"Udah nikmatin anginnya?" Tanya allen dengan kekehan.
"Belum lah,lagian lo sih ganggu aja!" Balas naya sambil menatap allen kesal.
"Gue gak ganggu lo ya" Elak allen mendengus kesal ke arah gadis di sampingnya itu.
"Ganggu tau!" Ujar naya keukeuh.
Allen mendelik "Ganggu apa coba gue?" Tanyanya.
"Lo liatin gue terus,itu ganggu banget tau gak?gue tau gue cantik tapi yaudah sih len jangan gitu juga kali" Cerocos naya dengan percaya dirinya.
Allen yang mendengarnya kembali mendengus. Gadis itu baru saja menyatakan dirinya cantik dengan percaya dirinya. Walaupun benar tapi tetap saja allen sedikit kesal di buatnya. Untung allen suka dengan gadis di sampingnya itu jika tidak allen sudah menjitaknya.
"Geer banget sih lo jadi cewek!" Kata allen ngegas.
Naya terkekeh mendengarnya "Ngegas mulu tar gantengnya ilang loh" Goda naya sambil tertawa membuat matanya tertarik.
"Lo itu cewek tapi kerjaannya ngalus mulu, gak ada kerjaan lain apa?" Tanya allen melirik sinis.
"Gak lah,ngalus ke orang ganteng kayak lo sih udah cukup buat gue mah" Balas naya dan sedetik kemudian ia tertawa lepas.
Sedangkan allen menggelengkan kepalanya sambil terkekeh. Dasar gadis tidak tahu malu, bisa-bisanya naya berkata seperti itu. Dimana kebanyakan orang akan malu ketika berbicara seperti itu namun gadis yang satu ini berbeda.
"Dasar" Gumam allen.
Naya langsung terkekeh setelahnya.
"Inget pas waktu pertama kita ketemu gak len?" Tanya naya sambil menatap allen.
"Inget,lo yang ada di depan rumah gue kan?" Balas allen terkekeh.
Naya mengangguk "Iya,disitu lo nyangka gue maling" Kata naya menatap kesal allen.
Allen tertawa kecil mendengarnya.
"Lagian lo celingak-celinguk di depan rumah gue,kan gue kira lo maling" Ujar allen.
"Mana ada orang cantik kek gue maling" Elaknya tidak terima membuat allen terkekeh kembali.
"Halu lo!" Balas allen.
Gadis itu mengerucutkan bibirnya sambil mendelik ke arah allen yang sedang terkekeh.
"Lagian ngapain coba sepatu lo bisa masuk rumah gue?" Tanya allen yang masih ingat kejadian itu.
Naya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil terkekeh.
"Gak sengaja gue lempar" Balas naya memberikan cengiran.
"Kurang kerjaan banget sih lo jadi cewek" Balas allen.
"Enak aja,gue abis nolongin anak kecil tau makannya sepatu gue jadi korbannya!" Ujar naya membuat allen menganggukkan kepalanya.
"Bagus,berguna juga lo idup" Gumam allen namun masih terdengar oleh naya.
"KAMPRET LO!" Pekik naya membuat allen tertawa.
Gadis itu semakin terpesona oleh tawa lelaki di sampingnya itu. Apalagi allen kan blasteran jadi senyum aja beda banget bikin naya semakin suka. Naya langsung tersenyum sambil mengigit kecil pipi bagian dalamnya.
Rasanya naya ingin sekali memiliki allen namun nyatanya mungkin tidak karena semakin berharap ia akan semakin sakit. Sebenarnya naya sangat ingin bertanya pada allen,apakah lelaki itu memiliki perasaan yang sama seperti dirinya apa tidak?namun naya masih tahu batasan. Mungkin allen merasa dekat dan nyaman dengannya hanya sebatas teman saja tidak lebih. Mungkin hanya naya yang terlalu baper dan terbawa suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR || Allen Ma ✓
Teen Fiction(COMPLETED) Allen Ma seorang lelaki pengidap narcolepsy yang menjalani kehidupannya sehari-hari hingga tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang gadis asing yang mampu mengubah hidupnya. Originally written by monvity.
08 | Nyaman
Mulai dari awal