01

153 13 0
                                    

.
.
.
.
.
' apakah sesusah ini hidup tuhan? Kenapa berat sekali? ' -Pitri
.
.
.
Selamat membaca
.
.
Menunggu angkot yang lama membuat seseorang bergerak tidak nyaman karena waktu sedikit lagi masuk sekolah. Dia perempuan berperawakan gendut, hitam, dan tidak begitu cantik yang bernama Pitri.

Pitri yang sudah menunggu akhirnya melihat secercah harapan saat melihat angkutan bewarna hijau yang akan menuju sekolahnya. Pitri menaiki angkot tersebut yang sudah padat dengan penumpangnya.

Diperjalanan pitri hanya bisa duduk diam dengan melihat pemandangan tanpa berpikir dia akan terkena hukuman nantinya.

Pemandangan pun berganti menjadi halaman sekolah. Segeralah pitri turun dan membayar angkot.

" makasih pak " kata pitri dengan senyum ramahnya

" iya pit. Cepat sudah terlambat " kata supir angkot yang sudah mengenalnya

Pitri mengangguk dan langsung berlari menuju sekolah yang tentu saja gerbang sudah tertutup.

Pitri tak pernah telat biasanya hanya saja perkerjaannya hari ini begitu banyak untuk menambah uang sakunya.

Terlihat guru yang sangat baik mau memasuki sekolah pitri langsung berdiri dan memberi salam.

" assalamuaikum bu " pitri menyapa sembari menyalami guru didepannya.

" waalaikumsalam nak. Tumben kamu telat pit " bu guru yang dengan senang hati menyambut saliman anak muridnya.

" iya bu, tadi saya ngambil pakis dulu. Ibu mau? " pitri mengatakannya dan mengeluarkannya untuk diberikan kepada gurunya tersebut.

" makasih Pit, tapi lain kali gaboleh telat lagi ya. Yaudah ayo masuk " ajak guru kepada pitri yang dianggukan kuat.

_____

Saat tiba dikelas ternyata ada guru sejarah yang tidak begitu menyukai Pitri ntah karena apa. Walaupun Pitri gendut, hitam, dan tak cantik. Sikap Pitri sangatlah baik dia dikenal oleh guru, teman, dan seluruh sekolah karena kebaikannya. Sayangnya gurunya satu ini dengan sengaja suka mengatakan ' sudah jelek, bodoh lagi '. Sudah biasa.

Mengitip kedalam ternyata gurunya sedang menuju keluar untuk menemui Pitri untuk menerima hukuman keterlambatan.

"Kamu ya! Sudah bodoh terlambat lagi. Kamu pikir sekolah punya kamu! " hardik sanga guru yang sudah biasa Pitri dengar.

"I-iya pak. Maaf saya tidak akan terlambat lagi " jawab Pitri dengan kepala menunduk dalam.

"Berdiri dilapangan sampai bapak selesai" kata pak guru melayangkan hukuman yang diangguki Pitri.

Lama berdiri menunggu selesainya hukuman Pitri berpikir ' apakah sesusah ini hidup tuhan? Kenapa berat sekali? '

Mungkin tak akan ada yang mau hidup seperti pitri sudah tidak memiliki kecatikan, tidak begitu pintar dalam pelajaran, tidak berkecukupan, dan bahkan memiliki ayah sakit yang suka kambuh. Gila.

Pitri merenungkan semuanya sampai terdengar suara bel jam pelajaran selanjutnya dengan tepatnya air matanya menetes termakan senyuman. Dan siap menuju kelas dengan pelajaran berikutnya.

_____

Sesudah pergulatan soal yang memang memasuki akhir kelas 12 SMA membuat kepala pusing. Waktu istirahat tiba. Terdengar suara anak laki-laki  dan perempuan berhamburan keluar. Bersamaam dengan teman-teman Pitri yang menanyakan keterlambatan hari ini.

"Pit, kenapa telat ?"

"Membantu orang mencari pakis " jawab Pitri langsung pada intinya.

"Pit belikan akulontong sayur dongg. Nanti kamu juga jajan sekalian " kata Azira dengan  suara manjanya.

"Zir-Zir mana uangnya? Biar aku belikan tapi kerjakan pr ini ya " kata Pitri menerima uang dari Azira dan azira menganggukan kepalanya. Pitri tidak pernah menolak bukankah teman saling menolong lebih tepatnya menjadi suruhan teman walaupun seperti itu temannya juga baik mau mebantu Pitri mengerjakan soal matematikanya yang sulit itu dan mendapat makanan sebagai bonus.

_____

Hari sudah menunjukan waktu sore yang berarti berakhir juga kelasnya. Pulang adalah tujuan murid saat-saat seperti ini tapi perjalanan Pitri dengan teman-temanya harus berhenti karena Pitri dipanggil walikelasnya ke ruang guru.

"Pit, ibu bukannya mau menambahkan beban kamu tapi uang sekolah kamu belum bayar kalau kayak gini terus kamu bisa dikeluarin " kata wali kelas mencoba melihat keadaan muridnya.

"Iya bu, saya akan berusaha bayar dengan dicicil bu " kata Pitri memohon untuk memberinya waktu untu membayar sekolahnya saat ini.

"Iya Pit, tapi.. kamu cuma dikasih waktu 3 bulan untuk pembayaran. Apalagi ini sudah mau un jangan sampe kamu ga lulus " kata bu guru yang mengkhawatirkan Pitri.

"Iya bu, Saya akan berusaha secepatnya membayar uang sekolah. Kalau gitu saya pamit pulang ya bu. Makasih bu" kata Pitri bangkit dari kursinya sambi menyalimi wali kelas terbaiknya selama hampir 3 tahun.

_____

Teman-teman pitri masih setia menunggu dan berjalan bersama dengan pitri yang berada dibelakang.

"Kenapa lama banget Pit?" Tanya Lia

"Ada sedikit masalah Ya" kata Pitri yang tidak begitu mau menjelaskan masalah seperti apa.

"Oh baiklah"

Percakapan mulai kembali tapi Pitri tak ikut serta karena banyak yang harus dia kerjakan terlebih lagi besok akhir pekan yang akan membuat Pitri lebih keras lagi untuk menjalani hidup ini dan tak terasa magribpun tiba saat kaki sudah menyentuh rumah neneknya.

_____

Zalova💙

Beautiful In BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang