.selamat membacaa
.
.
.
.
Jaga sikap jika belum tau tempat karena kita harus tau tempat pasti punya peraturannya sendiri
.
.
.
Pitri memasang tali pada kedua kaitan branya bukan ini bukan antar branya tapi tali rapia itu untuk pengikat kaitan satu dengan satunya lagi. Pitri tidak memiliki uang untuk membeli bra yang layak karena untuk makan saja sudah cukup sulit saat ini. Sesudahnya Pitri kembali melipat bajunya untuk pergi ke sekolah.Pitri beranjak ke lemari pakaian dan menyusun pakaiannya. Menutup lemari melihat kaca, melihat keadaannya yang menangisi diri dirumah ini. Kembali menyeka air mata yang turun perlahan dan memilih membaring tubuh ini dikasur yang tidak begitu empuk dengan sinar bulan yang menemani.
_____
Pitri berangkat sekolah bersama teman-temannya saat ini dan anak sekolah lainnya yang memenuhi angkot di pagi hari. Tertawa bahagia melupakan sejenak bahwa dirinya tak akan merasakan bangku sekolah lagi. Pitri masih memiliki waktu yang sebentar lagi akan selesai bila sudah waktunya.
Sudah berada digerbang melihat sebentar suasana sekeliling yang akan Pitri rindukan.
"Pit!! Ayo masukk" kata azira
Sambil berlari Pitri kearah Azira,"Haha iya tunggu"
Mereka berempat berjalan beriringan sambil tertawa besar membuat orang melirik seakan melihat semua bahagia. Tidak salah ini sangat membahagiakan bagi Pitri. Senyuman pun Pitri tebarkan ke semua orang yang dia kenal.
Pelajaran pertama, pelajaran sejarah kini Pitri semangat karena seluruh hari ini bahkan hari terakhir dia sekolah akan membuat dirinya rindu apalagi lusa sudah ulang tahun sekolah. Semua kelas akan kosong karena adanya perlombaan untuk memeriahkan sekolahnya.
_____
Pitri dan kelasnya akan latihan untuk perlombaan. Lomba melawan kelas lain dan guru. Murid yang terkenal atletis tidak boleh kalah itulah julukan kelas sosial.
Peluh akibat berlatih terus mengalir dan menandakan sudah begitu lama Pitri dan teman sekelasnya berlatih. Mereka pun memilih untuk pulang untuk hari senin nanti.Pitri berjalan sendiri saat ini karena teman latihannya berbeda arah sedangkan temannya yang searah sudah pulang sedaritadi. Didesa yang belum begitu banyak orang memiliki kendaraan ini masih ramai dan baik-baik saja untuk jalan sendiri.
Begitu lama jalan dengan diam tak terasa dikit lagi sampai rumah. Tapi rumah begitu ramai dengan orang. Pitri pun mempercepat langkah takut terjadi hal yang yang buruk. Dan ternyata hanya sepasang kekasih yang sedang diobati oleh Abah Pitri.
Pitri mendengarkan orang yang berbicara ramai. Pitri tidak bisa menyalami kedua orangtuanya karena memang tidak pas jika dilakukan.
"Tempat itu berulah lagi" kata ibu-ibu
"Salah mereka pacaran ditempat itu! Lakuin yang ngga-ngga kali tuh. Lihat aja yang kena cewe" kata ibu yang menimbrung obrolan
Pitri pergi tidak lagi mendengarkan ucapan ibu-ibu yang sedang membicarakan orang. Tapi tempat itu memang sedikit dingin. Suasana yang tak begitu bagus dan sayangnya lagi Pitri berjualan disana.
Pitri membersihkan dirinya dan terdengar dari luar bahwa perempuan tadi sadar setelah arwah yang menetap disana sudah pergi.
_____
Zalova💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful In Black
Random" udah gendut, hitam, punya ayah gila. Siapa yang mau sama kamu Pit? " kata orang mencaci. Pitri tersenyum mendengarnya. Seolah olah sudah biasa. Ya sudah biasa. #16 hitam [3.12.2024] #14 bangkit [3.12.2024] #19 bodoh [3.12.2024] Cerita by zalova