26 ;

613 91 1
                                    



Na jaemin POV

ini sudah tujuh tahun semenjak aku pergi ke singapura untuk pengobatan nya heejin. sekarang heejin sudah sembuh, bahkan sudah aktif dengan kegiatan kegiatan sosial nya. sudah ku bilang bukan kalau sekarang heejin berubah menjadi adik angkat ku?

alasan kenapa aku kembali ke negara ku lagi adalah sheanne. aku benar benar ingin menepatkan janji ku, walau aku tidak tahu. apakah gadis itu masih menunggu ku atau sudah dengan lelaki lain? haha, bodoh. buat apa dia menunggu ku? aku cuma laki laki bodoh.

tujuan pertama ku adalah rumah sepupu ku. walau sama saja seperti rumah ku. maaf kalau aku jadi menggunakan subject ini, karena lama tinggal disana.. aku jadi sedikit kaku.

ah sebenarnya alasan aku pulang lagi ke sini adalah saudara sepupu akan menikah bulan depan. haha, dia cepat sekali menikah atau aku yang terlalu lama move on? oh iya, alasan aku datang lebih awal karena reuni.

nanti malam akan ada reuni SMA, sudah lima kali aku tidak datang dan kali ini aku datang. mau lihat bagaimana reaksi teman teman. aku tahu acara nya dari haechan, dia satu satu nya orang yang berkomunikasi dengan ku.

“selamat datang, dirumah.” ucap ku menyambut diriku sendiri.

“e-eeeh an-anda siapa?” tanya seorang wanita dengan rambut cokelat nya.

tunggu, bukan nya aku yang harus bertanya? dia siapa? oh, mungkin calon istri sepupu.

“saya sepupu dari orang yang tinggal disini, intinya masiㅡ”

wajah gadis itu berubah masam, “oh, anda jaemin? silahkan, saya pamit dulu kak.”

gadis yang entah nama nya siapa itu langsung pergi meninggalkan rumah ini. tunggu, kak katanya? kakak sepupu ku menikahi gadis yang lebih muda dari ku? wah. lumayan juga dia kalau cari perempuan.

“rumah ini gak berubah, padahal udah tujuh tahun..”

_________

malam ini rencana nya aku bakal datang sama haechan. iya, aku masih buta arah disini. ingatan ku tentang jalanan disini tidak terlalu kuat. tapi rasanya aku masih ingat jalan ke rumah dia. dasar, bucin.

“broooo! gila, makin tinggi aja.” sapa haechan saat kami bertemu.

“lu yang nggak numbuh chan.”

“bangsat, gak ada rasa terima kasih nya lu sama gua.”

aku terkekeh, “mark mana? biasa kalian nempel terus. cewek lu mana? ke reuni gak bawa cewek?”

haechan langsung memukul tangan ku keras. ah mungkin aku terlalu banyak bertanya. habisnya semua pertanyaan itu muncul di otak ku secara bersamaan. sulit menunggu haechan menjawab satu persatu.

“mark bucin, jadi dia jemput bucinan nya dulu. seoyeon ada jadwal jaga, jadi gak ikut.” jawab haechan.

“mark? bucin? siapa?”

“lihat aja nanti, gua gak dibolehin spoiler sama dia.”

mark, hmm, semoga apa yang aku duga bukan kenyataan. kalau iya, rasa nya aku mau menghajar diri ku saja. haha, doakan saja bukan.

sepanjang perjalanan haechan benar benar banyak bicara. dia bercerita tentang jeno, mark, lucas, renjun, dan dan diri nya sendiri. aku bingung, nanti kalau bertemu mereka, aku harus berbuat apa?

setelah sekitar lima belas menit perjalanan, kami akhirnya sampai di tempat reuni.

waktu aku dan haechan masuk, suasana langsung ramai. banyak bisikan bisikan yang mulai ku dengar.

lihat, dia datang setelah beberapa tahun tidak tahu kemana.

itu na jaemin! iya, na jaemin!!

wah, dia muncul juga?

ya, aku kembali untuk melihat dia. gadis yang sempat aku buat menangis beberapa kali. gadis yang membuat aku menyesal karena telah menganggap nya seperti itu.

“jadi ini cowok yang bikin sahabat gue nangis? kemana aja lo!?” amuk ye-ri? ah iya, seingatku begitu.

“santai bu, galak galak ntar gak di lamar sama jungkook hyung lagi.” ejek haechan.

jadi laki laki di belakang yeri itu pacar nya yeri? jungkook, hyung? ah, aku tidak bisa mengingat nya. dia bukan anak dari sma ku dulu kan? wajah nya benar benar asing. tunggu, kalau bukan yeri bucin nya mark, lalu siapa?

“dia dimana yer? datang?” tanya ku
sedikit lirih.

“sebentar lagi juga datang.”

“pokoknya kalau lihat anak anak lain heboh, itu tanda nya mereka datang.”

mereka? sheanne dengan siapa? jeno? ah, dia juga tidak ada disini. jadi dua sahabat itu sekarang berubah jadi pasangan? tapi bukan nya haechan bilang kalau jeno sudah mempunyai tunangan?

kurasa dia sudah datang. karena sekarang teman teman ku sudah heboh. kumohon, jangan bilang kalau dia mempㅡ

itu dia, semua nya masih sama.

tunggu, kenapa sheanne bersebelahan dengan mark? apa yang dimaksud haechan itu, sheanne? si bucinan mark. mereka berjalan ke arah sini.

“yoo whatsupp! serasi gak nih gua sama sheanne?” tanya mark.

“apaan sih mark? mau mati ya?” ancam sheanne.

“ada jaemin, gak mau disapa dulu mark, shea?” tanya haechan.

mereka berdua mengalihkan pandangan nya ke arah ku. tidak ada tanda yang aneh aneh. sheanne bahkan tidak kaget melihat ku, hanya, sedikit canggung. ku rasa dia sudah tahu kalau aku akan datang.

“bro, apa kabar?” sapa mark.

“baik, seperti yang lu liat.”

“hai na, lama gak ketemu.” sapa sheanne tanpa menatap ku.

“hai juga, lama gak dengar kamu panggㅡ”

seorang laki laki dengan jas hitam danㅡah aku tahu dia siapa. lee jeno, sahabat yang selalu menjadi rival? haha bercanda.

“maaf terlambat, kamu belum speech ke depan kan shea?” tanya jeno.

tunggu, maksud nya?

“buruan sana, kita penasaran sama design invitation nya!”

jeno dan sheanne langsung pergi meninggalkan kami dan naik ke atas panggung. aku langsung bertanya kepada mark, “sheanne pacar lu bukan?”

“bukan, masa iya gua pacaran sama tunangan orang.”

loh tunggu, tunangan? jadi, tunangan yang haechan maksud? jeno dan sheanne?






“selamat malam semua, kayak nya kalian udah pada tahu ya? hehe.”

“gua sama sheanne mau bagi bagi undangan pernikahan.”

“gak kerasa ya akhirnya gua sama sheanne bakal nikah?”






ini nama nya apa? karma?

deserved, na jaemin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang