24. Maaf

72 7 45
                                    

*Sehari sebelum pertemuan di cafe

Ayuri Trias mempercepat langkah kakinya berjalan ke area taman tepi laut. Kekasihnya mengirim pesan ingin bertemu dengannya di kota. Demi melepaskan rasa rindu yang sudah hampir sebulan tak bertemu akibat kekasihnya yang begitu sibuk dengan urusan kerjaan. Akhirnya ia segera memesan taksi online karena jam 9 malam bus dari kota Kenangan ke kota ibu kota negeri ini sudah tak ada lagi.

Jam sudah menunjuk pukul 11 malam. Ia telat. Kekasihnya pasti akan marah. Kekasih hatinya sedikit pemarah tapi ia sangat mencintai pria yang sudah 6 tahun menjalin hubungan bersamanya.

"Yusuf...!" teriak Ayuri memanggil seraya menghampiri kekasihnya yang tak lain adalah Yusuf Skai. Bibirnya mengulum senyum takkala Yusuf menoleh melihatnya, "Jangan marah, ya! Kau tahu 'kan, jika ke kota di jam seperti ini, butuh keberanian," rayunya mencegah kemarahan Yusuf karna keterlambatannya.

Yusuf Skai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yusuf Skai

Yusuf hanya tersenyum bahagia. Ia tak peduli dengan alasan keterlambatan Ayuri. Ia langsung memeluk hangat Ayuri yang ada di depannya tuk melepas rindu. Akhir-akhir ini, ia sangat sibuk mengurus anak-anak perusahaan Syaid Group yang ada di luar kota bersama Renata. Dini hari tadi, ia baru saja pulang dari perjalanan dinas karna ada urusan yang harus ia selesaikan di kota ini.

🎶 Gummy - Alone

"Aku rindu," ucap Yusuf mempererat pelukannya.

Ayuri tersenyum bahagia dengan mata yang terpejam. Setelah beberapa lama akhirnya ia bisa kembali bersandar pada bidang dada tubuh kekasihnya yang begitu tinggi, "Aku juga rindu," balasnya seraya ikut memperat pelukan Yusuf.

Setelah beberapa saat melepas rasa rindu. Mereka pun memutuskan tuk duduk di tepi laut seraya memandang kapal pesiar yang berlayar. Sesekali mata Yusuf melirik Ayuri yang masih tersenyum bahagia memandang kapal yang kian jauh dari pandangan mata.

"Ayuri, udara sangat dingin. Kenapa kau tidak memakai jaket?" tanya Yusuf seraya membuka jaketnya dan menyematkannya pada tubuh Ayuri.

Ayuri tersenyum manja seraya melepas jaket Yusuf yang menempel di tubuhnya, "Kau saja yang pakai," tolaknya dan memakaikan kembali jaket pada Yusuf, "Karna aku mau memelukmu saja biar hangat hehehe...," godanya memeluk pinggang dan bersandar di bidang dada Yusuf.

Yusuf membuka sisi jaketnya bagian dalam tuk menghangatkan tubuh mungil Ayuri. Di banding Honey Joana dan Junie Yunika, Ayuri memiliki tubuh yang tidak tinggi, "Kenapa tidak pakai syal? Bukankah aku pernah memberimu syal yang cukup bagus tuk menghalau dingin?"

Dangerous BeautyWhere stories live. Discover now