Hari ini berjalan dengan baik dan sempurna. Seorang gadis yang sedang upacara sudah beberapa menit berlalu gadis itu masih kuat walau banyak yang bilang mukanya pucat
"Lo kalo sakit jagan di paksa dong dodol" bisik Thalita tepat di kuping Nadia, Nadia hanya tersenyum dan menggeleng
Bendera sudah berkibar semua orang yang sedang hormat di suruh menurunkan tangannya entah sudah jam berapa matahari semakin panas dan badan Nadia semakin lemas
Sudah beberapa anak osis bertanya tapi di jawab 'gapapa' sama Nadia, gadis itu seperti mayat hidup yang ikut upacara. Mata Nadia mendadak buram dan hitam semua dan....
Bruk....
Masih ingat penyakit anemia? Yap itu yang membuatnya seperti ini.
Nadia yang pingsan jadi sorotan anak anak yang sedang upacara, datang beberapa anak osis sayang mereka perempuan jadi tidak bisa menggendong Nadia ke UKS karna jarak lapangan ke UKS lumayan jauh.
"Gue panggil anak laki laki dulu" Teriak satu osis menuju osis laki laki, di sana ada Jefan dengan cepatnya berlari ke arah Nadia
"Kenapa dia?" Tanya Jefan khawatir
"Pingsan" Jawab Rava yang ada di sana
"Gue juga liat maksudnya argh.. udah lah!" Jefan langsung menggendong Nadia ala Bridal style banyak siswi yang jerit jerit tak karuan melihat aksi itu.
Di UKS Nadia sudah ditangani oleh petugas PMR. Beberapa menit sudah Jefan menunggu perasaanya saat ini sangat khawatir.
Petugas PMR keluar dan memberi tahu apa yang membuat Nadia seperti ini jefan hanya mangut mangut. Dengan cepat Jefan mengambil kursi yang ada di pojok lalu membawa ke dekat Nadia.
"Egh..." Nadia perlahan sadar sembari memegang kepalanya yang pusing, Nadia berganti posisi menjadi duduk yang pasti di bantu Jefan
"Lo kenapa lagi?" Tanya Jefan dengan nada khawatir
"Gapapa, cuma pusing tapi tenang gue udah lumayan baikan"
"Mau pulang aja? Biar gue izinin ke guru" Nadia mengangguk kecil lalu berdiri sembari di papah oleh Jefan.
Nadia memasuki mobilnya tapi bukan dia yang menyetir melainkan Jefan yang mengantarnya, hening di antara mereka Jefan yang fokus menyetir dan Nadia yang melihat kearah jalan.
Sekitar tiga puluh menit berlalu mereka sudah sampai di apartemen Nadia.
"Mau mampir?" Tanya Nadia di ambang pintu
"Ga usah, istirahat aja jangan lupa makan!" Tegas Jefan
Nadia tersenyum kecil lalu mengangguk dan menutup pintunya.
°°°
"Lo serius Nadia gapapa?" Tanya Alexsa sangat khawatir, mereka memang sedang di kantin.
"Hm" jawabnya malas
"Gimana kalo pulang sekolah kita jenguk dia?" Usul Dito yang di anguki semuanya termasuk Jovian cs
Sesuai janji. Setelah pulang sekolah mereka akan menemui Nadia, mereka sudah berada di parkiran.
Jalan lumayan macet jadi lumayan membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di apar Nadia. Setelah menaiki lift mereka sekarang sudah berada di depan pintu apartemen Nadia.
Ting... Ting... Ting....
Suara bel.Ceklek
Seorang gadis membuka pintu itu matanya berbinar binar melihat Sahabatnya datang, karena dari tadi gadis itu sangatlah bosan.
Mereka di persilakan masuk oleh tuan rumah lalu menuju ruang tv.
"Masih sakit?" Tanya Thalita
"Gak gue udah baikan" ujar Nadia dengan senyum hangat
"Udah makan?" Tanya Jefan membuat semua menoleh ke arahnya.
"Apa liat liat ha?!" Bentak Jefan membuat semuanya membuang muka
"Udah ko"
"Kalian mau minum apa? Biar gue bikinin" tanya Nadia kepada semuanya
"Seadanya" jawab Dito datar
Nadia mengangguk sembari berdiri menuju kulkas. Tapi tanganya dia pegang erat oleh orang di belakangnya siapa lagi kalo bukan Jefan?
"Duduk biar gue yang ambilin" titah Jefan yang tidak terbantahkan mendengar itu Nadia nurut saja toh lebih enak.
Minuman datang dan juga beberapa makanan ringan.
"Ko gue jomblo terus ya?" Tanya Rava tiba tiba
"Sebernya ada yang nunguin Lo!" Ujar Avandy
"Siapa siapa?" Tanya Rava sangat antusias
"Sebenernya ada yang begitu setia nungu lo tapi Lo gak peka aja, contohnya malaikat Izrail" jawab Avandy datar, membuat semuanya geleng geleng mendengarnya sedangkan Rava menjitak keras kepalanya.
Jam jam sudah berlalu, matahari sudah terbenam dengan indah, semua teman yang menjenguknya juga sadar akan waktunya pulang.
Satu per satu berpamitan hanya ada satu orang yang masih stay di sini.
"Ga pulang Lo?" tanya Nadia ketus
"Maybe"
Nadia melotot ke arah Jefan "PULANG JEFAN!" teriak Nadia mengelegar
"Iya gue pulang" Jefan segera mengambil jaketnya di meja makan lalu berpamitan kepada Nadia
"Bye" Nadia hanya mengangguk
"Cepet sembuh cantik" ucap Jefan dengan nada sangat lembut
"Iya makasih"
••••••••×
Hay masih stay di cerita aku ga?
Nantikan part selanjutnya!
Hargai author dengan cara vote and komen!
Share juga biar rame yang baca yehhh
Vote dan komen kalian yang selalu aku nantikan dan aku harapkan!
Karna bikin cerita ga segampang kalian baca aja!
Bye
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Ketua Osis
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA DAN SETELAH MEMBACA BUDAYAKAN VOTE]✓ ••• Jadi kamu mencintainya? Ah ,saya paham. Selama ini ternyata cinta anda ke saya hanya cinta semata kata, bukan dari hati yang tulus Gadis cantik dengan blesteran Korea dan Rus...