6x2 x - 2 / 4x2 - 1

72 26 5
                                    

Happy Reading 💞

Selalu dukung Author dengan cara klik tanda bintang di sebelah kiri

Berikan komentar kalian di setiap paragraf yang menurut kalian jleb masuk ke dalam hati serta pikiran

Cerita ini mengikuti Kontes Menulis Festival bersama Elunnarpublish

Yang baca dari awal sampe part ini pasti tahu siapa yang duduk di samping Ulla 🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang baca dari awal sampe part ini pasti tahu siapa yang duduk di samping Ulla 🐣

Siapa hayoo?

.
.
.

"Mimpi. Suatu hal yang tak pasti, juga suatu hal yang sulit untuk terjadi. Tak apa'kan jika sudah tak ku harapkan lagi? "

S a d g i r l

🔐 Toska 🔐

🍒🍒🍒

Pulih dari Trauma:

Semua orang pasti mau bahagia. Gamau tersakiti, gamau terpuruk, dan pasti gamau punya trauma. Trauma adalah salah satu hal yang menyakitkan, tapi bukan berarti trauma adalah aib yang harus disembunyikan.Tetapi,hal yang harus disembuhkan.

Ada beberapa hal yang menyebabkan kita trauma.Trauma karena kecelakaan,jadi korban bully, kehilangan orang tersayang,pola asuh orang tua, dikhianati pacar, dijahatin temen, kegagalan saat ingin menggapai sesuatu.

Hal-hal yang dilakukan untuk memulihkan Trauma :

💛 Cobalah bersikap terbuka dengan orang lain.

💛 Jangan menyendiri terlalu lama.

💛 Carilah kegiatan yang kamu sukai.

💛 Belajarlah untuk menerima dan melepaskan

💛 Lakukanlah meditasi atau relaksasi

Trauma memang bukan salahmu,tapi kembali pulih adalah tanggung jawabmu. Jangan menyerah, ya!

Kehidupan terus berjalan seperti biasa, seakan kepergian Ulla hanya bagian mimpi buruk yang mereka lihat secara tidak sengaja saat dibawah alam sadar.

Gadis yang tak dianggap kepergiannya sebuah duka saat itu, saat ini tengah menikmati indahnya pemandangan desa yang ia tempati sekarang. Matanya menyapu sekeliling, menatap hamparan hijau sawah di depannya.Beberapa sudah menguning padinya, mungkin akan siap dipanen sebentar lagi.Kicau burung mengiringi alunan suara angin, disertai suara kitiran yang dibuat anak-anak desa.

Ah, rasanya damai sekali.Ulla sudah lama tak berkunjung ke sini, tempat satu-satunya keluarga yang mau menerima keadaannya, paman dan bibinya dari pihak Ibu.

Kota ini tidak terpencil, namun juga tidak ramai. Suasana alamnya masih terjaga dan tak ada polusi.Paman dan Bibinya memiliki lahan pertanian di sini. Mereka mengelolanya dengan baik untuk menyambung hidup.

Gadis itu membenarkan kepangannya. Melamun lagi, menerawang. Jika saja, ada universitas galau, jurusan halu. Sudah dipastikan Ulla akan lulus dengan nilai terbaik. Hahaha... Andai.

Apa yang sedang Om Mahendra lakukan?

Ulla disini rindu.

Kemarin ia sampai, dan langsung dijemput oleh paman dan bibinya. Mereka tak banyak bertanya, mungkin Ayahnya sudah menjelaskan keadaannya.Ia  mendapatkan wejangan yang masih terngiang-ngiang di pikirannya.

"Keperawanan ini hanyalah struktur sosial, kita tidak kehilangan apapun,tidak kekurangan apapun. Nilai diri kita dari bagaimana kita memperlakukan
orang lain,"ucap Budenya saat mereka masih diperjalanan.

Dan kini Ulla disini, bersama dengan keluarganya. Ada sepupunya juga, membuat Ulla merasa kembali punya saudara. Tetapi, ia tetap saja merindukan Mbak Iyemnya.

Ulla akan bertahan,bisa tak bisa. Ia akan memaksakan dirinya untuk hidup di sini, selama ia belum mendapatkan kata maaf dari Ayahnya. Entah kapan kata itu akan terucap dibibirnya?

"Mbak Ulla dicari Ibu! Disuruh makan!"Terdengar suara memanggilnya, Atiqah,adik sepupunya menghampiri Ulla di tempat itu.

"Ayo, Mbak, pulang."

Ulla tersenyum."Iya, ayo."

Keduanya menyusuri pematang sawah untuk menuju rumah. Tak jarang Ulla menyapa mereka yang bekerja di sawah, sifatnya itu tak akan pernah berubah. Dia tetap Nasya Ullaya yang kalian kenal, hanya saja dia merubah sedikit penampilan dan sifat buruknya.

"Tadi ngapain aja? "Tanya Ulla sembari menggandeng jemari mungil Atiqah.

"Main."Gadis usia enam tahun itu tersenyum. Menampakkan giginya yang tanggal."Mbak Ulla juga main dong,banyak temen di sini."

Lagi-lagi Ulla menampilkan deretan giginya."Iya."

Iya. Ulla akan mencari teman di sini.
Hidup barunya akan segera dimulai.

🍒🍒🍒

Hari sudah sore saat Nila kembali ke rumahnya. Awan di atas langit memanyunginya pulang dengan temaram,angin sore membelai wajahnya lembut seakan dia memberi titipan rindu dari seseorang.Ya,Ulla.Dia merindukannya.

Gadis itu melangkahkan kakinya masuk ke rumah,ia mengucapkan salam dan langsung nasuk ke kamarnya setelah mendapatkan sambutan dari Ibundanya.

Nila menatap sebuah kota di naskah kamarnya, dengan rasa penasadan ia membukanya. Dan isinya sebuah salad buah, ia tersenyum miris.Makan ini kesukaannya dan seseorang yang kini ia rindukan.

Iseng.Ia memfoto salad buah itu dan mengirimnya ke kontak Ulla.

Ting! Ponselnya berbunyi tak beberapa lama.

Ulla:"Heeh itu kan salad! Aku pengen."

Nila:"Nemu di kamar, mungkin dibelikan sama Bunda."

Ulla:"Aku mau, belikan aku juga dong :)"

Nila:"Beli sendiri, kan kamu jauh sekarang."

Ulla:"Hehehe... Kok diingetin terus
sih,La 😢"

Nila menyunggingkan senyum miris setelah membaca pesan itu, rasanya ia belun percaya dan menerima dengan lapang dada kepergian Ulla.Seandainya sahabatnya itu tahu,jika tenda prasmana sudah mulai terpasang di depan rumah Om Mahendra.Tapi,Allah adil juga.Hingga tak membuat Ulla melihat itu semua, dan luka di dalam hatinya semakin membesar saja.

Maaf kan aku Allah, aku menyalahkan semua keadaan yang terjadi saat ini kepada-Mu.

🍒🍒🍒

Bersambung 👣

See You Next Time

Silahkan mencoba,jika kalian salah satu orang yang diselimuti rasa trauma

Follow Instagram

@fentiamalia11

@sungmin_h

@imyour_joy

@leejaewookintl

Much Love,

Fenti istri paling imut dan
Sah Ong Seong Woo

TOSKA|Tamat ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang