Riley seketika tersenyum saat melihat Alice mengucapkan terima kasih kepadanya, terlebih lagi Alice mengucapkan itu sambil memalingkan mukanya malu.
Riley : "Hahaha gapapa kok"
Seira : "Ternyata ada juga orang yang belain cewe cabe kayak dia.."
Alice : "Apa? Coba lebih kencang ngomongnya."Ucap Alice berakting seakan ia tidak mendengar ucapan Seira.
Seira : "Tadi gw bilang.. Ternyata ada juga orang yang belain cewe cabe kayak dia"
Ucap Seira dengan suara yang lebih kencang dari biasanya.
Alice : "Woah berani juga lu.. salut gw"
Carl : "Udahlah kalian jangan berantem terus, cape gw dengernya woii"
Alice : "Lu gaperlu dengerin Carl, nanti cape sendiri."
Carl : "Okelah."
Seira : "Jadi gw transparan nih?"
Alice : "Iya. Karena lu ga dibutuhin disini"
Seira : "Enak aja, gw mah selalu dibutuhin. Cewe cabe kayak lu yg gadibutuhin tuh"
Riley : "Udaah diem! Hm.. Seira mau gw ajak berantem ga?"
Seira : "Lah kenapa? Kok gw?"
Riley : "Ya lu kan tadi jelek-jelek in Alice terus."Namun tiba-tiba Alice melihat Carl membulatkan matanya sembari menaruh tangan kanannya diatas keningnya.
Alice : "Kenap-"
Sebelum Alice menyelesaikan omongannya, pikiran Alice sudah dahulu tersambung dengan pikiran Carl.
Alice : "WOII! sekarang jam berapa?"
Ucap Alice panik.
Riley pun langsung mencari keberadaan jam dinding di dalam UKS.
Riley : "Jam.. sebelas tiga pu-"
Riley : "HAH TELAT DONG?"
Seira : "Gausah bohong deh kalian"Ucap Seira sambil mengikuti arah pandang Riley yang memandang jam dinding. Namun kenyataannya mereka memang telat, karena istirahat berakhir pada jam sebelas tepat.
Alice dan teman-temannya pun langsung berlarian menuju kelas, berhubung kini mereka duduk di satu kelas yang sama semenjak Seira seenaknya memasuki kelas Alice.
Saat mereka sampai di depan kelas, Alice menghela nafasnya kasar, memberanikan diri untuk membuka pintu.
Alice : "Satu... dua... tiga!"
Alice pun membuka pintu kelasnya, dan kini seisi kelas langsung menujukan pandangannya kepada Alice dan kawan-kawan, termasuk guru yang sedang mengajar disana.
Guru : "Kalian kenapa telat? Dari mana aja kalian?!"
Alice dan juga yang lainnya terdiam, tidak ada yang berniat membuka suaranya.
??? : "Palingan me-"
Ia belum menyelesaikan kalimatnya karena Bu guru memotong perkataannya dengan berteriak.
Guru : "MEMANG SAYA TANYA KAMU?"
??? : "Oh, tidak bu. Maaf bu."Ucapnya sambil memalingkan muka nya malu.
Guru : "Jadi, kalian ngapain?"
Alice dan teman"nya masih diam. Namun, akhirnya ada yang membuka suara, Seira.
Seira : "Ini semua gara" Alice bu."
Saat mendengar nama Alice disebut, dua bola hitam milik Bu Guru pun langsung ter-arahkan menuju Alice.
Guru : "Benar begitu Alice?"
Alice : "Ti-"Tiba-tiba Riley memotong pembicaraan Alice karena ia tidak mau jika Alice terkena imbasnya karena ia merasa bahwa dirinya lah yang membuat teman-temannya telat.
Riley : "Tidak bu, ini bukan salah Alice, ini salah saya bu."
Bu Guru yang mendengar hal tersebut langsung memalingkan mukanya kembali kearah Riley.
Guru : "Rey, ibu kan bertanya kepada Alice.. Mengapa kamu yang jawab? Membela teman yang bersalah itu tidak boleh ya. Yasudah, coba kamu ceritakan kejadiannya."
Riley : "Baik bu."Riley pun menjelaskan kejadiannya dari awal hingga akhir secara detil. Bu Guru yang mendengar kejadiannya hanya mengangguk pelan. Ketika Riley menyelesaikan ucapannya, kini giliran Bu Guru yang membuka suara milik-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Changing Destiny
RomanceSeorang anak SMA tiba-tiba masuk ke dalam sinetron favoritenya sebagai pemeran antagonis. ( By : @pinkkushi & @thalassadanica ) [ Tamat ]