"Kumohon jadilah pacarku!"
Pemuda itu membungkuk menundukkan kepala dihadapanku, telinganya bersemu merah. Ini adalah yang keempat kalinya aku menerima pernyataan cinta semenjak aku melanjutkan sekolah di SMA Shiratorizawa. Namun, aku masih saja bingung untuk memberikan jawaban lantaran aku sangat buruk dalam memilih kata-kata.
Alhasil aku bungkam sesaat menatap puncak kepala pemuda yang merupakan juniorku itu sembari memikirkan kata-kata yang tepat. "Ano..."
"Ha-hai?" Kini ia menegakkan punggungnya dan menatapku dengan gugup.
"Maaf," aku menatap ujung sepatuku dengan perasaan bersalah. "Aku sudah punya pacar."
Dan begitulah aku menolaknya. Benar. Aku memang sudah punya pacar. Hanya saja kami jarang terlihat bersama sehingga banyak yang mengira dia hanya sebatas temanku. Kelas kami berbeda dan dia lebih sering menghabiskan waktu di gymnasium untuk kegiatan klubnya.
"(Name)!"
Aku menghentikan langkahku di tengah lorong dan menoleh kearah suara yang memanggilku. Sosok pemuda berambut coklat dengan potongan poni miring berjalan menghampiriku.
"Shirabu-kun?"
"Aku tadi mencarimu di kelas. Kau kemana saja?" Tanyanya.
"Um.. ke kantin," ucapku bohong. Bisa gawat kalau dia tahu yang sebenarnya.
Ia menatapku ragu namun tidak menanyakan apa-apa. Tangannya mengulurkan sebuah buku. "Ini catatanmu yang kupinjam. Aku hanya mau mengembalikannya."
"Ah. Iya."
"Kau butuh sesuatu?" Sepertinya Shirabu menangkap wajahku yang gelisah.
"Etto..." aku mengelus tengkukku. "Apa besok kau ada acara?" Tanyaku canggung.
"Besok aku harus latihan. Kalau akhir pekan mungkin aku ada waktu luang."
"Oh begitu," aku menunduk kecewa.
"Kenapa? Kau mau pergi ke suatu tempat?"
Aku menggeleng pelan, "bukan apa-apa."
"Kalau tidak ada yang mau kau sampaikan lagi, aku balik ke kelas ya."
Shirabu pun pergi meninggalkanku. Aku meremas rokku dengan perasaan kecewa, menatap punggung Shirabu yang semakin menjauh.
Shirabu adalah pacarku dan orang pertama yang menyatakan cintanya padaku. Tentu saja aku punya banyak pertimbangan saat menerimanya termasuk karena aku juga menyukainya. Walau sering disibukkan dengan kegiatan klub, Shirabu tidak sepenuhnya menomorduakan aku.
Bukan berarti aku tidak menghargai waktu latihannya. Hanya saja, besok adalah hari yang spesial bagiku.
Dia tidak mungkin lupa pada hari ulang tahunku kan?
~~~
Langkahku terasa berat menapaki tanah disekitar gymnasium yang besar ini. Suara dentuman bola terdengar sampai ke luar. Entah apa yang terbesit di pikiranku sehingga aku nekat datang sepagi ini lalu diam-diam pergi ke gymnasium. Aku mengintip melalui ventilasi kecil anak-anak klub voli yang tengah latihan pagi. Mataku segera menangkap sosok Shirabu yang memberikan tos pada sang ace.
Bam!
"Nice kill!"
Aku merengut sebal. Entah kenapa ada sesuatu yang mengganggu dalam diriku. Sejak pagi tadi aku berkali-kali mengecek ponselku berharap mendapat satu pesan dari Shirabu. Namun nihil. Tidak ada satu pun pesan yang kuterima dari Shirabu di dalam tumpukan pesan dari teman-temanku yang mengucapkan selamat ulang tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Boyfriends!!
FanfictionJika karakter Haikyuu!! adalah pacarmu. . . . © Haikyuu!! by Haruichi Furudate. © Fanarts by their artists © Written by itsnavara, 2020