"Tidak mungkin kan kalau Ayah yang mendonorkan hatinya untuk Seulgi? Tapi, Ayah mulai tidak ada kabar juga saat Seulgi operasi. Ah! Aku harus memastikan ke rumah sakit sekarang" gumamnya, dan bergegas bersiap menuju rumah sakit.

Setelah bersikeras memaksa Seokjin untuk angkat bicara, akhirnya semua kekhawatiran yang melanda Nara pun terjawab. Tuan Lee lah yang sudah mendonorkan hatinya untuk Seulgi, sebagai ungkapan permintaan maaf pada cucu yang tidak pernah di anggapnya ada.

"Tapi nyonya tenang saja, tuan Lee tidak meninggal. Dia hanya koma, setelah operasi itu di lakukan, saya langsung mencari pendonor lagi untuk tuan Lee. Dan dengan sangat kebetulan ada pasien yang sudah sekarat dan mau mendonorkan hatinya untuk tuan Lee. Sekarang kita hanya tinggal menunggu tuan Lee tersadar dari komanya saja nyonya. Sejauh ini sudah ada progressnya, berdoa saja supaya dalam 2 sampai 3 hari kedepan tuan Lee sudah sadar" jelas Seokjin, kenyataan itu cukup membuat Nara terhenyak. Tapi mendengar bahwa Ayahnya masih ada harapan untuk selamat sudah membuat Nara lega.

Semua orang masih tidak ada yang menyadari, bahwa seorang tuan Lee sudah berbuat sejauh itu untuk kesembuhan cucunya.

***

Benar kata Seokjin, hanya perlu berdoa untuk kesembuhan tuan Lee. 3 hari setelah Nara tau kebenarannya, tuan Lee tersadar dari komanya dengan kesehatan yang bisa di katakan baik.

Nara langsung mengajak Namjoon serta Seulgi dan Yeri untuk pergi ke rumah sakit tanpa mengatakan apapun, dan itu jelas membuat mereka bingung.

"Kenapa harus ke rumah sakit?" tanya Namjoon, yang di paksa bersiap oleh Nara.

"Kita akan mengunjungi siapa yang sudah mendonorkan hatinya untuk Seulgi, Joon-a" ucap Nara, dan sukses membuat Namjoon terkejut.

"Kau tahu?"

"Hmm!" hanya gumaman yang di jadikan Nara sebagai balasan.

***

Mereka berlima- ya Jimin memaksa untuk ikut karena khawatir jika membiarkan Seulgi pergi sendiri dengan keluarganya, walaupun di sana ada Namjoon tapi Jimin tetap saja khawatir.

Setelah sampai di depan pintu ruangan yang bertuliskan VIP, Nara menghembuskan nafas panjangnya. Bersiap mempertemukan kembali keluarganya dengan sang Ayah tercinta. Nara sudah ingin mengakhiri perseteruan ini, Nara menginginkan keluarga yang utuh tanpa terpecah belah.

Ceklek

Mereka semua masuk dan mulai mendekati bankar seseorang yang kini sedang di periksa oleh Dokter Seokjin. Mereka-kecuali Nara belum tahu dengan pasti siapa pria yang berada di bankar itu.

"Wah, kalian sudah datang! Pasien baru beberapa jam yang lalu tersadar, Ku harap kalian jangan bertanya tanya terlalu keras dulu!" perintah Jin, dan saat Jin berbalik semua menatap kaget ke arah sosok tuan Lee yang terbaring lemah dengan selang oksigen dan infus yang melekat di hidung dan pergelangan tangannya.

"Jelaskan hyung?" tekan Jimin.

"Tenang Jim! Baik akan aku jelaskan sekarang, tuan Lee datang padaku tepat saat Seulgi kritis dan harus segera di operasi. Dia menawarkan untuk menjadi pendonor hati untuk Seulgi, awalnya aku menolak. Bagaimana mungkin aku mengiyakannya, kau tahu betul bagaimana kita di sumpah saat sebelum menjadi Dokter kan Jim? Tapi tuan Lee selalu meyakinkan aku bahwa Dia hanya mau menebus segala kesalahan yang di lakukannya pada Seulgi dulu. Dia teringat dengan mendiang istrinya, dan juga merasa bersalah atas janji yang ia ingkari pada istrinya. Dan aku mencoba untuk bergerak cepat, kebetulan sekali ada pasien yang sudah sekarat dan dengan suka rela mau memberikan hatinya untuk tuan Lee. Setelah tuan Lee di bedah, aku kembali membedahnya dengan bantuan Dokter Yoongi" jelas Jin dengan singkat namun dapat di pahami semua orang di sana.

Short Story SeulMin (Seulgi Jimin)Where stories live. Discover now