Delapan belas

234K 21.5K 3.3K
                                    

Syifa tampil cantik dengan dengan kaus hitam dan rok span hitam yang sudah melekat ditubuh rampingnya,ditambah pashmina coklat yang menambah kesan manis di diri Syifa.

Ia sempat terkejut ketika melihat isi kulkas yang semuanya busuk,hanya menyisakan beberapa butir telur yang sepertinya masih bisa dimakan.

Kalau begini caranya ia tidak bisa memasak untuk sarapan pagi,terlintas di otaknya untuk berbelanja di supermarket yang kebetulan berada tak jauh dari apartemen yang ia tinggali.

Tapi lagi lagi status menahannya,kalian tau kan jika seorang istri baru boleh keluar rumah dengan izin suami,yang artinya ia harus terlebih dulu meminta izin pada suaminya yang masih bermimpi.

Ia menghela nafas pelan, terbesit di otaknya untuk mengerjai suaminya yang masih tertidur.

Ia mengambil sebuah penggorengan lengkap dengan spatula yang sudah bertengger manis ditanganya.

Dibukanya pintu kamar itu pelan pelan,ia bisa melihat bagaimana pulsanya Azka yang masih berbalut selimut dengan guling dipelukkanya.

Ia terkikik geli,ada rasa bangga tersendiri melihat Azka dengan wajah polosnya yang biasanya selalu menampilkan raut datar dan mengintimidasi.

Gadis itu sudah berada tepat disamping ranjang,sebentar lagi ia akan melihat bagaimana wajah terkejut suaminya,perlahan ia mengangkat penggorengan dan spatula ditangannya

Satu dua ti---

"Diem"

Baru akan menempelkan kedua benda itu, tapi suara Azka lebih dulu memotong pergerakannya.

Mata yang terpejam itu kini telah terbuka sempurna,memandang lekat istrinya yang sudah cantik dengan pakaiannya saat ini.

"Lo cantik,tapi sayang"

"Sayang kenapa"

"Gak papa sayang"

Syifa mengernyit bingung,ia masih mencerna perkataan suaminya barusan, sedetik kemudian ia tersadar jika telah dikerjai

Ia menatap nyalang suaminya,baru saja ia baper dipanggil sayang tapi itu semua hanya tipuan belaka,benar benar menyebalkan

Prang

Syifa memukul penggorengan itu keras membuat Azka yang semula akan tertidur langsung terbangun kembali.

"Kenapa sih"tanyanya kesal

Syifa tidak menjawab,ia berlalu begitu saja meninggalkan Azka yang yang kebingungan,persetan dengan yang namanya menghargai suami.

Baru Azka ingin menarik lagi selimutnya namun sosok istrinya yang sudah berdiri diambang pintu dengan mata tajamnya yang menghunus membuat nyalinya menciut.

Belum lagi perkataan istrinya yang membuatnya bergidik ngeri dan langsung bangkit dari kasur untuk mandi.

"GAK BANGUN GAK ADA MAKAN TIDUR DILUAR"

******

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka menampilkan sosok Azka yang hanya menggunakan handuk sebatas pinggang, memperlihatkan bagaimana bentuk perut sixpack nya yang menggoda.

Syifa yang masih menyiapkan perlengkapan suaminya itu terlonjak kaget dengan sesuatu kekar yang melilit pinggangnya.

Sepasang tangan ia temukan disana,ia menahan nafasnya sejenak, menetralisir degup jantungnya yang menggila karena ulah suaminya sekarang.

My bad boy Azka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang