Airlens (15)

2.7K 197 54
                                    

Rere mematikan deru mesin mobilnya, dan mengajak Santy untuk masuk kerumahnya.

"Tumben pulang cepet" Ujar Agaf yang sedang merapikan pohon bongsai Retha di taman.

"Suka-suka gue lah" Jawab Rere acuh, sedangkan Santy hanya melempar senyum ke Agaf begitu pula sebaliknya.

Duduk cantik, di ruang tamu sambil ditemani ciki dan es teh memanglah epic.

Santy pun menelisik rumah Rere yang cukup unik, didesain kedap suara, ruangan tamu yang begitu lebar. "Nyokap mana Re?" Tanyanya kepada Rere

"Ada, nanti kesini. Doi lagi boker" jawab Rere sekenanya lalu menyambung kegiatannya nonton drama korea.

"Eh ada tamu cantik" Ujar Retha yang baru saja turun dari tangga kamarnya. Santy pun dengan sopan menyalami Retha.

"Gini dong sayang, cari temen yang sopan biar kamu ketularan punya akhlak yang baik" ucap Retha yang tertuju pada Rere.

"Iyain aja Re, iyain biar cepet" Rere berbisik kepada diri sendiri sambil memutar bola mataya malas.

"Kamu akur-akur ya sayang, sama anak buna. Biarpun nggak ada ahlak gitu, bisa kok jadi temen yang baik" ujar Retha pada Santy

"Iya Tante" jawab Santy dengan senyum kikuk

"Eh, jangan Tante. Panggil Buna aja" koreksi Retha, dan berpamitan kepada Rere dan Santy untuk menghadiri acara Arisan.

"Eh Re, yang di taman tadi siapa?" Tanya Santy pada Rere

"Biasa, tukang kebun gue"

"Gilak, cogan begitu tukang kebun?" Jawab Santy dengan setengah berteriak.

"Cogan dari mananya, buluk gitu" jawab Rere sambil membayangkan Agaf, memang benar bahwa Abangnya itu termasuk kedalam kategori Cogan.

"Perpaduan gen Buna sama Papah mana ada yang kaleng-kaleng, contohnya aja gue" Batin Rere berteriak

"Cogan itu woii, sumpah lah ya. Jantung gue dugun-dugun liat dia" ujar Santy dengan mata yang berbinar membayangkan Agaf.

"Cogan pun percuma kalo cuma tukang kebun" jawab Rere membuyarkan haluan Santy.

Santy menatap sahabat itu, "Apa salahnya kalo dia tukang kebun?" Tanya Santy pada Rere.

"Salah lah, harusnya lo cari yang banyak duitnya. Biarpun jelek, bisa skincere-an terus glow-up hidup lo makmur dan bahagia. Lah kalo modal ganteng doang, ga jamin sih" Jawab Rere seolah-olah master yang memberi wejangan kepada junior.

"Dasar jiwa-jiwa matre" Jawab Santy lalu keduanya tertawa.
"Gue sih nggak masalah apapun profesi dia, kalo gue udah nyaman dan cinta pasti gue perjuangin dan pertahanin dengan gitu gue pasti bahagia sama dia" jawab Santy dengan mantap membuat Rere tersenyum penuh Arti.

"Sekarang gue tanya deh Re, gimana misalnya lo dapetin cowok yang kata lo tadi, glow-up dan cucu sultan, sedangkan Lo nggak cinta sama dia, apa lo bakal bahagia?" Tanya Santy pada Rere.

"Nggak tau juga sih, cuman ya gue yakin cinta bakal tumbuh seiring berjalannya waktu" jawab Rere, sedangkan Santy hanya menganggukkan kepalanya.

🛫🛫🛫

Weekend, adalah hari yang paling di nanti oleh mahasiswa baru. Karena hanya pada weekend mereka bisa bernapas lega tanpa harus bertemu dengan dosen yang hobinya nyusahin mahasiswa dengan berbagai cara.

"Dek, ikut Abang kerumah onty Selyn yok" Ajak Agaf pada Rere yang tengah bermalas-malasan didepan laptop.

Mendengar abangnya menyebutkan nama onty kesayangannya, Rere segera mematikan laptop dan bersemangat untuk kerumah Selyn.

Airlens [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang