"Udah ya, aku mau praktek." tanpa menunggu jawaban apapun dari Rey, Tasya berlalu begitu saja dari pandangan pria itu.
*******************
Terik panas di lapangan mulai mereda, siswa kelas 12 yang sudah pengayaan mulai berhamburan keluar kelasnya, itu tandanya hari sudah mulai sore.Tak terasa pengayaan hari ini adalah pengayaan terakhir, karena mulai minggu depan siswa kelas 12 sudah akan melaksanakan tryout pertama.
Kurang lebih selama dua bulan, kelas 12 telah melaksanakan pengayaan dengan baik dan tuntas. Walaupun satu minggu hanya tiga hari, dimulai dari hari senin sampai dengan hari rabu. Tapi para guru telah menyampaikan materi yang akan di UN kan nanti dengan sangat baik. Begitupun dengan siswanya, telah berusaha untuk mempelajari dan memahami materi yang diberikan oleh guru dengan baik.
Jarum jam yang melingkar di pergelangan tangan gadis berambut pirang menunjukkan pukul empat sore, dia bergegas untuk keluar dari kelasnya. Tetapi saat gadis itu tepat di depan pintu, sudah ada seorang pria yang berdiri menunggunya sejak tadi.
Gadis itu sontak memundurkan kakinya, terkejut dengan keberadaan pria tersebut. Rey menatap wajah gadis yang berada di depannya, pria itu sangat takut gadisnya itu marah kepadanya.
"Apa kamu masih marah ?" tanya pria itu
Tasya mengangkat sebelah alisnya
"Marah ? Soal apa ?" Gadis itu bertanya seolah olah kejadian tadi tidak pernah terjadi.
"Soal Mesya" jawab pria yang berada di depannya
"Sebenernya aku sedikit kecewa dengan kejadian tadi, tapi aku gak mau memperpanjang masalah ini. Lagian kan udah kamu jelasin ke aku." batin gadis itu
"Gak ada yang harus dipermasalahkan, lagian aku percaya kok sama kamu." senyum merekah dia kembangkan untuk sang pacar
"Benerrr.." belum selesai dengan kalimatnya, Tasya meletakkan jari telunjuk dibibir pria yang sedari tadi mempertanyakan apakah dirinya masih marah.
"Gak usah dibahas lagi" dengan cepat gadis itu menyingkirkan jari telunjuknya
Rey benar benar terkejut dengan apa yang dilakukan Tasya, gadis itu kini berubah menjadi lebih dewasa. Padahal dulu gadis itu sering merajuk hanya karena hal sepele sekalipun, tetapi saat ini gadis manja itu telah memiliki pemikiran yang lebih dewasa dari sebelumnya.
***************
Keesokan harinya."Hai dek" sapa Vito heboh kepada salah satu adik kelas perempuan cantik
"Heh mata kuda!" Zahra menepuk pundak pria itu dengan keras sehingga membuat Vito kesakitan
"Heh Borutto!! Ngapain lo tiba tiba nongol udah kaya jelangkung aja, datang tak diundang pulang tak diantar gatau nyasar kemana." Pria itu berkacak pinggang kesal
"Lagian Lo pagi pagi udah godain dede emesh" Zahra memutar bola matanya malas
"Suka suka gue kenapa Lo yang repot!"
"Eh jangan jangan lo cemburu ya ?" sambung pria itu menggoda Zahra
"Gue ?? Cemburu ?? Hahaha gak mungkin lah!" gadis tomboi itu melipat kedua tangannya kedepan dada
Ditengah perdebatan Zahra dan Vito tiba tiba ada seorang pria melewati mereka berdua, sehingga mampu mencuri pandangan Zahra. Gadis itu sedikit membuka mulut saat sang pria itu tepat melewati dirinya.
"Astaga dragon!!! Adek gue cakep bener dah!" kepala Zahra sampai mengikuti arah jalannya pria itu
"Dasar cewek mata keranjang!" teriak Vito menyadarkan Zahra
KAMU SEDANG MEMBACA
LABIRIN CINTA (End✓)
RomanceLabirin cinta, seperti judulnya kisah ini menceritakan tentang Lika-liku cinta dan persahabatan anak SMK. Tasya Kirana yang sering dipanggil dengan Tasya. Gadis manis dengan tinggi badan 155 cm fostur tubuh yang ideal, rambut pirang, kulit putih. Pe...