2.6 : how could?

436 126 20
                                    

- ending fairy -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- ending fairy -

Jeje melamun terus menerus setelah selesai berbincang dengan Chenle. Percakapan mereka yang masih Jeje ingat membuat hatinya semakin tidak tenang. Terlebih lagi tentang tanda Schutz di tangan Jiji. Pemuda itu hanya punya dua tanda di tangannya, lalu tanda yang pertama dia gunakan untuk apa?

Jeje terus berpikir mengenai hal ini, mencoba mencari sebuah pemicu yang membuat Jiji menggunakan tandanya.

"Kita pulang duluan ya?" pamit Yera, Renjun, dan juga Sunji. Jeje mendongak dan menganggukkan kepalanya.

"Aku juga duluan, sampai jumpa!" Chenle melambaikan tangannya pada Jiji dan juga Jeje sebelum keluar dari tempat ini.

Sekarang, tersisalah mereka berdua. Jeje melirik sebentar ke arah Jiji yang tengah menguap sembari merentangkan kedua tangannya ke atas. Gadis itu beranjak dari kursi dan menghampiri Jiji.

"Jeje lelah? Kita pulang yuk." Tatapan polos milik Jiji semakin membuat Jeje tidak tenang. Dengan cepat ia meraih tangan pemuda itu dan menatapnya dengan lekat.

Benar saja, hanya tersisa dua tanda.

"Jeje kenapa? Tangan Jiji ada yang aneh ya?" Gadis itu menggeleng. Hatinya mendadak terasa perih melihat tanda itu.

Jeje takut. Takut dengan perkataan Chenle tadi.

"Sung, katakan padaku dengan jujur. Tanda Schutz yang pertama, kau gunakan untuk apa?" Suara Jeje sudah terdengar bergetar seolah menahan tangisnya. Jiji cukup terkejut ketika Jeje mengatakan hal itu.

Ia tidak tahu bagaimana gadis tersebut bisa mengetahui hal ini, padahal dia sudah menyimpan rahasia ini dengan baik. Oh, apakah karena Chenle?

"Ah itu, tidak kok. Aku tida—"

"Jangan berbohong! Katakan padaku yang sejujurnya, apa yang membuatmu menggunakan tanda ini?" tukas Jeje sambil menatap kesal ke arah Jiji dengan matanya yang sudah berair.

Jiji menghela napas, mungkin ini saat yang tepat untuknya mengatakan semua hal yang ia tutupi. Tangannya kini terangkat untuk menyeka air mata gadis itu. "Jeje jangan marah ya? Aku pakai tanda itu saat Kak Jaehyun kecelakaan."

"Jeje sayang sekali sama Kak Jaehyun, jadi aku tidak mau kamu nangis. Jiji juga gak mau Jeje kehilangan, dan sebenarnya Kak Jaehyun waktu itu sudah semakin kritis. Aku tidak punya pilihan lain, selain memakai tanda ini," jelas Jiji sambil menatap lembut kekasihnya.

"K-kau tau kan konsekuensinya apa?" parau Jeje. Napasnya kini tersendat-sendat, dan matanya semakin memerah akibat menangis.

Ending Fairy | Park Jisung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang