KETAKUTANNYA masih sama. Jihye hanya takut jika ia kembali jatuh ke dalam pesona seorang Jeon Jungkook. Siapa yang akan menolak, kendati Jihye setiap harinya semakin merasa tidak karuan. Jungkook yang berlaku kelewat manis, nyaris setiap waktu membawanya untuk keluar, sekadar melepas lelah sehabis bekerja, katanya begitu.
Sebetulnya setelah Jungkook menjabarkan keinginan hubungannya yang kembali seperti dulu, di saat waktu yang terus mengalir-Jihye pun tidak pernah berhenti berdebar di kala ia hanya di beri ruang berdua saja dengan pemuda yang dulu pernah ia sia-siakan. Mengingat itu, perasaan bersalahnya kembali bergejolak. Tak jarang pula asumsi berkeliaran perihal Jungkook yang bisa saja membalasnya dengan sikapnya yang merayu hati Jihye kembali.
Seperti saat ini, malam yang kian beranjak untuk terus berjalan, Jihye disuguhkan dengan belaian mata yang kelewat indah. Keelokan lampu dari berbagai bangunan mampu membuat binarnya tidak ingin mengalihkan atensi barangnya satu detik. Jihye tersenyum dalam diam, Jungkook yang membawanya ke tempat cantik seperti ini. Lihatlah, bagaimana Jihye harus menahan perasaannya coba.
"Ji,"
Di sini sepi sekali, bahkan deru napas terasa begitu nyaring masuk ke dalam telinga. Setiap hembusan menjadi momen yang menyenangkan di kala pemandangan kota dari sini terlihat begitu berkilauan. Jungkook menatap bagaimana bingkai itu beralih untuk menatapnya dengan sorot yang kelewat hangat, kendati itu salah satu hal yang Jungkook rindukan.
Jungkook harus meminta jawabannya sekarang. Tidak, bukan berarti ia menuntut. Hanya saja Jungkook membutuhkan kepastian perihal tawaran yang ia lontarkan ke arah Jihye. Baiklah, biarkan Jungkook untuk berharap kali ini. Atensi pemuda itu menatap hangat dengan senyuman yang tipis.
"Aku ingin meminta jawabanmu," katanya begitu dengan halus.
Jihye tidak ingin berpura-pura bodoh, atau barangkali menapis jika ia tidak mengerti. Nyatanya Jihye paham kelewat paham. Jungkook menginginkan jawaban darinya perihal kecapannya beberapa waktu lalu di saat Jungkook mengantarkannya. Ada perasaan ragu untuk kembali menerima, nyatanya perasaan bersalah itu semakin manampar Jihye-jika ia bisa saja menjadi seorang yang tidak tahu diri sebab pernah menyebabkan Jungkook terluka ketika dulu. Mengingat bagaimana jahatnya Jihye yang berlaku berkhianat, wanita itu lantas kembali menatap bagaimana jelaga pekat milik Jungkook yang menyoroti seakan meminta kepastian.
Jihye menarik napasnya pelan dengan kekehan kering yang terdengar sumbang. Bukan, Jihye bukan menertawakan keinginan Jungkooo saat ini. Hanya saja, Jihye tengah menertawakan bagaimana tabiat buruknya yang selalu saja menjadi mimpi buruk. "Kau meminta jawabanku, Jung? Tahu tidak, rasa-rasanya aku seperti wanita yang tidak tahu diri jika menerimamu kembali setelah kau terluka sebab aku yang lebih memilih pergi bersama pria lain waktu itu."
Jungkook melihat bagaimana sayu itu yang mendadak tertunduk dengan suara yang dibuat agar tidak tercekat. Melihat Jihye berlaku dengan perasaan sesal yang teramat membelenggu, Jungkook segera meraih tangan mungil itu agar dapat digenggamnya dengan erat. Tidak, barangkali Jungkook hanya mencoba untuk memastikan sesuatu dengan berlaku seperti itu, sebelum semua kembali berjalan untuk memulai hal yang sudah terencana.
Dengan dagu mungil yang disentuhnya untuk kembali menatap ke arahnya, Jungkook lantas tersenyum hangat yang terasa begitu menenangkan. "Kau tahu, Ji. Aku benci jika harus mengingat masa lalu. Tidak akan ada akhirnya jika keadaan menyakitkan seperti itu terus aku ulangi di dalam kehidupan yang sekarang. Ini masa depan jika dilihat dari waktu itu. Ingat, saat ini hanya ada aku dan kau. Ayo, tunjukkan padaku jika kau bukanlah Park Jihye yang dulu. Sebab aku tahu, sesalmu terasa begitu menyakitkan ketika kau menunjukkan semua itu padaku-malam ini."
Jihye menyesal dengan keputusan gegabah yang ia lakukan. Jaminan rasa tulus, cinta yang besar, pelukan yang candu, semuanya hilang dengan detik waktu yang menjadi saksi di saat Jihye memutuskan hubungan sepihaknya saja kepada Jungkook. Lihatlah saat ini, bahkan Jungkook masih ingin menerimanya dengan keadaan tampilan yang tidak sama. Jihye berperan dengan dosa yang besar di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Killer King
FanfictionPark Jihye dan Jeon Jungkook telah menjalin hubungan sejak keduanya duduk di bangku kelas 1 SMA. Akan tetapi, menjelang ujian sekolah Jihye mendadak menghampiri Jungkook dan mengakhiri hubungan mereka dengan alasan 'bosan'. Lagi pula, siapa yang tid...