TJC [21]

11.8K 478 5
                                    

Selamat membaca...
Salam manis dari Axel dan Alicia

Seperti biasa Alicia bangun pagi sekali, matanya sudah terbuka dan ia masih tetap membaringkan tubuhnya di atas ranjangnya, pikirannya kembali ke kejadian semalam,senyum kecil terbit dari wajahnya.

"Good morning,world" ucapnya tersenyum dan langsung beranjak menuju kamar mandi.

Sesampainya di kantor pun tak sedikitpun senyum memudar di wajahnya. Langkahnya sedikit lagi sampai di depan ruangan Axel. Di sana ada meja sekretaris Axel, Chelsea.

"Selamat pagi, Chelsea"

"Selama pagi, Alicia. Wah... Aura mu terlihat berbeda sekalian hari ini" ujar Chelsea.

"Apakah begitu terlihat dari wajah ku?"

"Iya... Wajahmu seperti baru menang undian besar saja" kekeh Chelsea.

"Kau benar. Tapi aku tidak memenangkan undian apapun" ucap Chelsea.

"Lalu—" ucapan Chelsea terputus karena ada seseorang yang tiba saja memotong pembicaraan mereka.

"Chelsea" panggil orang itu.

Chelsea yang tadinya sedang duduk kini bangkit dari tempat duduknya.
"Ya,sir"  ucapnya pada seorang lelaki tak lain adalah Axel.

"Semalam aku sudah memberitahu mu untuk pergi bersamaku ke Kanada" ujar Axel.

"Iya,sir. Aku sudah mempersiapkan semuanya"

Axel tak menoleh ke arah Alicia padahal sedari tadi ia tau kalau gadis itu memperhatikannya.

"Yasudah kalau begitu. Bergegaslah,kita akan segera berangkat" ucap Axel.

"Dan kau" tunjuk Axel pada Alicia. "Kau aku kasih cuti beberapa hari sampai aku kembali dari Kanada" sambung Axel.

Alicia mengedipkan keduanya matanya berkali-kali. "Aku tidak ikut?" Tanya Alicia.

"Tidak. Aku pikir kau  tidak terlalu di butuhkan di sana. Karena Chelsea sekretaris ku,dia lebih dibutuhkan dan dia yang lebih tau segalanya" ujar Axel. Sike!!

Apa-apaan pria ini, semalam ia bersikap manis terhadap ku. Sekarang? Dia malah bersikap dingin. Apa pria ini suka mempermainkan hati wanita?. Batin Alicia

Axel dan Chelsea pergi menuju bandara. Dan Alicia? Karena ia di beri cuti kepada Axel dia akan menjaga ibunya di rumah sakit. Alicia kira ia akan di ajak oleh Axel, tapi pria itu bilang kalau kehadirannya tidak penting di sana. Entah kenapa Alicia ingin sekali tetap bersama Axel lebih lama lagi. Alicia melangkahkan kakinya dengan tak semangat. Saat ia hendak memencet tombol lift,pintu lift sudah terbuka duluan,disana ada Brandon dengan setelan pakaian kantornya.

"Hai" sapa Brandon yang di balas senyum oleh Alicia.

"Kau mau kemana?" Tanya Brandon.

"Aku ingin pulang" jawabnya.

Brandon mengerutkan keningnya. "Pulang" ujarnya.

"Iya,sir"

"Ini masih jam kerja. Kau ingin pulang? Axel akan marah Alicia"

"Pria itu yang menyuruhku,dia memberiku cuti untuk beberapa hari" ujar Alicia.

"Benarkah? Kalau begitu aku akan mengantarmu"

Mencari kesempatan dalam kesempitan. Itulah yang di lakukan Brandon sekarang. Ia bisa lebih leluasa dekat dengan Alicia ketika Axel tidak berada di dekatnya,jika pria itu ada di sini maka ia tidak bisa meluangkan waktu dengan Alicia, Axel sahabatnya itu dari dulu suka cemburuan,dia akan melakukan apapun agar tidak ada lelaki lain yang dekat dekat wanita yang ia sukai. Posesif bukan?.

The Jerk CEO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang