TMA! 14

12.5K 1.4K 108
                                    

Hening malam menyambut kedatangan Arcylic, suara jangkrik yang tak henti terdengar seolah sudah menjadi lagu tidur bagi seorang pria dengan nama lengkap Arcylic Darel Tristan tersebut, ia keluar dari dalam mobil, berdiri tanpa mengeluarkan suara didepan anak tangga terasnya selama beberapa saat.

Perlahan, ia memasukkan jari telunjuknya ke dalam mulut, mencoba memuntahkan daging mentah yang ia dapat dari acara tahunan tempat tinggalnya. Selama beberapa detik Arcylic terus terbatuk, ia berusaha keras memuntahkan apa yang saat ini sudah berada didalam perutnya.

Tak sia-sia, ia akhirnya memuntahkan seluruh makanan yang masuk kedalam mulutnya.

"... Arcy?"

Tubuh Arcylic mematung saat mendengar namanya diserukan seseorang, "kau sakit?” suara yang sudah mulai biasa ia dengar itu mengajukan pertanyaan, Arcylic memalingkan tubuhnya, menatap seorang gadis yang berjalan menuruni tangga untuk menemui dirinya.

"Kau belum tidur, Lily?" Arcylic mencoba merubah topik.

Lily menggeleng kecil, "aku menunggumu pulang," jawabnya, tatapan gadis itu menatap rinci wajah Arcylic, "kau darimana? apa kau sakit?"

Arcylic tak menjawab, ia memilih bungkam sambil terus menatap wajah Lily, "kau selalu pergi dan jarang dirumah, aku penasaran, kau pergi kemana?"

Perlahan kedua sudut bibir Arcylic tertarik ke atas, "aku harus jawab yang mana dulu, pertanyaanmu banyak sekali?"

Lily mematung ditempatnya berdiri, "k,kau, barusaja tersenyum?" ucapnya pelan, pandangannya mengunci wajah Arcylic yang sudah mengusir pergi senyum kecilnya.

"Ya, ayo masuk, ini sudah pagi." Tanpa permisi Arcylic menyeret lengan kecil Lily, tak ada perlawanan dari gadis itu, ia menurut, melangkahkan kakinya agar mengikuti jejak sepatu milik Arcylic. Hawa dingin memenuhi lengan Lily yang digenggam Arcylic, "kau sudah makan, Arcy?"

"Belum, apa kau masak?" jawab Arcylic langsung, ia melepas lengan Lily saat sudah berada didalam ruangan.

”tadi aku masak spagetti, tapi sudah lama sekali, kau tak akan mau memakannya." Lily terus berjalan mengikuti langkah besar Arcylic, "kata siapa?" Arcylic menjawab perkataan Lily tanpa menoleh, "aku lapar, jadi mari kita makan malam."

Lily mendongak saat mendengar ucapan Arcylic, "makan? kau mau makan spagetti-ku?"

"Hm," jawab Arcylic singkat, ia membawa langkahnya untuk menuju ruangan yang ditengahnya terdapat satu set meja makan. Tanpa perkataan lain Arcylic langsung duduk, lalu membawa satu piring spagetti di atas meja makan ke dekat tubuhnya.

"Tapi Arcy, itu sudah dingin, biar aku masak la---"

"Shhhhhh," Arcylic menempelkan jari telunjuknya ke bibir Lily, "aku tidak mau yang baru, aku akan makan yang ini," ucapnya kemudian, tindakannya barusan berhasil membuat Lily terdiam. Arcylic melepas jarinya dari bibir Lily lalu mulai memakan spagetti dingin yang dimasak Lily sejak beberapa jam yang lalu.

"... Apa itu enak?" tanya Lily pelan, Arcylic tak menjawab, ia terus memakan makannya.

Perlahan, Lily tersenyum, "kau makan lahap sekali."

"Hm," respons Arcylic singkat, "kau sudah makan, Lily?"

"Belum, tapi kalau sudah jam begini aku tak bisa makan," jawab Lily, ia menopang dagunya, menatap Arcylic yang terasa hangat malam ini, tak seperti biasanya.

"Benarkah?"

"Hm," jawab Lily.

Arcylic mengangguk pelan, "tidak heran tubuhmu kecil," responsnya, Lily tak lagi menjawab, ia hanya tertawa pelan.

THAT MAN ARCY! ✔ (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang