Extra Part - Wedding Day

1K 49 33
                                    


Hari ini adalah hari paling bersejarah di dalam hidup pasangan yang sudah selama lima tahun itu berstatus sebagai pacaran. Hari yang tidak akan pernah mereka lupakan seumur hidup mereka.

Di dalam gedung dengan nuansa hitam dan putih, tampak ada banyak sekali para tamu undangan yang menghadiri pesta pernikahan tersebut. Ada yang bersalaman dengan kedua pengantin, dan ada juga yang memakan makanan yang telah dihidangkan.

Kedua pengantin yang berdiri di atas singgana mereka saling melemparkan senyum ketika mereka bersalaman dengan para tamu undangan. Lalu ketika tamu-tamu itu pergi, sang pengantin pria langsung terduduk dengan menghela napas kasar.

"Kapan kelar? Pengen rebahan, astaga."

Alza menolehkan kepalanya ke arah suaminya itu. Lantas tersenyum dan ikut duduk di sampingnya.

"Sabar ya, sayang. Nanti juga selesai kok. Kamu udah cape banget ya?" Tangan Alza terulur untuk mengusap pipi suaminya dengan lembut.

Sementara itu, Andhika memejamkan matanya, menikmati sentuhan tangan lembut milik perempuan yang beberapa jam lalu telah resmi menjadi istrinya.

Lantas Andhika membuka mata, menatap ke arah Alza yang juga menatapnya. Dalam beberapa detik Andhika menatap Alza yang begitu cantik hari ini. Cewek itu Memakai gaun pernikahan yang tidak terbuka dengan panjang menutupi kedua kakinya. Serta rambut panjangnya yang ditata rapih sedemikian rupa. Persis seperti bidadari yang jatuh dari langit untuk membuat seorang Andhika Varen Anargya jatuh cinta padanya.

Sementara itu, Alza juga memerhatikan Andhika yang terlihat sangat tampan hari ini. Andhika memakai kemeja putih yang dilapisi jas hitam, celana kain berwarna senada dengan jasnya. Serta sepatu pantofel yang begitu mengkilat karena baru dipakai. Tak lupa juga rambut Andhika yang biasanya terlihat acak-acakan, kini tertata rapih.

Tanpa sadar, pandangan Andhika jatuh ke arah bibir ranum milik Alza yang dipoles lipstik yang tidak terlalu merah. Andhika yakin meski Alza tidak memakai pelembab bibir sekalipun, bibir Alza akan terlihat merah alami. Dan ya, selama mereka berpacaran, Andhika tidak sekalipun menyentuh bibir Alza. Karena dia tahu Alza belum pernah berciuman dengan siapapun, dan Andhika ingin menjaganya hingga mereka resmi menjadi suami istri.

Tapi sekarang mereka telah menjadi pasangan suami istri. Maka tak ada salahnya jika Andhika mencoba untuk ... menciumnya bukan?

Kepala Andhika mendekat dengan tangan kanannya yang menyentuh pipi kanan Alza. Membuat Alza yang tadinya sibuk memerhatikan wajah Andhika, tersentak karena perlakuan tiba-tiba Andhika.

Satu detik, hingga detik ketiga. Selama itu pula, kepala Andhika semakin mendekat, dan bibir mereka hampir menempel. Lalu,

"Woy!"

Andhika dan Alza sama-sama menolehkan kepalanya ke arah suara itu berasal. Mendapati ketiga teman Andhika yang berjalan menghampiri. Serta Veli dan Sarah yang berjalan di belakang ketiga cowok itu.

"Main sosor-sosor aja lo udah kek soang. Tahan dulu, bro," ucap Fauzan yang lalu tertawa. Diikuti yang lainnya.

Andhika yang melihat itu, mendengus kesal. "Ganggu aja lo pada."

Tanpa memedulikan wajah Andhika yang ditekuk, ketiga temannya mendekat untuk bersalaman juga Veli dan Sarah.

"Selamat ya, akhirnya lo berdua nikah juga. Gue seneng liatnya," ucap Veli dengan memeluk Alza dari samping.

"Gue sama Alza uda nikah, lo kapan, Vel?" tanya Andhika dengan melirik ke arah Farid.

Farid yang memang dasarnya peka jika dia Tenga disindir saat ini, segera mendekat ke Veli dan merangkul bahu kekasihnya itu.

Andhika's Girlfriend [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang