Haii, author kembali update!♡
Pelajaran terakhir adalah pelajaran agama Islam.
Agnes keluar kelas. Karna, kini jam pelajaran agama Islam.
Dan Alya dari pada sendiri dia akhirnya gabung ke teman yg lainnya.
"Loh keluar? Oh iya ya nonis" gumam Naufal.
"Kenapa bro? Ngeliattin si Agnes mulu lo?" Tanya adam selaku teman sebangku Naufal.
Naufal menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Suka lo sama si Agnes?" Tanya adam.
"Ah ngga dam" jawab Naufal.
"Takutnya haha selera si Agnes kan susah apalagi dia non muslim lo mau pacaran sama non muslim?" Tanya adam.
Naufal terdiam,bukan melamun namun memikirkan maksud dari perkataan Adam.
"Santai aja fal elah haha tapi kalo mau pacarin silahkan gua ga ada hak larang lo" ujar Adam seraya tersenyum menepuk bahu Naufal.
Naufal tersenyum tipis.
Di lain itu Agnes sedang menikmati semilir angin yg menerpa wajah dan mengayunkan beberapa helai rambutnya.
Bukannya ia tak mengikuti pelajaran agamanya ada jadwal tersendiri untuk agama nonis di sekolah negeri untuk belajar.
Agnes bosan,sudah 30 menit dia duduk di taman ini rasanya sudah duduk berjam-jam.
"Hm ngapain ya gabut parah"gumam Agnes seraya menendang batu kerikil yg ada di tanah.
"Basket?" Tanya Agnes seraya mengetukkan jarinya ke dahi.
"Not bad" balasnya pada diri sendiri seraya tersenyum.
Agnes berjalan menuju lapangan dan mengambil bola di ruang olahraga.
"Nahh ini dia"
Agnes mengambil bola basket lalu berjalan ke lapangan seraya mendribble bola nya menuju ring basket.
Hampir sudah 10 kali ia memasukkan bola basket itu ke ring.
Agnes memang ahli basket, jadi jangan tanya jika tinggi badannya,ideal.
Tettt-
30 menit berlalu,bunyi bel pulang sekolah pun berbunyi.
Siswa siswi berhamburan keluar sekolah layaknya seperti seorang narapidana yg telah di penjara beberapa tahun.
Agnes bergegas menuju kelasnya dah mengambil tasnya, sepi.
Hanya menyisakan Naufal yg sedang merapikan buku dan alat tulisnya.
Agnes ingat!
"Pulpen gua mana?" Tanya Agnes.
Tanpa menjawab pertanyaan Agnes,Naufal memberikan pulpennya kepada pemiliknya.
"Hah? Habis tintanya?" Ucap Agnes sambil menatap nanar pulpennya.
"As you can see" balas Naufal sambil mengedikan bahu.
"Lu tau kan? Ini pulpen baru,ah tau diri dong di kasih pinjem" geram Agnes.
"Gua ganti" ujar Naufal.
"Terserah" ujar Agnes dengan muka merah padam dan berjalan keluar kelas.
Bagi Naufal itu menggemaskan,bibir yg mengerucut ke depan serta dengan pipi chubby yg digembungkan menambah kesan bak kepiting rebus.
Agnes pergi ke parkiran dan kemudian menjalankan kendaraan beroda duanya lalu melenggang pergi pulang menuju rumah.
"Manis,cantik,gemass" batin Naufal.
Naufal segera membuyarkan pikirannya tentang Agnes mau bagaimanapun Agnes berbeda dengannya.
Naufal segera menjalankan motornya dan meninggalkan area sekolah.
Setibanya Agnes di rumah sudah ada mobil ayahnya yg terparkir di garasi.
"Bakal ada konser lagi ga ya? Humm" tanya Agnes pada dirinya sendiri.
"Shalom,Agnes pulang"
Agnes mengernyit heran mengapa sesepi ini rumahnya?
Michael turun dan melihat putrinya yg tengah berdiri di ruang tamu melihat sekitar.
"Kenapa nes?" Tanya Michael.
"Tumben mau ngomong sama gua?" Gumam Agnes.
"Mamah mana?" Acuh Agnes.
"Keluar" cuek Michael lalu duduk di sofa dan menikmati siaran televisi.
Agnes mengedikan bahu acuh dan berjalan ke kamarnya.
Jam menunjukkan pukul 5 sore.
Sudah 3 jam sejak dari pulang sekolah dia menghabiskan waktu berkutat di depan laptopnya menikmati drama korea favoritnya itu.
"Anjir,jamuran gua nonton drakor non stop dari jam 3 tadi" ujar Agnes bermonolog.
Agnes segera membersihkan dirinya menuju kamar mandi.
Agnes keluar kamar mandi dengan piyama bergambar Stitch juga rambut yg masih basah karna keramas tadi.
Agnes turun lalu mengambil cemilan dari kulkas lalu melihat Christie dan Michael yg tampak tak peduli akan kehadiran masing-masing.
"Setidaknya untuk sekarang tidak ada pertengkaran" gumam Agnes seraya tersenyum hambar.
Agnes memasuki kamarnya dan menikmati keripik kentangnya seraya menonton drama korea yg belum sempat ia selesaikan.
Ting.
Ponsel Agnes berbunyi,bertanda notifikasi masuk dan itu dari aplikasi WhatsApp miliknya.
0898********
sv bck
-naufal Azhar.
19.00Agnes mulai menari-narikan jarinya di atas ponsel dan mengetik balasan pesan untuk naufal di sana.
Agnes.Adelin : ok
19.30Naufal Azhar:
bsk plpn u w gnt
19.32Agnes.adelin: ya
20.00
Read.Sedangkan di seberang sana Naufal mengernyitkan dahi heran.
"Ngambek?" Gumam Naufal.
"Ah bodo, ga peduli ngapain di pikirin" ujar Naufal bermonolog dan meletakkan ponsel nya di atas nakas.
Dan terjun ke dalam mimpinya.
Padahal ketahuilah alasan ia mengirim chat pada Agnes karna sedari tadi wajah Agnes sedang menari nari di pikirannya.
Darimana Naufal mendapatkan nomor Agnes? Dari alya teman dekat Agnes tentunya.
Agnes masih mengerjakan beberapa tugas yg di kumpulkan besok.
"Selesaaaiii" girang Agnes seraya merebahkan tubuhnya di kasur dan secara tak sadar telah masuk ke alam mimpinya.
-vote+comment ya guys hihi, see you readers<3
KAMU SEDANG MEMBACA
-Different- [Slow Update]
Teen Fiction"Tasbih di jari mu apakah akan menyatu dengan kalung salib di leher ku?" ujar Agnes menatap dalam manik mata Naufal. "istiqlal ku, katedral mu, dan kita" ujar Naufal seraya tersenyum manis menatap Agnes, gadis nya. -penasaran? ikutin kisah Agnes dan...