53. Hall.

9.9K 1.7K 297
                                    

Katanya mau gak tamat, tapi votenya berkurang teros:)

***
Dayoung menatap kearah mayat adiknya yang ditemukan oleh rombongan anak laki-laki itu.

Ada ayah tiri dan ibunya yang baru saja datang kesini, tentu saja mereka marah apalagi ayah tirinya itu.

Mau menindaklanjuti kasusnya namun tentu saja Irene tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.

Pertama nanti sekolahan ini menjadi jelek, kedua sebelum mereka membuat laporan, Irene sudah menghalangin hal itu duluan.

Jangan lupakan keluarganya itu lebih kaya dari keluarga murid-muridnya itu.

Jadi sekarang cuma bisa pasrah saja, kasihan.

Irene saja bingung siapa yang melakukan hal ini, tahun lalu kasus muridnya meninggal ada banyak sekali, sekarang muncul lagi yang baru.

Semuanya selalu berhubungan dengan anak angkatnya itu, bukan berarti dia curiga ke Soobin, dia gak akan bisa mencurigain anak angkatnya itu.

Soobin terlalu polos untuk melakukan hal itu.

Dia bahkan melihat tangan Rachel murid yang selalu menghina Soobin dengan panggilan jalang itu jarinya sudah dipotong semua.

Lalu tadi mulutnya terbuka dan lidahnya sudah tidak ada lagi disana.

Yang melihatnya langsung merinding, mereka yakin yang melakukan ini adalah seorang psikopat.

Dia ingin hasil pembunuhannya itu dilihat oleh banyak orang, sifat seorang psikopat sekali.

Pada akhirnya keluarga Rachel cuma bisa pasrah dan membiarkan anaknya di otopsi itu, Irene menatap kearah Dayoung yang terlihat biasa aja.

Dia tau sih kalau Dayoung itu sama Rachel saudara tiri, lagipula tuh cewek sudah minta maaf ke dirinya.

Lalu Irene menoleh kearah banyak murid yang melihat hal itu, kebetulan juga murid dari sekolah lain belum banyak yang datang jadi yang tau cuma anak-anak sekolahan aja.

Disana ada Yeonjun dan Soobin juga, Soobin terlihat sekali mukanya pucat, ah dia tidak bisa melihat hal itu, sudah dibilang Soobin terlalu polos.

***
Soobin cuma mendengarkan pacarnya berbicara setelah melihat mayat Rachel yang diangkut ke dalam ambulance itu.

Lalu dia menoleh kearah Taehyun yang meletakkan mukanya ke meja, masih terlihat mual karena ramennya berisikan potongan jari itu.

"Serius gak mau makan? Rotinya aman kok," tawar Beomgyu sambil mengulurkan sebuah roti ke Taehyun itu.

Taehyun tetap saja menolaknya, bagaimana dia bisa makan setelah menemukan jari di mangkuk ramennya.

"Pacarmu trauma, jangan dipaksain," ucap Yeonjun yang melihat hal itu lalu dia tertawa kecil, Soobin cuma bisa tersenyum kecil.

Merasa tidak enak ke Taehyun, karena pacarnya lah Taehyun menjadi trauma untuk makan sesuatu.

Beomgyu cuma meletakkan roti tersebut lalu menatap kearah segerombolan orang.

Mereka menatap kearah Soobin, namun Yeonjun langsung menatap mereka dengan tajam.

"Semuanya menyalahkan kak Soobin, emangnya kenapa coba?" tanya Beomgyu yang heran mengapa kasus pembunuhan di sekolahnya ini menunjuk Soobin sebagai pembunuhnya.

Yeonjun dan lainnya cuma mengangkat bahunya tidak mau menjawab pertanyaan Beomgyu itu.

"Cari tau aja sendiri," jawab Yeonjun lalu berdiri dan menepuk pelan bahu pacarnya itu.

Alone -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang