Musim panas yang dinantikan kedua anaknya akhirnya tiba.
Sepanjang ia hidup bersama Sasuke─hingga anak-anaknya memasuki usia sekolah, untuk pertama kalinya mereka akan pergi berlibur.
Bukan liburan seperti jalan-jalan ke suatu tempat, lalu setelah hari mulai malam mereka akan kembali ke rumah. Namun liburan yang akan membuat mereka pergi selama dua minggu ke depan.
Ia tidak tahu pada akhirnya hari ini akan datang, dimana Sasuke benar-benar cuti─tanpa pekerjaan, dan mereka akan liburan keluarga.
Sebelumnya jika mereka pergi ke luar negeri, itu tidak dapat disebut liburan. Sasuke sedang menghadiri suatu acara bisnis, lalu Sarada, Hiro dan dirinya akan lebih banyak menghabiskan waktu di hotel. Itupun hanya beberapa kali karena harus menunggu Sarada libur sekolah dan sebelumnya Hiro masih terlalu kecil untuk diajak bepergian ke luar negeri.
Setelah beberapa bulan merancang, akhirnya rencana itu terwujud.
Mereka akan liburan musim panas ke Eropa. Tidak keliling Eropa seperti kebanyakan keluarga lain, mereka memutuskan untuk pergi ke dua negara saja yaitu Spanyol dan Italia. Tadinya Kakashi─yang mengatur liburan ini, menyarankan agar mereka ke Yunani juga.
Namun setelah ia mencari tahu, tempat yang direkomendasikan asisten suaminya itu lebih cocok untuk tempat bulan madu, bukan liburan keluarga. Sehingga akhirnya ia memilih mereka ke dua negara itu saja.
Sejujurnya ia sangat berterima kasih pada Sasuke. Suaminya itu benar-benar menyediakan waktunya yang padat untuk mewujudkan keinginan anak-anak mereka─keinginannya. Lagipula, Sarada yang telah berusia sembilan tahun dan Hiro yang berusia tujuh tahun sudah cukup mandiri. Sehingga ia yakin liburan kali ini tidak akan menyulitkan.
Seluruh koper dan perlengkapan mereka telah berjajar di ruang tengah. Ia sedang mengecek kembali agar tidak ada barang yang tertinggal. Walau semalam dengan santainya Sasuke mengatakan 'beli saja disana', jika ada yang terlewat. Namun sebisa mungkin ia menyiapkan segalanya dengan teliti.
Ia menyusun pakaian mereka dengan label sesuai hari. Kepribadiannya yang cenderung terorganisir, membuatnya tidak kesulitan melakukan hal detail. Ini juga mempermudah agar mereka tidak perlu repot memilih akan mengenakan pakaian apa selama di sana.
"Hiro, mainanmu ditinggal saja, ya?" tanyanya sembari mengeluarkan mainan anak itu dari koper.
Wajah Hiro merengut. "Apa harus semuanya?"
"Percaya pada Ibu, kau tidak akan memainkannya. Liburan kita akan sangat menyenangkan dan kau tidak akan ingat telah membawa ini semua."
Dengan berat hati, akhirnya Hiro mengangguk.
Sasuke pulang kantor lebih cepat hari ini. Mereka akan berangkat subuh ke bandara untuk penerbangan pagi. Ia sengaja meminta Sarada dan Hiro tidur lebih awal agar keduanya bisa bangun pagi.
"Kau yakin tidak membawa laptop?" tanyanya pada Sasuke.
Pria itu menggeleng singkat. "Kita liburan."
Lalu naik ke atas ranjang dan bersandar di kepala ranjang. Suaminya juga masuk kamar lebih cepat─tidak berlama-lama di ruang kerja seperti biasanya.
Sasuke bermain ponsel, sementara ia menonton TV. Keduanya tidak lagi bicara. Membiarkan suara dari layar di hadapan mereka mengisi keheningan di sana.
Ia tidak tahu apa ini terjadi pada orang lain, tapi jika ia akan pergi ke suatu tempat─malamnya ia sulit tidur. Bisa jadi terlalu bersemangat, atau hanya benar-benar senang karena akan berlibur bersama kedua anaknya dan Sasuke.
"Jangan lupa bawa itu."
Ia menoleh karena Sasuke tiba-tiba bicara. "Apa?"
Pria itu melirik ke arahnya dengan mata menyipit. Lalu berdecak, "Jangan pura-pura tidak tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unbroken Adores #2 ✔
FanfictionInilah awal mulanya. Pertemuan dua orang yang berbeda. Seketika bersama disaat belum saling mengenal, tidak juga saling memahami. Dunia memang terkadang sungguh aneh. Menurut Sasuke, hidup sebelumnya bagai bayang-bayang. Tidak terlihat dan tidak ber...