Fourty four💜

4.3K 210 0
                                    

Enjoy:)

"Aku akan berhenti"

Dexel menatap Rayclie terkejut,apakah yang barusam bicara sahabatnya itu?

"Apa katamu?"tanya Dexel memastikan

Ray membuang nafasnya pelan,kemudian memilih duduk di depan Dexel.Sementara Dexel sendiri hanya menatap pergerakan sahabatnya tanpa bergerak.Karena jika ia bergerak sedikit,maka gadis yang ada dipelukannya ini akan terbangun.Siapa lagi kalau bukan Alifa Kanca.

"Aku bilang aku akan berhenti merebut Rex"

Dexel menatap Ray ragu.Ray yang ditatap demikian kembali menghela nafas.Seutas senyum terbit dibibirnya.

"Tenanglah,aku akan berusaha mencintai pria lain"

"Maksudmu Aref?"tanya Dexel langsung

Ray terdiam,ia masih terkejut atas ucapan Aref kemarin.Awalnya ia tidak mau menganggap ucapan itu berlebihan,tetapi Dexel memperjelasnya sore ini diapartemen pria itu.Bahwa Aref mencintai Ray,lebih dari kata sahabat.

"Mungkin"sahutnya ragu

Menurut pandangan Dexel,ada hal yang Ray sembunyikan.Mereka sudah berteman sejak kecil,seluk beluk dan sifat Ray jelas ia tahu.

Tapi Dexel tetap mengangguk tidak mau berburuk sangka.Tidak ada salahnya bukan mencoba mempercayai Ray,toh Rayclie sahabatnya.

"Semoga berhasil"ucap Dexel tulus

Ray mengangguk kemudian beralih menatap wajah gadis yang tertidur dipelukan Dexel.Ray sedikit cemburu,takut kalau kalau Dexel sahabatnya melupakannya demi gadis itu.

"Sepertinya kau sangat mencintainya"komentar Ray

Dexel menatap Ifa kemudian tersenyum lebar dan mengangguk.Ray tersenyum miris,kapan ia akan dicintai seperti itu.Dalam artian kekasih bukan sebatas sahabat.Apakah Aref bisa mewujudkannya?

"Sangat"jawab Dexel

Lama mereka terdiam.Dexel sibuk menatap Ifa yang tertidur pulas,yang tanpa ia sadari membuat Ray merasa terabaikan dan tidak disayangi.

"Kau akan menginap?"

Ray sedikit terkejut mendengar ucapan tiba tiba Dexel.Dexel menatap Ray aneh.Ray tersenyum dan menggeleng.

"Tidak,aku harus pulang.Sepertinya aku akan pulang sekarang,titip salam padanya"Ray berdiri dari sofa nyaman milik Dexel

Dexel mengangguk tanpa mau repot repot berdiri.

"Maaf aku tidak dapat mengantarmu Ray,aku tak kuasa meninggalkannya"

Ray hanya dapat tersenyum miris.Benar bukan jika sahabat lelaki kita sudah mempunyai kekasih maka kita akan dilupakan?.

"Tidak masalah,aku pergi"

"Hati hati"

Ray mengacungkan jempol kanannya tanpa berbalik.Karena airmatanya sudah menetes dengan sendirinya.

Ray berjalan meninggalkan apartemen mewah milik Dexel dengan hati yang sakit.

"Benarkah kisahku akan berakhir?"

Ray bermonolog dengan senyum miris dibibirnya.

  ✨✨✨

Seminggu ini Rex terlihat sibuk dengan urusan kantornya tanpa Vira.Padahal kan Tavira sekretaris,mengapa ia tidak diajak.Rex mengatakan ia akan mengurusnya dengan Aref.

Sementara Vira ditugaskan mengatur kantor bersama Dexel.Vira beberapa kali memijat pelipisnya melihat perilaku 'boss cadangan'nya yang aneh.

Selama kerja,Dexel tidak mau lepas dari Ifa.Bukannya Vira cemburu atau apa,hanya saja gosip gosip diperusahaan sudah semakin merajalela.Menganggap bahwa Dexel tidak berlaku adil.

THERE SHE ISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang