*╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗*
𝙍𝙚𝙙 𝙎𝙩𝙧𝙞𝙣𝙜
𝐽𝑎𝑘𝑒𝑛𝑜𝑜*╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝*
Sunoo kira kantin masih tutup sekarang. Ia melirik jam nya, masih pukul 06.15 pagi.
Ternyata tidak, kantin telah terbuka, meskipun sang penjaga kantin masih membereskan jualannya.
"Mbak iren! " panggil Jay. Yang dipanggil menoleh, oh, rupanya si Sultan kampus.
Sunoo dan Jake berjalan berdampingan mengikuti Jay.
"Mau borong apa? Lagi banyak stok nih, " kata Mbak Iren.
"Mau traktir tuh dua anak, nanti istirahat anak kelas gue traktir juga. " Jay menunjuk dua pemuda di belakangnya.
"Ya-in deh yang Sultan mah. " Mbak Iren pasrah saja, toh dia jadi untung. Sudah jadi kebiasaan Jay untuk mentraktir teman teman kelasnya, tak jarang anak kelas lain pun ia traktir.
Katanya, "Abis gua bingung ngabisin duit gua kek gimana. Di brangkas pernah tuh gua nemu duit jamuran."
Sombong sih, tapi ya.. dia memang kaya.
Beberapa teman Jay kadang menasehati nya agar tidak terlalu menghamburkan uangnya. Atau tidak menyumbangkan uang yang ia punya.
Jay menurut, setiap hari minggu ia akan menyumbang ke panti asuhan maupun jompo untuk memberikan sumbangan.
"Mie goreng aja mbak, satu, " ucap Sunoo kala ditanya ingin apa.
"Samain, " sahut Jake. Mereka masih tahu diri untuk tidak membeli apapun yang mahal harganya.
Tidak seperti yang lainnya, Jay hanya membeli teh sirsi 2000 rupiah sementara yang ditraktir membeli Ch*time.
Jay mengajak keduanya duduk di meja paling depan. Ia meminum kopi dengan santai sekaligus memainkan ponsel nya,ia berlagak seperti seorang CEO.
Seandainya Jay sudah tua, ia pasti tinggal menikmati hidup dan menunggu ajalnya datang. Lalu saat malaikat maut datang, Jay akan menyambutnya dengan bahagia, lalu-
Ah sudahlah.
Sunoo melirik Jake yang kini memainkan ponselnya dengan wajah datar. Wajah Jake terlihat lebih tampan dari dekat rupanya. Sunoo buru buru memalingkan wajah sebelum pipinya memerah dan jantungnya berolahraga.
Bosan dan tidak ada kerjaan, Sunoo melihat kembali kelingking nya.
Jujur, Sunoo merasa sedih, semua orang yang pernah ia lihat memiliki benang merah yang membentang, terkadang Sunoo senang saat melihat sepasang kekasih dengan benang merah yang terlihat romantis.
Jake melihat itu, perubahan wajah Sunoo dari ceria menjadi murung. Secara reflek ia memegang tangan kiri Sunoo yang berada di atas meja. Sunoo mengangkat kepalanya menatap Jake.
"Kenapa, hm? " tanya Jake dengan wajah sedikit khawatir.
Deg
Deg
Deg
Jantung. Kau boleh berdetak, tapi jangan terlalu keras, oke? batin Sunoo.
Sunoo menggeleng kaku, bibirnya menyengir.
Kemudian pesanan datang, Sunoo dan Jake makan dengan tenang. Sementara Jay sedang tersenyum sendiri seperti orang gila.
Yang pastinya Sunoo tahu, Jay sedang bertukar pesan dengan pasangan jiwanya. Yang Jungwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Red String「Jakenoo」
Fantasy[Completed] ❝Tentang Sunoo yang bisa melihat benang merah di setiap kelingking seseorang.❞ Warn! Bxb Bahasa semi-baku Highest rank : #2 in Jakenoo #2 in Iland #2 in Sunoo #1 in Jungwon #1 in Sunoo #1 in Kyungmin ❐ ɪᴍɢʏᴜᴍɪɴ 2O2O