Bacanya sambil dengerin lagu di mulmed ya biar ngefeel wkwk.
Happy Reading
...
Sebentar lagi Siswa-siswi SMA Bhakti akan menghadapi Ujian Semester Ganjil. Beberapa murid rajin tengah menyiapkan dengan belajar diperpus, namun ada juga yang begitu santai dan malah pergi membolos ke kantin.
Seperti Joan yang saat ini terus membujuk teman-temannya untuk pergi ke kantin.
"Kuy lah ngantin." ajak Joan pada Rio dan Bintang yang kini sedang asyik berkutat dengan buku-bukunya. Joan sangat kesal pada mereka yang mendadak menjadi ambisius untuk mendapat nilai bagus. Terlebih Bintang, biasanya bocah itu cuek-cuek saja meskipun ulangan tinggal beberapa menit.
"Sumpah punya temen rajin itu gak asik banget. Apa-apa belajar mulu, udah kaya pengen mati aja."
Bintang melemparkan Tipe-X ke wajah Joan. Ia geram karena sedari tadi Joan terus-terusan berbicara membuat nya kehilangan fokus membaca materi-materi pelajaran yang tertinggal akibat sering bolos.
"Gue cabein juga tuh mulut." ancam Bintang yang membuat nyali Joan menciut seketika.
"Ampun Bang." ujar Joan seraya menyatukan kedua telapak tangannya🙏
"Lagian sih lo berdua pelototin buku mulu, suntuk banget gue ngeliatnya." dumel Joan.
Rio membereskan buku-bukunya, "Yaudah ayu ke kantin, capek juga belajar mulu." ajakan Rio membuat Joan tersenyum sumringah. Akhirnya perutnya yang kosong akan terisi juga.
Bintang masih bergeming ditempatnya seraya memainkan ponselnya, "Kalian duluan aja nanti gue nyusul."
"Ya udahlah, tinggalin aja si Bintang." Joan yang memang sudah kebelet ingin ke kantin meninggalkan Bintang diikuti Rio.
Saat ini Bintang sedang mager ke kantin karena pasti akan ramai jadi ia lebih memilih berdiam dulu dikelas seraya memainkan ponselnya.
"Bintang,"
Merasa namanya dipanggil, ia menoleh ada seseorang disamping mejanya.
"Lo..ngerti matematika?" tanya Rina ragu-ragu takut Bintang menjawabnya dengan ketus.
"Lumayan." jawab Bintang seadanya, matanya kembali mengarah pada ponsel yang sedang ia mainkan saat ini.
"Ajarin gue dong,"
Dahi Bintang mengernyit, "Bukannya lo pinter ya?" seisi kelas pun tau kalau Rina termasuk murid pandai dikelas ini, ia selalu kejar-kejaran ranking dengan Rio.
Rina terlihat kikuk, "Hm iya tapi materi ini gue gak paham."
"Tapi sorry gue sibuk." tolak Bintang.
Rina menelan ludahnya, sudah ia duga pasti Bintang akan menolaknya.
Rina tersenyum sumbang, "Oh gitu, yaudah deh. Sorry gue ganggu." Rina memutuskan kembali ke tempat duduknya. Ia tak akan memaksa Bintang. Hatinya tak sekuat Mentari yang masih bersikukuh walaupun Bintang sudah menolaknya dengan kata-kata pedas.
Bintang menatap Rina tumben sekali ia memintanya mengajarinya. Sedetik kemudian ia kembali mengalihkan pandangannya ke arah ponsel tercintanya.
"Bintang..."
Bintang menoleh ketika seseorang memanggilnya. Seulas senyum terbit dibibirnya ketika mengetahui siapa yang memanggilnya.
Dia... Mentari.
"Ada apa?" Mentari duduk dihadapan Bintang.
"Ini aku mau ngasih kamu sesuatu." Mentari meletakan kotak makan dimeja Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTROPHILE
FanfictionIni tentang Mentari yang mencoba menggapai sang Bintang. Akankah Ia berhasil meraih sang Bintang ? Ataukah ia menyerah dan memilih menatap Bintang dari kejauhan? ... "Kamu terlalu jauh tuk ku gapai." "Kamu, bintang yang nyata untukku." ... RANK 🏆 1...