Suasana di lorong kelas dua itu sedikit tegang saat anak-anak terdiam menyaksikan si monster Jinan mendekati si anak baru yaitu Gita dengan tatapanya yang tajam dan senyum di wajahnya.
Mereka takut akan terjadi sesuatu jikalau Jinan sudah berjalan-jalan seperti ini.
Tapi Gita sama sekali tidak merasa takut sedikitpun malah dalam hatinya bersorak , suasana seperti ini sangat ia rindukan dimana anak-anak di sekitarnya terdiam ketakutan.
Jinan geram melihat senyuman Gita yang seolah meremehkannya yang seorang monster.
"Lo gak tau siapa gue? Oh my good!!" Jinan merasa sangat kesal dengan anak baru ini.
Anak-anak yang mendengar teriakan Jinan menjadi semakin ketakutan , namun Gita masih berdiri di tempatnya menatap remeh kepada gadis jangkung itu.
Dengan tergesa-gesa Jinan melangkahkan kakinya hendak menyerang Gita lebih dulu tapi apa yang terjadi kini ia terkapar di lantai setelah dengan gerakan cepat yang dilakukan Gita mebuatnya terjatuh bahkan semua yang hadirpun tidak menyadari dengan apa yang barusaja terjadi.
Gerakan Gita benar-benar cepat.
Tasya berbisik sambil gemetaran
"Lu tau apa yang dilakukan Gita Vi?"
Vivi yang mendengar hanya menggeleng tak mengerti.
Gita berjongkok menempatkan kakinya tepat di hadapan Jinan
Mendekatkan mulutnya ke telinga Jinan dan berbisik
"Sebaiknya lo segera pergi dari tempat ini sebelum gue bikin lo lebih malu lagi"
Mendengar ucapan itu Jinan menjadi murka dan segera berdiri meninggalkan tempat itu dengan tergesa-gesa.
Semua yang melihat takjub hanya karena Gita si anak baru melakukan sesuatu yang tanpa mereka sadari.
Mampu mengalahkan si monster jinan.
Gita berdiri menatap anak-anak yang ketakutan.
Ia mendekati Vivi dan Tasya.
"Sampai kapan kalian berdiri di sini? Ayo masuk bentar lagi bel" ucapnya lalu dengan santai memasuki kelas , Vivi dan Tasya mengikutinya dari belakang.
Atas kejadian itu sekolah pun menjadi heboh Jinan si monster akhirnya terkalahkan oleh si anak baru dengan kekuatan super karena mereka tidak ada satu pun yang menyadari apa yang sudah Gita lakukan itu benar-benar cepat mungkin Gita mempunyai kekuatan super itulah hal yang mereka pikirkan.
Namun sepertinya hal itu tidak mebuat Eli mengurungkan niatnya untuk memberi pelajaran tambahan terhadap Gita.
Kini ia berdiri menunggu anak itu keluar dari kelasnya.
"Maaf karena sudah membuat ibu menunggu" ucap Gita lalu menunduk hormat.
"No problem, ayo kita harus segera pulang dan belajar untuk mengejar ketertinggalan mu"
"Ehmm... Tunggu buguru, apa gak sebaiknya kita mampir ke restoran dulu?"
Eli berbalik dan menatap anak itu.
"Ooh, maaf sepertinya kamu kelaparan ya , nanti kita makan di rumah saya saja kebetulan ada nasi sisa kemarin" ucapnya santai lalu berjalan mendahului Gita.
Gita hanya melongo
'nasi sisa kemarin?! Yang benar saja!'
***
Saat sedang serius belajar Gita dikejutkan dengan suara dering telepon dari sakunya lalu ia melihat siapa yang memanggil.
"Ck, ngapain sih! Sok perhatian" gumam Gita lalu me-non aktif kan handphonenya.