Trailer vulnere
Selamat membaca
Now playing : Ed Sheeran - Photograph***
Bagian Sembilan
Primum, non cere
Pertama, jangan menyakiti
***
Aku terkejut bukan main saat berusaha berdiri sudah ada dokter Aftar di sebalikku. Aku tidak bisa bernafas karena wajahnya pas di depanku, posisinya aku duduk satu tangga diatasnya dan pastinya aku menjadi setara tinggi dengan dokter Aftar. "Disini rupanya,"
"Pasien UGD yang di CT sama MRI kemarin kamu yang nanganin?"
Aku mengangguk. "Kita mesti operasi," Dokter Gusti angkat suara sambil menunjukkan layar layar monitor isinya hasil pemeriksaan CT dan MRI. Aku menatap layar itu dan memastikan berulangkali bahwa ini pasien yang aku periksa kemarin.
Aku menatap dokter Gusti dan dokter Aftar bergantian, sekaligus membuka rekam medis pasien atas nama Julia itu. Jika benar sesuai yang aku pikirkan, maka tercetak di layar itu adalah penyakit yang berhubungan dengan tulang dan saraf.
"Carpal Turnel Syndrome*)" jawab dokter Aftar lantang membenarkan apa yang terpikir olehku.
"Dan dia penderita DM*) diusia lanjut," Aku melemparkan hasil rekam medis ke arah mereka berdua. "Kalian tahu kan resiko yang ditimbulkan kalau penderita diabetes di operasi?" Aku menatap Dokter Aftar yang masih pucat, jujur sebenarnya dia sudah ku larang untuk masuk dahulu tapi karena dia seorang workaholic jadi percuma.
Dokter Gusti menggeleng. "Tapi kita gak ada cara lain, kita harus operasi karena otot sudah mengecil." Aku mengigit kukuku sambil berfikir bahwa ini harus ada cara lain tanpa operasi. "Kalau gak segera dilakukan akan semakin memperparah keadaan,"
Sebagai seorang dokter kita sering dihadapkan tentang menolong atau tidak yang sama sama bisa berujung kepada kematian. Itu adalah dilema terbesar sebagai seorang dokter. Mau tak mau aku menyetujui operasi tersebut dengan persetujuan pasien, terlebih penderita diabetes memiliki permasalahan terbesar dalam penyembuhan luka basah.
"Kalau sepsis*) nanti gimana?"
Dokter Aftar membalik tubuhnya menghadapku, memegang kedua bahuk untuk tegap dan menatapnya. "Sejak kapan kamu jadi pesimis gini? Yang saya tahu kamu terkenal pantang mundur waktu menyelamatkan pasien."
"Urusan bagaimana pasien nantinya setelah operasi bisa difikirkan nanti, yang perlu difikirkan saat ini adalah proses pasien itu untuk operasi gimana." Dokter Aftar benar, ada kalanya yang kita takutkan itu apa yang akan terjadi bukan apa yang harus dilakukan.
"Tugas kita mengobati, masalah yang akan terjadi kita hanya bisa mencegah dan berserah."
Aku menatap punggungnya yang semakin menjauh dariku, mengingatnya apa yang dia ucapkan semalam sungguh sedikit mengoyak batinku. Dia masih memberikan senyumannya atau mengacak rambutku setiap bertemu padahal aku belum menjawabnya, sungguh bukan maksudhku untuk memberikannya harapan palsu, aku hanya belum siap saja untuk mendaratkan hatiku. Aku bukan pemain, terlebih usiaku sudah dalam batasan cukup umur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vulnere [COMPLETED]
Romance▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎ HIGHEST RANK [ #1 on Hukum •••• 22 Mei 2020] [ #1 on SLS •••• 21 Mei 2020] [ #2 on SLS •••• 28 Mei 2020] [ #1 on GM •••• 7 Juni 2020] [ #1 on Medical •••• 6 Juni 2020] ▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎ [BUDAYAKAN MEMBERI APRESIASI KEPADA PENULIS.] ▪︎▪︎▪︎▪︎...