liat sketch book lu. Lu nyimpen tas di mana?" tanya Theo.
"Samping lu."
"Oh kgk keliatan." Theo membuka tas sekolah milik Zean, saat ingin mengambil sketch book milik Zean, Theo tidak sengaja melihat kotak bekal dua tingkat berwarna hitam didalam tas milik Zean. "Tas, ini bekel siapa?" tanya Theo mengeluarkan kotak bekal dari tas Zean.
Zean mengambil kotak bekal tersebut lalu membuka tutupnya. "Udah basi?" tanya Zean pada Tazz yang berada disebelahnya.
"Gua bukan nyokap lu, coba tanya si Theo aja." sarkas Tazz.
"Kalau baru dibuat hari ini sih belum basi kayaknya, coba lu endus dulu makanannya." Zean menuruti ucapan Theo.
"Gak bau."
"Berarti belum basi."
"Dari siapa tuh bekelnya? Perasaan nyokap lu kgk pernah ngasih bekel dari SMP." tanya Jorgas.
"Dari temen."
"Alah temen apa temen?" goda Tazz.
"Emang lu punya temen di sekolah?" tanya Devano, Zean memggidikkan bahunya lalu memakan alpukat yang ada di es campurnya.
mysterious guy.
_________________
Halo, makasih yang sudah baca cerita saya semoga kalian suka.
Gimana menurut kalian sama cerita saya?
Gimana suka gak sama ceritanya?
Maaf ya kalau masih ada yang kurang soalnya ini cerita pertama saya hehe.
Jangan lupa vote sama komen ya...
Terima kasih.