Aroma manis khas kue yang baru selesai dipanggang menyeruak begitu sesosok pemuda memasuki sebuah toko kue yang belum buka. Senyum kotak lucunya mengembang saat menghirup dalam-dalam aroma yang menemaninya selama dua tahun bekerja disini.
Yeah, pemuda itu bernama Kim Taehyung, salah seorang patissier di toko kue The Agust'D yang dikelola pria berusia tigapuluh tahun bernama Min Yoongi atau produser bernama panggung Suga. Taehyung hanyalah anak petani asal Daegu yang beruntung bisa berkuliah sambil bekerja di Seoul. Pemuda kelahiran tiga puluh Desember itu berada pada tingkat akhir jurusan Desain Komunikasi Visual di salah satu universitas seni di Seoul.
"Taehyung-ah, segera berganti baju dan bantu aku memanggang kue, okay?" ucap Minyoung, salah satu pegawai disana.
"Ayay, Noona!"
Kim Taehyung adalah pribadi yang ceria. Dia memang bukan mahasiswa yang terlalu menonjol dalam bidang akademik walaupun dia termasuk jajaran mahasiswa pintar dan rajin. Namun hampir satu jurusan tidak ada yang tidak mengenal Kim Taehyung. Kemampuan bersosialisasinya patut diacungi dua jempol.
Taehyung adalah pribadi yang menyenangkan. Siapapun tidak akan canggung saat pertama kali bertemu dengannya. Dia seperti kotak topik yang tiada habisnya. Sedikit cerewet tapi tidak terkesan aneh.
Sudah lebih dari dua tahun Taehyung bekerja sebagai salah satu patissier disini. Kemampuannya mengolah tepung, gula, mentega, baking soda dan lainnya hingga menjadi kue yang lezat jelas tidak perlu diragukan. Pada dasarnya Taehyung memang hobi bereksperimen membuat kue atau masakan tertentu.
Beruntung sang pemilik dan manajer toko mengijinkan Taehyung melakukan apapun sesukanya. Mengingat bahan kue yang mereka stok tidak boleh disimpan lebih dari dua bulan, maka Taehyung memanfaatkan kesempatan itu. Setiap bahan baku membuat kue yang baru sudah datang maka Taehyung akan bereksperimen di toko saat malam.
Biasanya hasil percobaannya dia berikan pada pegawai toko serta manajer dan pemilik toko guna menilai dari rasa dan sebagainya. Jika manajer dan pemilik toko menyukainya biasanya produk itu akan dijual di toko. Beberapa pegawai lain juga melakukan hal yang sama. Itu berfungsi untuk menarik minat pelanggan dan membangun image jika The Agust'D selalu mempunya inovasi baru dalam produknya.
Kling~
"Oh, selamat da- eh Yoongi hyung?" sapa Taehyung heran saat melihat Min Yoongi datang ke toko siang hari begini. Ah, semua pegawai toko memang memanggil pemilik toko dengan panggilan Yoongi, atas permintaan si pemilik nama.
"Aku hanya sebentar disini. Bisa kalian siapkan meja di ruang privat? Setelah makan siang rencananya aku akan bertemu dengan orang dari café décor dan beberapa orang lain." ucap Yoongi sambil mencomot sebuah kue hangat yang tak jauh dari jangkauan tangannya.
"MinYoong cuci tangan!" protes Minyoung, salah seorang pegawai yang seusia dengan Yoongi.
"Iyaa iyaa," Yoongi hanya pasrah dengan omelan wanita yang baru saja menikah itu. "Aku harus pergi. Ingat ya, siapkan meja dengan empat kursi di ruang privat." ucapnya sekali lagi sebelum bergegas pergi dengan membawa beberapa potong kue.
Terserah bos saja.
Dua wanita dan satu pemuda disana hanya bisa menggelengkan kepalanya tanpa minat. Di depan publik mungkin image Suga sedikit dingin, pendiam tapi jenius. Padahal kenyataannya, sosok Min Yoongi itu sedikit menyebalkan seperti ini.
"Nanti biar aku saja yang siapkan, noona. Tentu saja setelah aku selesai memanggang bagianku, hehe." Taehyung menawarkan diri dengan cara yang manis. Tentu saja kedua wanita yang dipanggil noona itu mengangguk menyetujui.
Mengingat jika dirinya satu-satunya pria di toko itu maka Taehyung selalu mengambil bagian menyiapkan meja atau sejenisnya. Intinya pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga. Biarpun berwajah manis dan terlihat cantik begitu Taehyung tetaplah laki-laki dengan tenaga yang lebih besar dibanding dua wanita itu.
Setelah Taehyung naik ke atas, seorang pemuda memasuki toko sambil memegang ponsel. Tampaknya dia sedang melakukan video call.
"Selamat datang! Ada yang bisa kami bantu?" tanya Minyoung menyapa dengan ramah.
Orang itu memberi gestur meminta mereka menunggu sebentar, "Ibu mau kue yang mana?"
/"Tunjukan pada ibu."/ kemudian pemuda itu mengarahkan kamera belakang ponselnya ke arah kue-kue yang terpajang di display. /"Jungkook-ah, tanyakan pada pegawainya mana kue yang baru launching kemarin."/
"Maaf, nona, bisa tunjukkan aku dimana kue yang baru launching kemarin?" tanya pemuda bernama Jungkook itu.
"Ah kue taeby," Minyoung segera mengambil seloyang kue yang baru saja dipanggang Taehyung tadi. "Ini, Tuan."
"Ini, bu," tunjuk Jungkook pada sang ibu.
Terdengar pekikan senang dari seberang telepon, /"Bagus sekali! Masih hangat. Bungkuskan dua kotak, Jungkook-ah."/ pesan sang ibu sebelum kemudian mematikan sambungan teleponnya.
Jungkook hanya bisa menghela nafas pasrah. Pasrah karena ini ibunya, wanita yang paling dia sayangi. "Tolong bungkuskan dua kotak, nona." pintanya sopan.
Dua pegawai andalan Yoongi segera membungkuskan kue taeby pesanan Jungkook dengan cekatan. Taehyung memang tidak pernah mengecewakan jika membuat menu baru. Beberapa kali kue buatannya ramai diserbu pelanggan setia The Agust'D. Mungkin ibu Jungkook salah satu pelanggan setianya.
"Ini, Tuan. Totalnya seratus duapuluh won."
Setelah selesai dengan transaksi pembelian, Jungkook segera berlalu keluar. Dia ada pertandingan basket sekitar dua jam lagi.
Tepat setelah Jungkook keluar, Taehyung turun dengan sedikit berkeringat. Matanya membola melihat satu Loyang kue yang tadi dipanggangnya ludes. Kemudian mengalirlah cerita dari dua kakak pegawai perempuan itu soal pelanggan yang baru saja membeli kue manis buatan Taehyung.
.
.
My Lovely Mascot
.
.
Malam hari saat mereka akan tutup toko, Yoongi kembali datang. Sedikit aneh saat tiba-tiba sang pemilik membantu mereka beres-beres. Biar cepat selesai katanya. Dan jika begini biasanya ada hal yang ingin dia bicarakan.
"Kalian tidak masalah kan pulang sedikit terlambat? Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu sekaligus berdiskusi sedikit," ucapnya memulai.
Ketiga pegawai andalan itu langsung memposisikan diri duduk mengelilingi bosnya. Mereka menebak tak akan jauh dari pindah toko karena Yoongi sempat membicarakan ini sebelumnya.
"Tadi kalian melihat aku bertemu dengan pemilik toko lama dan café décor, bukan? Disitu kami sudah melakukan serah terima jadi toko kue besar di daerah Hongdae sudah resmi menjadi milikku. Lalu aku sudah berbicara dengan pihak café décor untuk dekorasi toko kita nanti. Pengerjaannya sekitar sepuluh hari. Jadi sekitar dua minggu lagi kita akan mengadakan soft opening untuk toko kita yang baru. Bagaimana menurut kalian?"
"Apa hyung sendiri yang akan memantau pengerjaan dekorasi nanti? Menurutku tidak terlalu lama dan tidak terlalu buru-buru. Lagipula kita perlu mempromosikan toko kita yang baru sebelum soft opening kan? Minimal agar masyarakat tahu jika kita akan membuka toko baru." ucap Taehyung.
"Benar. Kurasa membuat sedikit brosur untuk dibagikan sebagai pemberitahuan sudah cukup. Oh jangan lupa pemberitahuan lewat akun media sosial kita." timpal Yuri.
"Ah, kita juga perlu sesuatu untuk menarik minat masyarakat agar mereka mau datang ke soft opening kita. Seperti menu baru yang khusus disediakan saat hari itu." usul Minyoung.
Yoongi menjentikkan jarinya, "Ide bagus. Sepertinya kue dengan tampilan cantik dan rasa yang tidak terlalu manis sedang menjadi kesukaan pelanggan, bukan? Aku melihat di kotak saran mereka menyukai menu yang baru-baru ini kalian buat. Buat saja kue, dessert atau roti yang seperti itu,"
"Benar. Di toko pun kue dengan tampilan cantik dan rasa yang tidak terlalu manis menjadi favorit pelanggan. Lebih cepat habis daripada kue kita yang sebelumnya." Yuri menambahkan.
Diskusi mereka berjalan menyenangkan. Ide-ide baru terus bermunculan. Yuri yang merupakan mantan organisatoris selama kuliah, Minyoung yang selalu update soal trend terbaru dan Taehyung yang notabene anak muda dengan selera luar biasa membuat toko mereka selalu mempunyai hal-hal yang fresh.
"Baiklah. Urusan dekorasi dan promosi media sosial serahkan padaku dan Hoseok. Tugas kalian membuat menu baru dengan tema musim semi dan melakukan promosi di toko. Mungkin lusa aku akan memberikan brosur yang bisa dibagikan disini. Biar Hoseok yang mengurusnya."
Hoseok atau Jung Hoseok adalah sepupu Yoongi yang membantu menghandle bagian sosial media dan membuat desain grafis. Kinerjanya tak perlu diragukan karena Min Yoongi tidak pernah sembarangan merekrut orang untuk tokonya.
Hoseok sering kena semprot Yoongi karena terlalu sering menggoda para pegawainya jika sedang berkunjung ke toko. Hell, dari tiga orang itu hanya Taehyung yang single. Minyoung sudah menikah. Yuri sudah bertunangan. Tapi ketiganya selalu menjadi korban gombalan receh Hoseok.
"Hyung, kapan Hoseok hyung ke toko lagi?" tanya Taehyung saat mereka akan pulang.
"Tidak tahu. Dia sedang banyak pekerjaan sebenarnya. Kenapa?" tanya Yoongi.
Taehyung tanpa sadar sedikit cemberut, "Ada beberapa hal yang ingin kudiskusikan dengan Hoseok hyung."
"Ah, tugas akhirmu ya?" Yoongi menebak. Taehyung jarang sekali berdiskusi serius dengan Hoseok jika bukan tentang desain grafis atau menu baru. Selebihnya mereka berdua seperti adik kakak dengan tingkat keanehan yang sama.
Taehyung mengangguk dengan raut muka yang cukup kusut, "Tiga minggu lagi dosen pembimbing memintaku melakukan konsultasi dengan catatan aku harus membawa satu contoh desain. Aku sudah membuat beberapa hanya saja sedikit tak yakin untuk dibawa ke hadapan dosen pembimbing."
"Ah begitu. Nanti kutanyakan pada Hoseok. Taehyung semangat. Langkahmu sedikit lagi," ucap Yoongi tulus.
Taehyung tersenyum lebar. Inilah yang membuatnya banyak bersyukur dan merasa nyaman bekerja selama dua tahun dengan Yoongi. Pria itu tak main-main dengan perhatian yang diberikan. Mungkin Yuri dan Minyoung akan setuju dengan perkataan Taehyung soal betapa baiknya bos mereka ini.
~^^~
Selama kurun waktu dua minggu, semua unsur dalam toko The Agust'D tampak sibuk. Taehyung, Yuri dan Minyoung sibuk membuat menu baru sekaligus bekerja dan mempromosikan toko mereka yang baru. Yoongi tak kalah sibuk, memastikan dekorasi interior di toko sesuai dengan keinginannya lalu membuat lagu dan lain sebagainya.
Tanpa terasa waktu soft opening sebentar lagi. Tepatnya dua hari lagi acara itu akan berlangsung. Seperti sebelumnya, hari ini mereka berkumpul untuk membicarakan konsep acara. Taehyung dulu sempat mengusulkan penambahan maskot badut untuk opening dan Yoongi mengabulkannya. Kostum maskot toko mereka bahkan sudah datang pagi tadi.
"Hyung! Aku ingin menjadi maskotnya." ucap Taehyung semangat bahkan saat Yoongi belum membuka topik apapun.
"Serius, kau ingin sekali menjadi maskot ya, Tae?" tanya Yoongi heran.
Taehyung memamerkan cengiran lebar yang manis dan lucu, "Hyung tahu, aku selalu ingin merasakan bagaimana rasanya berada di balik kostum maskot," jelasnya. Kim Taehyung memang aneh dan baik Yoongi, Yuri atau Minyoung tidak pernah heran karenanya.
"Baiklah-baiklah lakukan sesukamu," ucap Yoongi pasrah. Karena dia merasa akan sia-sia jika dia menolak permintaan Taehyung. Anak itu pasti akan terus memaksa Yoongi agar mengijinkannya memakai kostum maskot itu saat soft opening.
.
.
My Lovely Mascot
.
.
Hari ini akhirnya tiba. Taehyung sudah siap dengan kostum maskot berbentuk singa berwarna pink. Sedikit melenceng dari warna singa pada umumnya. Tak masalah karena konsep yang mereka gunakan adalah konsep manis.
"Tae? Kau sudah menyiapkan kue-kuemu?" tanya Yuri saat Taehyung hendak keluar menjalankan tugasnya menyambut pelanggan dari luar.
"Sudah, noona. Aku sudah menyediakan seratus buah, sebagian sudah siap dihidangkan dan lainnya tinggal memanggang sebentar." jelas Taehyung. Dia rela lembur semalam untuk memanggang sebagian kue agar tidak merepotkan yang lain saat dia berada di balik kostum maskot.
Taehyung menjalankan tugasnya dengan baik. Pemuda itu benar-benar ingin merasakan bekerja dibalik kostum maskot. Lihat saja betapa semangatnya dia menarik perhatian orang-orang agar mampir ke dalam tokonya yang lumayan ramai itu.
Taehyung membagikan brosur tentang toko barunya. Melayani permintaan anak-anak untuk berfoto bersama. Kemudian menghibur dengan trik sulap yang entah kapan dan dimana dia mempelajarinya.
Hasilnya tidak mengecewakan karena beberapa orang memasuki toko karena kelucuannya dalam membujuk. Brosur yang ada di tangannya bahkan sudah habis. Taehyung benar-benar menikmati pekerjaannya kali ini.
Menjelang sore hari barulah Taehyung memilih berpindah tempat ke belakang toko yang bersebelahan dengan lapangan basket. Banyak anak muda yang sedang bermain basket disana. Sepertinya mereka baru saja selesai melakukan pertandingan.
Taehyung melepas kepala maskot terlebih dahulu. Terlihatlah wajahnya yang sudah basah berkeringat. Rasanya lega sekali saat merasakan angin sepoi menerpa wajahnya. Sungguh, memakai kostum ini sangat berat dan juga panas. Apalagi sedari tadi Taehyung banyak tingkah.
Pemuda dua puluh empat tahun itu sibuk menikmati semilir angin yang akhirnya dia rasakan setelah berjam-jam terjebak dalam kostum singa ini hingga tak menyadari sepasang mata dari lapangan basket tengah menatapnya. Entah terpesona atau merasa familiar dengan sosok Taehyung.
Taehyung baru akan melepas semua kostum yang masih dia pakai saat suara itu tiba-tiba menyapanya, "Aku baru tahu jika dibalik kostum singa lucu ini ternyata perempuan cantik. Kau bersemangat sekali sampai aku mengira kau adalah laki-laki, nona manis."
Taehyung menolehkan kepalanya lalu mengedarkan pandangannya di sekelilingnya. Memastikan jika anak muda di depannya ini berbicara dengannya atau orang lain.
"Aku?" tanya Taehyung sambil menunjuk dirinya sendiri.
Pemuda bermata bulat dan bergigi kelinci itu tersenyum lalu mengangguk, "Iyaa kau. Nona cantik dibalik kostum singa merah muda."
Taehyung hanya bisa mengerjapkan matanya heran. Dia? Dipanggil nona cantik? Apa mata orang ini bermasalah karena melihat bola oranye itu terus? Atau kepalanya terbentur tiang ring basket?
"Wow sebentar. Siapa yang kau panggil nona?" Taehyung segera melepas semua kostum maskotnya kemudian berdiri menghadap orang itu.
"Ya! Jeon Jungkook! Dia lelaki bodoh." omel salah seorang temannya. Kemudian teman yang lain menimpali soal betapa bodohnya Jeon Jungkook sampai mengira Taehyung perempuan.
"Tapi kau terlalu cantik untuk ukuran laki-laki." Jungkook masih membela diri.
Taehyung jadi kesal dibuatnya, "Ya! Apa kau tidak lihat aku tidak memiliki dada yang menonjol seperti perempuan?"
"Tapi kau punya pantat yang menonjol." celetuk Jungkook tanpa dosa.
Taehyung melotot dan reflek mengarahkan telunjuknya pada Jungkook, "Ya! Kau cabul! Bagaimana bisa kau membicarakan bagian tubuh itu pada orang asing? Dasar tidak senonoh!"
Jungkook tertawa, "Kalau begitu ayo kenalan. Aku Jungkook." senyumnya lebar sekali hingga membuat Taehyung mempercayai asumsi yang dia buat. Pemuda bernama Jungkook ini terbentur tiang ring basket hingga membuat otaknya bergeser.
"Menjauh dariku, tuan cabul! Dasar tidak sopan." omel Taehyung sebelum meninggalkan Jungkook yang tersenyum seperti orang idiot.
Jungkook mengabaikan teman-teman yang menyoraki dan menertawainya. Matanya tak lepas memandangi Taehyung yang memasuki toko The Agust'D lewat pintu belakang. Sepertinya dia bekerja disana.
"Ya! Cepat bersih-bersih lalu kita ke toko kue ini," ajak Jungkook tiba-tiba. Kemudian dia mengambil ponselnya dan menelepon ibunya, "Ibu, apa ibu sudah datang ke acara The Agust'D? Belum? Baiklah aku akan membawakan kuenya untuk ibu."
"Setahuku kau bukan penggemar manis, Jeon. Jangan bilang kau tertarik pada pemuda tadi." ucap salah seorang temannya, Eunwoo.
"Kalau yang manis bentuknya seperti dia maka aku tidak keberatan," ucap Jungkook asal. "Cepat bersihkan diri kalian lalu kita mampir. Aku yang akan traktir."
Jeon-bucin-Jungkook mulai beraksi rupanya.
~~^~~
Taehyung hampir saja mengumpat saat melihat sosok pria cabul yang mengusiknya tadi memasuki toko bersama teman-teman basketnya. Melihat senyum lebar Jungkook saat mereka beradu pandang membuat Taehyung ingin mencongkel bola mata itu.
"Noona, aku ke belakang dulu." pamit Taehyung. Lebih baik dia menghindar dan memanggang kue yang tersisa daripada meladeni makhluk menyebalkan itu.
"Nona cantik kau mau kemana?" sungguh, Jungkook benar-benar kehilangan urat malunya.
Toko kue sedang ramai dan Jungkook memanggil nona cantik padanya saat Taehyung beranjak masuk. Membuat hampir semua orang disana mengetahui siapa yang dimaksud nona cantik disini. Taehyung sudah cemberut bukan main.
"Taehyungie kenapa? Mukanya kusut sekali." Yuri yang berpapasan dengan Taehyung saat hendak ke depan menanyakan hal itu langsung pada Minyoung yang sedari tadi berjaga di depan.
"Namanya Taehyung. Cantik," gumam Jungkook. "Ah, nona aku pesan kue spring day dua buah dan satu kotak untuk dibungkus. Lalu minumannya enam." ucapnya mulai memesan.
Teman-temannya sedang tak ingin makanan yang manis jadi mereka hanya memesan minuman. Sementara ibunya memesan sekotak kue yang khusus dibuat untuk hari ini. Dan dua buah tadi hanya untuk menemani Jungkook menunggu Taehyung.
Yah, sedikit banyak Jungkook menyadari jika caranya berkenalan sungguh salah. Dia malah asal membicarakan pantat Taehyung di pertemuan pertama mereka. Kesan pertama yang buruk bukan. Karena itulah Jungkook ingin meminta maaf dan mengajak Taehyung berkenalan baik-baik.
Beberapa kali Jungkook memajukan leher untuk melihat bagian belakang toko. Lebih tepatnya mencari keberadaan Taehyung yang tidak mau keluar sama sekali. Tak lupa menanyakan keberadaan Taehyung pada pegawai lain sekaligus meminta tolong agar pemuda itu mau keluar menemuinya. Tapi Taehyung menolak bahkan menyampaikan pesan agar dia pulang saja. Sepertinya Taehyung benar-benar sebal padanya.
"Ya! Kau tidak mau pulang? Ini sudah jam tujuh malam omong-omong," ucap temannya yang paling tinggi, Mingyu namanya.
"Aku belum bertemu orang tadi." ucap Jungkook sambil memainkan ponselnya.
"Dasar gila. Dia tidak mau menemuimu, Jeon. Coba saja kemari lagi besok," usul Mingyu. Hanya tersisa dia dan Jungkook. Yang lain memilih untuk pulang daripada menemani Jungkook menunggu pujaan hatinya.
Jungkook menghela nafas kemudian meletakkan ponselnya di meja, "Tidak bisa. Harus hari ini." kukuhnya.
Selain seenaknya, Jungkook juga sangat keras kepala. Kalau tidak ingat pemuda bermarga Jeon ini temannya mungkin Mingyu sudah membuang Jungkook jauh-jauh. Akhirnya Mingyu memilih pamit pulang duluan. Tersisa Jungkook sendirian menunggu.
Mengagumkan dia masih betah menunggu sejak sore tadi. Dari toko yang tadinya ramai hingga beranjak sepi. Ya, karena khusus hari ini The Agust'D hanya buka sampai pukul delapan malam. Praktis waktunya hanya tersisa satu jam lagi.
Di bagian konter dapur Taehyung berdecak sebal. Kenapa pemuda menyebalkan itu tidak pulang saja? Sebenarnya Taehyung tidak tega melihat Jungkook menunggunya begitu padahal mereka hanya orang asing yang baru bertemu.
"Kau tidak kasihan padanya, Tae?" tanya Yuri.
"Temui dia sekalian kau pulanglah. Bukankah hari ini kau bisa pulang lebih cepat?" tambah Minyoung.
Benar. Karena Taehyung menjadi maskot hari ini jadi dia diijinkan pulang satu jam lebih awal daripada yang lain. Sepertinya Taehyung harus menemui pemuda menyebalkan itu. Tentu saja sekalian dia pulang.
Segera diambilnya barang-barang miliknya kemudian melangkah menemui Jungkook. Tubuh pemuda bongsor itu menegak begitu melihat Taehyung berjalan ke arahnya. Tanpa sadar Jungkook tersenyum lega.
"Jadi?" tanya Taehyung begitu dia mendudukkan diri di hadapan Jungkook.
"Eum, aku ingin meminta maaf atas ucapanku sore tadi. Seharusnya aku tidak menyebut pantatmu. Kau benar, itu tidak sopan," ucap Jungkook kalem.
'Sialan!' umpat Taehyung dalam hati. Kenapa Jungkook malah menyinggung obrolan soal pantat tadi? Memalukan sekali.
"Eum, lupakan saja. Lain kali kontrol ucapanmu. Sangat tidak bagus memulai perkenalan dengan membicarakan hal itu," ucap Taehyung. "Lalu apa lagi? Kau menungguku hanya untuk meminta maaf?" tanyanya.
Jungkook menyatukan kedua tangannya di atas meja. Tubuhnya sedikit condong ke arah Taehyung. Matanya menyorot hangat tepat ke mata Taehyung. Membuat Taehyung berkedip-kedip lucu.
"Aku ingin berkenalan denganmu," Jungkook tersenyum lebar.
Dia bertekad untuk berkenalan dengan Taehyung hari ini. Sedikit mengusilinya sepertinya tak masalah. Muka manyunnya tadi sangat lucu. Jungkook tak mengerti mengapa dia tertarik bahkan menjahili Taehyung.
Selamat berjuang Jeon Jungkook. Mungkin akan sulit mengingat kesan pertama yang didapat Taehyung dari Jungkook sungguh tidak bagus. Tapi bukan berarti Taehyung berpegang penuh pada kesan pertama yang dia tangkap. Hanya saja ini akan sedikit sulit.
Berjuanglah!
.
.
END