Laura Florance harus bekerja keras untuk membayar seluruh pengobatan adiknya, Lisa Florance. Adiknya harus terbaring lemah di ranjang rumah sakit akibat penyakit Leukimia yang dideritanya. Sedangkan kedua orang tuanya telah meninggalkan mereka akiba...
Happy Reading Guys🖤 Don't forget for follow, vote and comment this story! ******
Laura memasukkan semua pakaian yang akan digunakan oleh Oliver selama di Paris ke dalam sebuah koper. Ia mengecek kembali semua perlengkapan agar tidak ada satupun yang tertinggal. Walaupun Oliver bisa membeli semuanya dalam sekejap, tapi Laura tidak ingin Oliver menghamburkan uangnya hanya untuk membeli barang yang tidak penting.
Oliver yang baru saja membuka pintu kamarnya tersenyum saat melihat Laura yang tengah menyiapkan semua perlengkapannya. Oliver melangkahkan kakinya mendekati Laura dan memeluk wanita itu dari belakang.
"Semua pakaianmu ada di koper ini dan perlengkapan lainnya ada di sini." ujar Laura sambil menunjuk dua buah koper yang berada di dekatnya. "Bersihkan dirimu dulu, aku akan menyiapkan makan malam." lanjutnya sambil melepas pelukan Oliver dan pergi meninggalkan pria itu yang masih terdiam di tempatnya.
Oliver mengusap wajahnya kasar dan berjalan menuju walk in closet untuk membersihkan dirinya. Setelah itu ia akan turun untuk melakukan makan malam.
Laura yang baru saja ingin menuruni tangga langsung terhenti saat melihat kedatangan seseorang yang tidak ia kenal. Dengan cepat laura menuruni tangga untuk menghampiri orang tersebut.
"Mrs. Winston, perkenalkan saya Cloe dari NYBoutique ingin mengirim pesanan dari Mr. Winston untuk anda." ujar Cloe sambil memberikan empat buah kotak berwarna abu dengan pita diatasnya. Laura pun menerima kotak tersebut dan menaruhnya di atas meja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalau begitu saya permisi Mrs. Winston."
"Thanks Cloe." ujar Laura dan tersenyum pada Cloe.
Laura menatap keempat kotak itu dengan raut wajah penasaran. Tidak lama kemudian ia melihat Oliver yang sedang menuruni tangga.
"What's this?" tanya Laura. Oliver yang mendengar itu hanya tersenyum dan menghendikkan bahunya.
"Kau bisa melihatnya sendiri sayang, tapi sebelum membukanya lebih baik kita makan malam terlebih dahulu." ujar Oliver sambil menarik pinggang Laura dan mengajaknya ke ruang makan. Laura yang mendengar itu hanya menghela nafas dan mengikuti ucapan dari Oliver.
Akhirnya mereka pun melangsungkan makan malam bersama dengan keheningan. Hanya denting piring yang terdengar memenuhi ruangan itu. Laura yang fokus terhadap makanan di depannya begitupun dengan Oliver. Bahkan pria itu menatap penuh tanya ke arah Laura yang tidak bergeming sedikit pun, tidak seperti biasanya yang selalu ceria.
"Aku sudah selesai, aku akan pergi ke kamar untuk beristirahat." ujar Laura dan beranjak dari tempat duduknya. Oliver menatap kepergian Laura dengan raut wajah bingung. Ia benar-benar harus bertanya apa yang terjadi pada wanita itu dan segera menghabiskan makan malamnya.
