19 - Kejutan

50.2K 5.2K 559
                                    

"Gue keluar bentar, entar balik lagi kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue keluar bentar, entar balik lagi kok."

Acha menegakkan badannya. "Kak Gara mau kemana?" Tanya Acha.

"Ada urusan,"

"Urusan apa?"

Gara menghembuskan nafasnya. Memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana. "Sebentar doang Ca,"

Acha berdecak. Lain yang ditanya, lain juga yang dijawab. "Acha nanya urusan apa, jangan ngalihin pembicaraan,"

"Ca, nggak semua urusan gue lo harus tau!"

"Acha cuma nanya. Jawab aja apa susahnya?"

Gara mendengus. "Please understand me! Gue nggak lama, 1 jam lagi gue balik."

Gara membalikkan badannya. Berjalan keluar kamar. Meninggalkan Acha yang tengah terduduk dilantai dengan mata yang berkaca-kaca.

Acha mengusap matanya menggunakan sebelah tangannya. "Acha harus tau kemana kak Gara pergi!"

Acha beranjak dari tempat duduknya dan menyusul kepergian Gara dari belakang. Mungkin ini sedikit gila, Acha pun tidak tau harus berbuat apa selain mengikuti Gara diam-diam. Acha juga tidak tau akibat yang akan timbul kalau Gara mengetahui niatnya. Semoga lelaki itu tidak menyadari bahwa Acha mengikutinya dari belakang.

****

Acha membuka bagasi belakang mobil hitam milik Gara. Dengan sangat hati-hati, gadis polos itu masuk kedalam bagasi dan menidurkan badannya agar tidak ketahuan.

Mobil Gara melaju dengan kecepatan diatas rata-rata. Membuat Acha sedikit terguncang. Bahkan punggungnya terasa sedikit sakit.

Sampai akhirnya mobil Gara berhenti di depan sebuah apartemen. Gara keluar dari mobilnya dan berjalan menuju apartemen. Saat Gara sudah masuk kedalam apartemen, Acha membuka pintu bagasi dan mengikuti Gara dari belakang.

"Kalau Acha nggak kepo, pasti Acha nggak bakalan mau repot-repot ngikutin kak Gara sampai punggung Acha sakit gini." Acha memegang punggungnya, memijatnya pelan.

****

Gara berdiri didepan ruangan apartemen Galang. Memencet bel dengan tak sabaran. Mungkin ini udah kesekian kalinya dia memencet bel, namun tak ada tanda-tanda pintu akan di buka. Gara berdecak malas.

Ceklek

Pintu apartemen di buka. Tampaklah seorang lelaki dengan setelan baju kaos dan boxser berwarna hitam tengah berdiri dengan cengegesan andalannya.

Acha Milik Gara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang