62

218K 22.2K 18.2K
                                    

Cie gercep ^_^

Sebelum baca, jawab dulu pertanyaan  ini :  "Bias lu siapa?"










...

KALO NEMU TYPO KASIH TAU YA🤗

Selamat membaca ❤️






____________




Nalla merasakan menindih seseorang. Debaran jantungnya semakin kuat saat ia merasakan aroma mint yang begitu dekat dengan dirinya. Matanya terbuka perlahan, betapa kagetnya ia yang kini sudah berada di pelukan seseorang, yang mana ad Alan di bawahnya sedang memegang erat pinggang cewek itu.

Keduanya saling beradu tatap lama.

Tidak ada yang mengalihkan tatapan saat ini, mereka sama-sama terkunci. Apalagi saat ini tidak ada jarak di antara mereka. Nalla merasakan hidungnya menyentuh hidung Alan.

"So beautiful, my girl..."

Desisan itu terdengar dari mulut Alan hingga Nalla tersadar dan dengan cepat cewek itu menarik tubuhnya ingin berdiri, namun gagal. Alan menahan tubuhnya.

Alan tidak mengizinkannya berdiri.

Membuat cewek itu mencoba menstabilkan debaran jantungnya, namun gagal. debaran itu semakin kuat hingga ia bisa melihat Alan yang kini menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.

"Gue gak bisa nahan rindu sama lo." Ucap Alan dengan suara seraknya, tangannya mulai mengeratkan pelukannya pada Nalla dan  menatap cewek itu dengan intens.

Entahlah, jantung Nalla mungkin akan seperti itu dalam waktu yang sangat lama.

Nalla membalas ucapan Alan hanya dengan senyuman tipis, ia tak sanggup mengeluarkan perkataannya.

"Jangan senyum!" Perintah Alan.

Nalla kembali mendatarkan wajahnya, menatap Alan dengan kebingungan.

"Kenap-"

Deg!

Nalla memberhentikan ucapannya saat melihat Alan memiringkan kepalanya, menekan tengkuk Nalla perlahan dan mengarahkan bibirnya dengan bibir cowok itu untuk menyatu.

Dengan cepat, Nalla menutup matanya, serta tangannya yang sudah gemetar hebat memegang kuat kedua bahu Alan.

Anhar yang sedari tadi menganga lebar akhirnya menutup mulut sambil terus beristighfar dan menutup kedua matanya. "Astaghfirullah, ke-uwuan apalagi ini!" Ucapnya sambil mondar mandir diatas balkon dengan kedua mata yang senantiasa terpejam.

Suara bariton beberapa orang terdengar mendekat, hingga Anhar membuka matanya lalu menatap geram kepada dua orang di bawah sana.

"WOI, KABUR LO ALAN, BODYGUARD BOKAP LO OTW KESINI!" Gertak Anhar panik.

"CEPET ANJING, UWUW NYA NTAR AJA BEGO!" Ucap lagi Anhar dengan sangat kesal.

Padahal sedikit lagi Alan akan mencium cewek itu. Namun, suara Anhar membuat Nalla langsung bangkit berdiri dengan panik, begitupun Alan.

"Siapa disana?" Teriak salahsatu bodyguard yang masih berada di halaman depan, namun kakinya mencoba melangkah pelan menuju halaman samping, diikuti satu temannya.

NALLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang