2. Rasa Ini

163 8 0
                                    

"Maaf menunggu lama," Stefano Yunarta tiba-tiba muncul menghentikan obrolan serius Junie Yunika dan Yensi di teras depan Kantor Kepolisian Badan Kriminal, "Ayo!" ajaknya santai sambil berjalan menuju parkir.

"Tapi ayahku?!" Junie menghentikan langkah Stefano sambil menoleh ke dalam kantor.

"Ayahmu sedang sibuk. Aku yang akan mengantarmu pulang."

"Mengantarku juga, 'kan?" potong Yensi cepat. Ia tak mau di tinggal sendiri oleh Stefano dan Junie.

"Ya," jawab Stefano lalu kembali berjalan.

Yensi melirik Junie yang masih bengong lalu menarik tangan sahabatnya itu untuk berjalan mengikuti langkah Stefano.

"Apa ini mobilmu?" tanya Yensi tampak kecewa ketika sampai di parkiran dan melihat mobil jenis MPV.

"Bukan. Ini mobil temanku," jawab Stefano masuk dalam mobil.

"Huh!" Yensi mendesah, "Ku pikir dia jauh lebih baik dari bodyguardnya Honey Joana. Ternyata, penampilannya saja yang keren tapi dompetnya kosong!" celanya cemberut.

Stefano keluar dari mobil, "Apa kalian masih mau di sini?"

"Apa kau tidak punya mobil?"

"Yah!!!" hardik Junie mencolek tangan Yensi agar tak bersikap berlebihan.

Stefano tersenyum lebar dan semakin mengeluarkan aura ketampanannya yang tak bisa dipungkiri oleh Junie dan Yensi, "Mobilku di sana!" tunjuknya pada mobil yang berada beberapa meter dari tempat mereka berdiri.

Yensi yang tubuhnya tak setinggi Junie pun terpaksa sedikit berjinjit agar bisa melihat mobil yang ditunjuk oleh Stefano, "Mobil MPV juga?" tanyanya memastikan.

Stefano mengangkat tangannya ke atas sambil me-remote mobilnya. Lampu mobil sport mewah ferari berwarna kuning kerlap-kerlip.

Mobil Stefano Yunarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Stefano Yunarta

Yensi melongo dengan mulut mangap. Ia mengalihkan pandangannya karena malu telah meremehkan Stefano.

"Mobilku muatan dua orang. Kalau kau ingin aku memakai mobilku, maka kau harus pulang naik taksi online." jelas Stefano tegas lalu berkacak pinggang, "Kau mau ku pesankan taksi online?"

"Hi-hi-hi-hi..." Junie tertawa kecil melihat ekspresi kesal Yensi.

"Tidak." jawab Yensi cepat lalu masuk ke dalam mobil MPV.

***

"Jun, congratulations!" sorak Yensi girang pada Junie Yunika yang duduk di kursi depan bersebalahan dengan Stefano Yunarta yang menyetir mobil. Setelah mereka saling berkenalan satu sama lain, suasana mobil menjadi sunyi tanpa suara lagi. Ia tak suka dengan kesunyian sehingga ia membuka obrolan yang mungkin terdengar garing.

Dangerous BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang