58 | PERNIKAHAN

1.4K 80 43
                                    

Maaf telat update😭

_______________________

G.H. Universal Hotel Bandung, 12 Desember

Sepasang manusia bak putri dan pangeran melangkah menuruni tangga. Pangeran itu berbalut jas hitam yang mewah. Dia menggandeng sang putri, manjaganya agar tak terjatuh. Sementara putri itu sendiri, berusaha tetap anggun meski kerepotan dengan gaun indahnya yang berpotongan duyung.

Mereka adalah sepasang pengantin. Satu jam yang lalu diresmikan dan kini telah berstatus suami istri. Dari wajah berseri mereka, sepertinya kebahagiaan hari ini mencapai angka tak terhingga. Bridesmaid dan groomsmen berjajar di bawahnya, bersiap mengantar ke pelaminan.

Dua paragraf di atas bukanlah bagian dongeng. Tapi mereka bukan juga putri dan pangeran di kerajaan sesungguhnya. Mereka adalah Nyx dan Heksa. Sepasang manusia yang saling mencinta dan akhirnya bisa bersama.

Well, ini dengan Author, bukan Nyx. Cewek itu sedang menikmati pesta pernikahannya dan tak ingin diganggu sama sekali. Apalagi sekarang, lihat, dia sibuk berpose, dipotret oleh fotografernya.

 Apalagi sekarang, lihat, dia sibuk berpose, dipotret oleh fotografernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Instagram.com/ghuniversalhotel)


Sejak setengah jam yang lalu, alunan saksofon mengisi setiap inci ballroom. Dan sekarang puncaknya, ketika pengantin masuk dengan langkah yang anggun. Mereka disambut lima ratusan orang, yang sebagiannya anggota Gandewa, sebagian lagi tamu undangan, sisanya keluarga.

Yang enjadi bridesmaid itu anggota cewek, termasuk Della dan Cellin. Yang groomsman adalah anggota inti cowok- Miko, Agra, Daniel, Ryan, Nata. Mereka kehilangan aura sangarnya karena diberikan seragam warna emerald.

"Sa, aku gak lagi mimpi, kan?" tanya Nyx berbisik. Dia menatap pelaminan di depannya dengan mata bersinar.

"Ini mimpi. Tapi mimpi yang indah dan enggak akan pernah berakhir," balas Heksa.

Nyx bersemu, menambah rona wajahnya yang semakin cantik dengan riasan. Dia mempererat gandengannya ke Heksa, melangkah mantap di atas karpet merah. Lorong bunga hidup serta asap menyambut kedatangan mereka, seperti negeri di atas awan.

Dibantu Heksa, Nyx naik ke panggung pelaminan berlapis kaca itu. Mereka berdiri di tengah-tengah, saling berhadapan. Nyx menatap Heksa dalam pandangan yang lain, lebih dalam. Begitu pun Heksa, tak seorang pun bisa menyangkal cinta yang begitu besar dari matanya.

Tepuk tangan meriah entah kenapa terdengar harmonis dengan saksofon yang begitu manis. Kemudian Tuan dan Nyonya Gandewa ikut naik, disusul orang tua Nyx.

"Heksa, makasih ya," kata Nyx ditengah-tengah prosesi. Dia berbisik, hanya cukup di dengar oleh mereka berdua.

"Saya yang terima kasih," balas Heksa.

REMBAS [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang